Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

The Effect of Addition Fermented Dairy-Waste Water Sludge By Aspergillus Niger in Ration on Growth Performance and The Caecal Microbial of Broiler Marlina, Eulis Tanti; Balia, Roostita Lobo Lobo; Lukman, Denny Widaya
ANIMAL PRODUCTION Vol 21, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.067 KB) | DOI: 10.20884/1.jap.2019.21.1.690

Abstract

Dairy Wastewater Sludge (DWS) is sediment from milk processing. Nutritional content of DWS can be used as feed ingredients. The effects of nutrition in DWS are tested on the growth of broiler as well as its specific impact on the development of microflora on broiler digestion. The research methods used experimental design. Tapioca by-product (onggok) is used as DWS binder while Aspergillus niger fermentation is applied to improve nutritional content. The rate of addition fermented DWS in the ration was evaluated through measuring weight gain for 35 days and microflora quality in the cecum by counting the number of non-pathogenic and pathogenic bacteria in the cecum at the end of the research period. The research data were analyzed by ANOVA with Duncan's multiple range test. The results showed that the addition of 20% fermented DWS in rations resulted in the highest body weight gain and could suppress the growth of pathogenic bacteria (Salmonella spp., E. coli, and Enterobacteriaceae) in caecal. The ratio of non pathogenic and pathogenic bacteria increased proportional to the addition of fermented DWS levels in the ration.   Different caecum weight of broiler with different fermented DWS levels was a reprentation of microorganism activity in caecum.  This condition can illustrate the good health status of livestock so as to optimize the growth of broiler.
Karakteristik Mutu Sei Sapi yang Diolah Secara Tradisional terhadap Berbagai Kombinasi Waktu dan Suhu Pengasapan Zulham Sunayardi; Roostita L. Balia; Lilis Suryaningsih
Jurnal Ilmu Ternak Vol 21, No 1 (2021): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v21i1.34544

Abstract

Sei sapi adalah produk olahan daging secara tradisional khas Nusa Tenggara Timur yang diolah melalu proses kuring dan pengasapan dengan menggunakan kayu kusambi sehingga menghasilkan citarasa yang khas. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kombinasi waktu dan suhu pengasapan sehingga menghasilkan mutu sei sapi terbaik dan disukai. Penelitian  secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Pengujian mutu fisik meliputi daya ikat air dan susut masak, mutu kimia meliputi kadar protein dan polifenol, sedangkan secara organoleptik meliputi warna dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi lama waktu dan suhu pengasapan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap daya ikat air dan susut masak daging sei sapi dan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar protein dan polifenol serta secara organoleptik: warna dan rasa lebih disukai pada pengasapan dengan lama waktu 80 menit dengan suhu 800C. Kesimpulannya pengasapan dengan kombinasi lama waktu 80 menit dan suhu 800C menghasilkan mutu yang terbaik, baik dilihat dari mutu fisik (daya ikat air dan susut masak), kimia (kadar protein dan polifenol) dan secara organeleptik paling disukai.Kata kunci: Daging sei sapi, waktu dan suhu pengasapan, mutu 
PENGARUH PENAMBAHAN YEAST (Candida apicola) PADA SOSIS FERMENTASI DAGING DOMBA TERHADAP KUALITAS FISIK, KIMIA DAN AKSEPTABILITAS Andry Pratama; Roostita L. Balia; Lilis Suryaningsih
AGROINTEK Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v15i2.9791

Abstract

Lamb is one of the  animals livestock that is less desirable for consumption by some people because it has a distinctive flavour that affected it when were eating, called the smell is "prengus". Processing lamb into fermented sausage can remove the”prengus” smell. The addition of Candida apicola yeast to fermented sausages can improve quality and increase shelf life of product. This research aimed to find out the effect of adding Yeast Candida apicola on Physicochemical Properties and acceptability of Fermented Lamb Sausage. This research used experimental method with Completely Random Design with 3 levels of concentration factor 0,5%, 1%, 1,5% and 2%, and each treatment with 5 replication. The research showed addition of 2% yeast Candida apicola was had the best tenderness value 73.44 mm/sec/gram, 54,93% of water content, 9,21% of lipid content, 18,36% of protein content and also produced acceptability the most preferred flavour, taste and total acceptance.
Isolasi Yeasts dari Daging dan Potensinya sebagai Agen Biopreservasi dan Pewarna Makanan (Isolation of Yeasts from Meat and Its Potential as Bio Preservation Agent and Food Coloring) Wendry Setiyadi Putranto; Roostita L. Balia; Obin Rachmawan; Eka Wulandari
Jurnal Ilmu Ternak Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v10i1.451

