Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peran Dapur Umum dalam Mendukung Perjuangan Masyarakat Dusun Kemusuk Pada Agresi Militer Belanda II 1949 Rizal Hidayat; Siswanta Siswanta
KARMAWIBANGGA: Historical Studies Journal Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/2021

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study is to find out: (1) The Role of Public Kitchens during Dutch Military Aggression II (2) Factors of organizing Public Kitchens during Dutch Military Aggression II (3) Constraints in the implementation of Public Kitchens during Dutch Military Aggression II (4) The impact of the implementation of Public Kitchens during Dutch Military Aggression II. The method used in this study is qualitative research method. This research has two types of data and data sources, namely primary data, data obtained through direct interviews and secondary data, data in the form of journals and books. Data collection techniques by conducting live observations, in-depth interviews, and documentation. Data analysis techniques are used by data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing. The techniques of checking the validity of the data used are source trianggulation techniques and theoretical trianggulation. The results of this study show that: (1) The role of the Common Kitchen to meet the food of soldiers and civillian, the headquarters of military, emergency hospital. (2) The organizing factor of the Public Kitchen is due to the scarcity of foodstuffs due to aggression and the number of refugees. (3) The constraints of the implementation of the Public Kitchen are the scarcity of foodstuffs and the presence of Dutch spies. (4) The impact of the implementation of the Public Kitchen is that logistics needs are met, there is a sense of security in the civilian, and the establishment of village security agency. Keywords: Common Kitchen, Dutch Military Aggression II, Role
PENDAMPINGAN NILAI-NILAI KARAKTER MULTIKULTURAL PADA WARGA DUSUN SAWAHAN KALURAHAN PANDOWOHARJO KAPANEWON SLEMAN Muhammad Iqbal Birsyada; Triwahana Triwahana; Darsono Darsono; Siswanta Siswanta; Fahruddin Fahruddin; Bayu Ananto Wibowo
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.8248

Abstract

Secara kultural pada tiap masyarakat memiliki tata nilai dan kebudayaan masing-masing yang telah disepakati bersama dan diwariskan dari generasi ke-generasi. Kebudayaan yang telah lestari ini jika tidak dirawat dengan baik akan menimbungkan berbagai persoalan seperti perbedaan pemahaman masyarakat yang nantinya jika dibiarkan akan menimbulkan konflik sosial dan disharmoni sosial.  Kegiatan pengabdian ini dilakukan selama tiga pertemuan yang didahului dengan oberservasi awal di lapangan, perkenalan serta persiapan  pendampingan sosialisasi pemantapan nilai-nilai multikultural pada warga Sawahan Pandowoharjo Kapanewon Sleman. Kegiatan ini dilakukan di dalam ruangan pertemuan tempat Dukuh Sawahan Pandowoharjo. Peserta pemantapan nilai-nilai multikultural berjumlah 47 orang. Selain melalui penyuluhan dan sosialisasi juga dilakukan pendampingan selama proses pengabdian berlangsung. Pada penyampaian materi dilakukan presentasi dan tanya jawab dengan peserta yang kemudian diikuti dengan memerikan wawasan dan konsep pengembangan model pemantapan nilai-nilai multikultural kepada warga yang hadir. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah warga masyarakakat Dukuh Sawahan Pandowoharjo mendapatkan pengetahuan baru berkenaan dengan pemahaman multikultural masyarakat. Selain itu juga masyarakat dapat mengembangkan bagaimana mengembangkan nilai dan tradisi budaya lokal yang selama ini sudah menjadi icon masyarakat agar tetap lestari dan diwariskan dari generasi ke generasi. Saran dari pengabdian ini adalah pentingnya komunikasi yang lebih intensif antara warga masyarakarakat. Selain itu perlu dukungan dari pemerintah setempat untuk dapat lebih mendorong nilai dan tradisi budaya yang ada di Sawahan Pandowoharjo agar lebih berkembang maju.Kata kunci: Pemantapan, Nilai-Nilai karakter, Multikultural, Dusun Sawahan
HISTORICAL LITERATURE AS AN ENCULTURATION OF EDUCATION IN LOCAL WISDOM OF KINGDOM FAMILY IN JAVA Muhammad Iqbal Birsyada; Darsono Darsono; Siswanta Siswanta; Sudartoyo Sudartoyo; Juang Kurniawan Syahruzah
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2018): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.757 KB) | DOI: 10.24127/hj.v6i2.1526

Abstract

Historically historical literature has cultural roots especially in the development of the character of the values of local wisdom. In addition to the development of literary history culture can be one of the references in the process of writing historiography. This study aims to find the values of local wisdom in the work of historical literature. This research uses historical method. The conclusion in this study finds that the historical literature that developed in Java expressed the literary writer's poetry. Culturally, the contents of historical literature reflect the strategy of enculturation of the values of theroyal family's wisdom to the Javanese community. The suggestion in this study is to develop a further study of other forms of enculturation in historical literature in the development of local wisdom values of the Javanese community.
PENDAMPINGAN WISATA BERBASIS PENDIDIKAN DAN KESEJARAHAN PADA MASYARAKAT DI SEKITAR RAWA KALIBAYEM NGESTIHARJO Muhammad Iqbal Birsyada; Darsono Darsono; Bayu Ananto Wibowo; Fahruddin Fahruddin; Triwahana Triwahana; Aldrin Febriansyah; Siswanta Siswanta
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.11184

Abstract

Lokasi Rawa Kalibayem terletak di Kalurahan  Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Tempat ini memiliki potensi wisata dan nilai sejarah yang besar di mana Rawa Kalibayem pernah menjadi tempat uji coba kapal selam pertama milik Indonesia pada tahun 1947-1948. Apabila ditata serta dikelola  dengan baik, Rawa Kalibayem dapat menjadi ruang publik yang nyaman bagi masyarakat sekaligus sebagai destinasi wisata baru di Kabupaten Bantul. Potensi Rawa Kalibayem sangat besar apabila masyarakat dapat bekerjasama dan mampu memberdayakan kemampuannya dengan pengelolaan Rawa Kalibayem yang sehat dan baik. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode sosialisai dan pendampingan partispasi aktif dengan masyarakat. Hasil pengabdian ini ditemukan fakta di lapangan bahwa kondisi sosial masyarakat masih kurang sadar akan pelestarian dan pengembangan kawasan wisata Rawa Kalibayem.  Kondisi lokasi yang kurang terawat seperti banyaknya sampah dan enceng gondok menandakan area Rawa Kalibayem masih belum dioptimalkan untuk wisata masyarakat. Selain itu kurangnya koordinasi antara warga sekitar dengan pemerintah desa menyebabkan tidak berkembangnya pengelolaan area wisata ini. Oleh sebab itu, diperlukan sosialisasi kepada masyarakat  mengenai menejemen pengelolaan desa wisata berbasis edukasi, sejarah dan budaya kepada masyarakat di Kalurahan Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul dengan melibatkan berbagai elemen seperti pihak Kalurahan, Pokdarwis dan masyarakat setempat. Keterbatasan waktu dalam pengabdian ini memberikan masukan untuk dilakukan tindaklanjut dengan fokus pada pendampingan pengembangan wisata Pendidikan dan Kesejarahan serta melakukan rekonstruksi Kembali narasi sejarah Rawa Kalibayem. Kata kunci: Pendampingan, Wisata, Pendidikan, Kesejarahan, Rawa Kalibayem