Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Interferensi Bahasa Bugis Dialeg Wajo Terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia Lisan Di Desa Torue Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong PERAWATI, PERAWATI
BAHASA DAN SASTRA Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.538 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk interferensi bentuk interferensi bahasa Bugis dialek Wajo terhadap penggunaan bahasa Indonesia lisan di Desa Torue Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Jenis data dalam penelitian ini adalah data lisan yang bersumber dari tuturan masyarakat suku Bugis dialek Wajo di Desa Torue Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong. Metode yang digunakan dalam pengumpulan isi penelitian ini yaitu metode simak dan metode cakap. Metode simak menggunakan teknik sadap, teknik simak libat cakap, teknik bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Selanjutnya metode cakap menggunakan teknik pancing dan teknik cakap semuka. Dari hasil penelitian ditemukan bentuk interferensi fonologis, morfologis, dan sintaktis bahasa Bugis dialek Wajo. Contoh interferensi bentuk fonologi kata makan menjadi makang.  Bentuk morfologi yaitu kata di beli menjadi nabeli. Bentuk sintaksis apa yang kamu cari menjadi apa yang kita cari. Kata Kunci : Interferensi, Bahasa Bugis dialek Wajo, Bahasa Indonesia
PENGARUH BEBAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH Perawati, Perawati; Rukhayati, Rukhayati; Rahman, Abdul
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.331 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.929

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan menggunakan metode analisis Uji statistik parametrik Regresi Linier Berganda. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa Beban Kerja dan Stres Kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tengah. Beban Kerja secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tengah. Stres Kerja secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tengah. Kata Kunci : Kebijakan Penjualan Tunai dan Kredit  
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI DESA SARUDU KECAMATAN SARUDU KABUPATEN PASANGKAYU Perawati, Perawati; Sakung, Jamaluddin; Kadri, Abdul
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/jom.v1i1.847

Abstract

Penyakit diare merupakan penyakit yang diderita oleh bayi,batita maupun balita yaitu buang air besar (BAB) yang tidak normal atau tidak seperti bisanya dapat menggambarkan aspek kesehatan dalam suatu populasi, terutama mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit diare pada anak baik secara langsung yaitu faktor asupan makanan dan psikologis, maupun tidak langsung yaitu faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit diare pada balita di Desa Sarudu Kecamatan Sarudu Kabupaten Pasangkayu. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study dimana data yang menyangkut data variabel independen dan variabel dependen dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Pengambilan sampel dilakukan secara Proportionale Random Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 89 balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kondisi fisik air dengan nilai p = 0.000 (p < 0.05), ketersediaan SPAL dengan nilai p = 0.000 (p < 0.05) dan penggunaan jamban dengan nilai p = 0.000 (p < 0.05), tehadap penyakit diare pada balita di Desa Sarudu Kecamatan Sarudu Kabupaten Pasangkayu. Ditujukan bagi pihak puskesmas yang terkait diharapkan dapat memberikan informasi kesehatan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita guna meningkatkan program kesehatan lingkungan khususnya penyediaan air bersih, ketersediaan SPAL rumah tangga dan pengguanan jamban dalam rangka pencegahan penyakit diare dan peningkatan promosi kesehatan untuk berperilaku bersih dan sehat kepada masyarakat. Kata Kunci: Kondisi Fisik Air, Ketersediaan SPAL, Penggunaan Jamban, Diare.
PERAN TOLEA DAN PABITARA DALAM MOAWO NIWULE (PEMINANGAN) DI DESA PUULEMO KECAMATAN LEMBO KABUPATEN KONAWE UTARA Perawati, Perawati; Untarti, Dade Prat
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 4 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v5i4.15685

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mendeskripsikan peran tolea dan pabitara dalam perkawinan di Desa Puulemo Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara, 2) Untuk mengetahui proses dan tata cara moawo niwule (peminangan) dalam perkawinan Suku Tolaki di Desa Puulemo Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara. Metode Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dan pendekatan penelitian etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data yang telah terkumpul berupa kata-kata dianalisis dengan teknik reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) peran tolea dan pabitara dalam moawo niwule di Desa Puulemo sangatlah penting yaitu sebagai orang terpandang dan mempunyai karisma serta mempunyai tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial atau masalah perkawinan yang terjadi di dalam masyarakat. 2) proses dan tata cara moawo niwule atau peminangan yaitu yaitu monduu tudu atau morakepi (adat penjajakan awal) dimana pihak laki-laki mengirim utusan kerumah orang tua perempuan  yang dimpin oleh seorang juru bicara adat laki-laki (tolea) bersama dengan sejumlah rombongan terbatas, dengan membawa ornamen Kalosara dengan kelengkapannya, serta sebuah bungkusan dari kumba inea (umbai pinang) dengan isinya. Moawo niwule (adat peminangan resmi) dimana apabila pihak orang tua laki-laki telah mendapat berita panggilan untuk datang melamar secara resmi, maka pihak keluarga segera mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk acara tersebut. Mowindahako (penyerahan seserahan adat) dan pepakawi’a (pelaksanaan perkawinan) dimana selama menunggu waktu pelaksanaan perkawinan yang biasa disebut “masa pertunangan”, laki-laki yang akan melangsungkan pernikahan mempunyai kewajiban moril untuk membantu calon mertua dalam berbagai urusan. Kata Kunci : Peran Tolea dan Pabitara, Moawo Niwule ABSTRACT: This study aims 1) To describe the role of tolea and pabitara in marriage in Puulemo Village, Lembo District, Konawe Utara Regency, 2) To determine the process and procedures for moawo niwule (marriage) in Tolaki Tribe marriage in Puulemo Village, Lembo District, Konawe Utara Regency. This research method includes the type of qualitative research and ethnographic research approaches. Data collection was carried out using the method of observation, interviews and documentation. Then the data that has been collected in the form of words is analyzed by data reduction techniques, data display, and drawing conclusions. The results showed that: 1) the role of tolea and pabitara in moawo niwule in Puulemo village is very important, namely as a person who is respected and has charisma and has responsibility in solving social problems or marital problems that occur in society. 2) the process and procedures for moawo niwule or peminangan namely mondu tudu or morakepi (initial exploration customs) where the men send envoys to the house of the female parents led by a male traditional spokesperson (tolea) together with a limited number of groups. , with the complete Kalosara ornament and a package of kumba inea (umbai pinang) with its contents. Moawo niwule (official marriage customs) where if the male parent has received a call to come to propose officially, the family immediately prepares everything needed for the event. Mowindahako (submission of customary offerings) and pepakawi'a (implementation of marriage) where while waiting for the time to carry out the marriage, which is usually called the "engagement period", the man who is going to get married has a moral obligation to help the prospective in-laws in various matters.  Keywords: Role of Tolea and Pabitara, Moawo Niwule