Abstract

Yeasts merupakan mikroba potensial untuk dikembangkan sebagai penghasil komponen bioaktif seperti enzim, antimicrobial agent sebagai biopreservasi, serta pengahasil pewarna makanan (pigment).  Penelitian merupakan studi ekploratif potensi yeasts yang diisolasi dari daging ayam dan sapi. Ditemukan isolate yeasts yang memiliki karakteristik spesifik dengan warna merah.  Jumlah total yeasts pada daging ayam 2.105 cfu/gram sedangkan pada daging sapi 1.105 cfu/gram. Hasil pemurnian isolate  diperoleh dua isolate yang memiliki kemampuan daya hambat yang terhadap Pseudomonas aerugenes dan Staphylococus aureus serta tidak meiliki aktivitas penghambatan terhadap Escherichia coli dan Candida albicans. pH akhir media selama fermentasi 25 0C, 48 jam adalah 5,5 dan 5,6 dengan rendemen biomassa yang cukup tinggi.  Produksi slime (polisakarida) yang tinggi menunjukkan potensi yang besar isolat tersebut sebagai agen hayati untuk produksi pewarna makanan. Kata kunci  :  daging, isolate yestas, agen biopreservasi, pewarna makanan
Kadar Alkohol, Nitrogen, Fosfat dan Kalium pada Fermentasi Produk Samping Keju Feta dengan Variasi Konsentrasi Kluyveromyces lactis Gemilang Lara Utama; Roostita Lobo Balia; Tubagus Benito Ahmad Kurnadi; Sunardi Sunardi
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 3, No 2 (2014): Mei 2014
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.918 KB)

Abstract

Keju feta merupakan salah satu keju keras yang dibuat dengan bahan baku susu kambing, domba atau sekali-kali dicampur dengan susu sapi atau susu kerbau. Uniknya bahan baku yang digunakan menghasilkan whey dengan komposisi yang berbeda. Hal tersebut menjadi suatu potensi yang dapat dimanfaatkan, terutama dalam produksi salah satu metabolit penting dalam fermentasi seperti alkohol dan pupuk organik cair alternatif yang berasal dari sisa distilasi. Penggunaan konsentrasi starter yang tepat dalam proses tersebut selama ini belum begitu banyak diungkap. Untuk itu penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana variasi konsentrasi Kluyveromyces lactis mempengaruhi kadar alkohol, serta menghasilkan komposisi Nitrogen (N), Fosfat (P) dan Kalium (K) yang tepat pada sisa distilasi untuk dipergunakan sebagai pupuk organik cair alternatif. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan variasi konsentrasi K.lactis (5%, 7,5%, 10% v/v) diberikan sebagai perlakuan. Hasil menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi K.lactis sebanyak 7,5% v/v menghasilkan kadar alkohol terbaik yaitu 1,21% dengan Kadar N 0,123%, P 0,057% dan K 0,111%.
Karakteristik Kimia Set Yoghurt Dengan Bahan Baku Susu Tepung Dengan Penambahan Jus Bit (Beta Vulgaris L.) (Chemical Charecteristics of Set Yoghurt Based on Milk Powder With Beetroot Extract (Beta Vulgaris L.)) Hartati Chairunnissa; Roostita L Balia; Andry Pratama; Dadan Hadiat R
Jurnal Ilmu Ternak Vol 17, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.628 KB) | DOI: 10.24198/jit.v17i1.14824

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perlakuan penggunaan bit yang terbaik pada pembuatan set yogurt, berdasarkan kadar perombakan laktosa, asam laktat, dan protein terlarut set yogurt. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan konsentrasi bit yaitu penggunaan 0, 2, 4, dan 6% dengan masing-masing lima ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bit (Beta vulgaris L.) pada pembuatan set yogurt berpengaruh menurunkan kadar perombakan laktosa dan kadar asam laktat, namun demikian tidak berpengaruh terhadap kadar protein terlarut set yogurt. Penggunaan bit (Beta vulgaris L.) dengan konsentrasi 2% menghasilkan set yogurt yang terbaik, dengan kadar perombakan laktosa 29,46%, asam laktat 0,88%, dan protein terlarut 55,80%. Kata kunci: bit (Beta vulgaris L.), set yogurt, perombakan laktosa, asam laktat, protein terlarut.
Keamanan Pangan Zaman Now di Masa Pandemi Covid-19 Roostita L. Balia; Lilis Suryaningsih; Andry Pratama
Media Kontak Tani Ternak Vol 3, No 4 (2021): November
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v3i4.36764

Abstract

Pandemi Covid-19 yang masih belum usai tentunya memberikan pengaruh terhadap berbagai macam aspek kehidupan pada masyarakat diantaranya adalah masyarakat diharuskan untuk diam dan lebih banyak melakukan aktivitas di rumah (Stay at Home). Salah satu dampak dari kebijakan Stay at Home ini adalah masyarakat mulai berinovasi untuk membuat produk pangan dengan tujuan untuk mengisi waktu luang atau sebagai sumber pendapatan terbaru. Inovasi dari produk pangan tersebut seringkali mengikuti trend produk pangan masa kini yang lebih inovatif dan kreatif. Namun, trend konsumsi dan inovasi dari produk pangan tersebut seringkali tidak memperhatikan aspek Kemanan Pangan, hal ini dibuktikan dengan beredarnya pangan masa kini yang menggunakan bahan kimia seperti pewarna dan pemanis sintetik selain itu banyak yang menggunakan proses pembuatan pangan yang kurang sehat dan bahan kemasan yang berbahaya. Hal tersebut tentunya akan beresiko pada masyakatat yang mengkonsumsi pangan tersebut. Melalui kegiatan KKN-Virtual ini Masyarakat diedukasi berupa pentingnya untuk memahami aspek keamanan pangan sehingga pangan yang diproduksi atau dikonsumi oleh mereka terjamin ASUH (Aman Sehat Utuh Halal)
Evaluasi Karakteristik Sifat Fisik Karkas Ayam Broiler Berdasarkan Bobot Badan Hidup (Evaluation of physical characteristics of broiler carcasses based on live weight) Andry Pratama; Kusmajadi Suradi; Roostita L.Balia; Hartati Chairunnisa; Hendronoto AW. Lengkey; Denny Suryanto Sutardjo; Lilis Suryaningsih; Jajang Gumilar; Eka Wulandari; Wendry Setiadi Putranto
Jurnal Ilmu Ternak Vol 15, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v15i2.9529

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  karakteristik  sifat fisik karkas ayam broiler berdasarkan   bobot   badan  hidup.   Penelitian   ini  dilaksanakan   di  Laboratorium   Teknologi Pengolahan  Produk Peternakan  Fakultas Peternakan  Universitas  Padjadjaran  Bandung.  Ayam broiler  dengan  bobot  badan  1,3  –  1,5  kg  digunakan  dalam  penelitian  ini.  Peralatan  yang digunakan  untuk  analisa  adalah  timbangan  duduk,  timbangan  analitik,  termometer, penetrometer.    Parameter   yang   diamati   meliputi   persentase   karkas,   persentase   daging, keempukan  daging,  daya ikat air, dan Susut  masak.  Penelitian  ini menggunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan BB 1,3 kg (P1), BB 1,4 (P2), BB 1,5 (P3), dan BB1,6 (P4). Hasil penelitian ini menunjukan  bahwa perlakuan tidak berpengaruh  nyata (P>0,05)terhadap persentase karkas, persentase daging, keempukan, daya ikat air, dan susut masak.Kata kunci: Bobot badan hidup, persentase karkas, persentase daging, keempukan, daya ikat air, susut  masak
Identification of Heavy Metal Plumbum (Pb) in Edible Offal Ellin Harlia; Roostita L.Balia; Denny Suryanto
Jurnal Ilmu Ternak Vol 17, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.961 KB) | DOI: 10.24198/jit.v17i2.15140

Abstract

Plumbum (Pb) is a heavy metal that its presence is undesirable because it can lead to the formation of residues in animal or human body which cause health problems. Pb source can be derived from disinfectant, bedding materials, corrosion equipment, paint, animal feed, water and soil. Livestock farming is difficult to avoid Pb contamination, so it is important to do research on the identification of Pb in edible animal offal (pig liver, beef cattle tripe and lamb kidney). This research is an exploratory study on 12 samples of pig liver, 12 samples of beef cattle tripe and 12 samples of lamb kidney which sold in the traditional market in Bandung, the samples were analyzed using AAS machine at Balai Penelitian Veteriner in Bogor, data were analyzed descriptively. The results showed that 50% of beef cattle tripe contains residues of heavy metals Pb, accounted 0.98 ppm on average, while all samples of pig liver and lamb kidneys contain residues of heavy metals Pb with average residues 0.35 ppm and 0.50 ppm, respectively. This condition is safe because it below the MRL (Maximum Residue Limits) established by SNI which is 1.00 ppm.
Karakteristik Fisik dan Kimia Nata De Milko dari Susu Substandar dengan Variasi Lama Inkubasi Robi Tubagus A; Hartati Chairunnissa; Roostita L. Balia
Jurnal Ilmu Ternak Vol 18, No 2 (2018): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.079 KB) | DOI: 10.24198/jit.v18i2.19926

Abstract

Susu substandar didefinisikan sebagai susu murni yang tidak memenuhi persyaratan minimal yang ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini adalah BSN 2011 sebagai susu segar. Namun demikian susu tersebut substandar masih mengandung karbon, nitrogen dan mineral sebagai sumber nutrisi bagi pertumbuhan Acetobacter xilinum dalam pembuatan Nata de Milko. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lama inkubasi yang optimum dan menghasilkan karakteristik fisik dan kimia Nata de Milko yang terbaik. penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan lama inkubasi pada pembuatan Nata de Milko yaitu 7 hari, 10 hari dan 13 hari yang masing-masing di ulangan enam kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nata de Milko dengan karakeristik fisik dan kimia terbaik diperoleh pada perlakuan lama inkubasi 13 hari,  dengan nilai rendemen 43,65%, ketebalan 1,74cm, tekstur 70,08mm/g/dt, kadar air 90,16%, kadar abu 0,48%, kadar lemak 0,32%  , kadar protein 0,61% dan karbohidrat 8,43%.