Andi Triawan, Andi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Perbandingan Pemberian Ekstrak Kayu Siwak (Salvadora Persica) 50% Dan Larutan Sodium Fluorida 2% Terhadap Ketahanan Email Gigi Rattus Norvegicus Diana, Sherli; Triawan, Andi
Insisiva Dental Journal Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Insisiva Dental Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Miswak (Salvadora Persica) Has A Substance Of Anti Bacterium Which Can Decrease The Amount Of Bacteria In Mouth So That The Tooth Become Health And Prevent Dental Caries And Also The Disinfectant Effect Of Miswak That Can Discontinue Gum Bleeding. While Sodium Fluoride Pursue Decalcification And Enamel Condensation In Mouth And Also Remineralization Of Tooth Enamel. The Aim Of This Research Is To Compare The Effect Between Extract Of Wood Miswak 50% And Solution Of Sodium Fluoride 2% To Enamel Resistant In Rattus Norvegicus On Tooth. The Subjects This Research Are 10 Rattus Norvegicus Which 20 Days Old. During 30 Day Of Rattus Norvegicus Is Given The Same Feed And Drink With Different Intervention That Is Lower Jaw Teeth Of 5 Rattus Norvegicus Was Dabbing With Extract Of Wood Miswak 50% And Other Lower Jaw Teeth Of 5 Rattus Norvegicus Was Dabbing With Solution Of Sodium Fluoride 2%. After 30 Day, All Rattus Norvegicus Were Decapited By Using Ether. Afterwards, Lower Jaw Of Rattus Norvegicus Was Extracted, Next Nub With 37% Phosphoric Acid Gel During 60 Second Then Cleaned With Refine Water And Digitally Periapical Roentgen. Then, They Were Scored To Get Data Of Each Variable And Statistical Test With Mann-Whitney Test. Statistical Test With MannWhitney Test Resulted ( P=0,419) Because ( P>0,05) Means There Is Influence Which Not Significantly Different Between Extract Of Wood Miswak 50% And Solution Of Sodium Fluoride 2%. Research Result Indicates That Extract Of Wood Miswak 50% And Solution Of Sodium Fluoride 2% Have Influence Which Not Significantly Different To Enamel Resistance Of Rattus Norvegicus Tooth Which Assessed With Score Using 5 Point Of Belief Scale.
Uji Temperatur Air Pencampur Terhadap Setting Time Bahan Cetak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana) Yosi Arinawati, Dian; Triawan, Andi
Insisiva Dental Journal Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Insisiva Dental Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan cetak gigi adalah bahan yang digunakan untuk membuat replica (model)gigi dan jaringan sekitarnya. Bahan cetak harus memenuhi syarat, salah satunyaharus memiliki setting time yang cukup sehingga operator dan pasien dapatmelakukan pencetakan gigi dengan baik. Penentuan waktu gelasi bisa ditentukanoleh beberapa faktor yaitu temperatur air, W/P ratio dan bahan pengisi yangdipakai. Namun cara modifikasi tersebut banyak memberikan efek pada sifat gelseperti elastisitas, dan mempengaruhi kekuatan terhadap robekan. Cara lain yanglebih aman ialah dengan mengubah temperatur air pencampur. Pada bahan cetakalginat, terbukti bahwa semakin tinggi temperatur, semakin pendek waktu gelasi.Namun belum ada pembuktian bahwa sifat-sifat tersebut berlaku untuk bahancetak kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana). Penelitian ini bertujuan untukmengetahui bagaimana pengaruh temperatur air pencampur terhadap setting timebahan cetak kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana). Dua puluh lima spesimendibagi menjadi 5 kelompok : kelompok 1 (10°C), kelompok 2 (15°C), kelompok 3(20ºC), kelompok 4 (25°C) dan kelompok 5 (30°C). Pengukuran setting timemenggunakan alat ukur indikator setting time berbentuk batang silindris daribahan poly (methyl methacrylate). Hasil uji statistik ANAVA satu jalurmenunjukkan bahwa temperatur air pencampur berpengaruh terhadap setting timebahan cetak kulit buah Manggis (Garcinia mangostana) (p < 0,05). Hasil uji LSD0,05 menunjukkan adanya perbedaan setting time yang bermakna antar setiapkelompok tempetatur air pencampur yang digunakan, kecuali pada kelompoktemperatur air pencampur 20°C dan 25°C. Kedua kelompok temperatur airpencampur tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna karena keduakelompok temperatur air pencampur tersebut berada pada temperatur air padasuhu ruangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah temperatur air pencampursuhu 10°C, 15°C, 20°C, 25°C dan 30°C mempengaruhi lama setting time bahancetak kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana) dan semakin tinggi temperaturair pencampur yang diuji, setting time semakin pendek (cepat). Setting timetercepat terdapat pada kelompok suhu (temperatur) air pencampur 30° C.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Kayu Siwak (Salvadore persica) 50% Dengan Frekuensi Yang Berbeda Terhadap Ketahanan Email Gigi Rattus norvegicus Dewanti H, Gilang; Triawan, Andi
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 8, No 2 (s) (2008): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v8i2 (s).9402

Abstract

Miswak (Salvadora Persica) have antibacterial substances which can reduce the amount of bacteria in mouth so the tooth become healthy and prevent incidence of holey tooth. Intention of this research is to analyze usage of 5 0% miswak extract with different frequencies (1 x one day, 3 days once and once a week) to acid resistance of Rattus norvegicus tooth enamel.Research subject use I5 Rattus norvegicus at the age of 20 old days. The treatment is given 50% miswak extract topically on the incisivus tooth of Rattus norvegicus lower jaw with different frequencies. Each group (consist of 5 Rattus norvegicus) divided based on the frequencies that giving. The frequencies are I x one day, once every 3 day and once every a week. Treatment conducted during 30 day. After Rattus norvegicus in the age of 51 days, incisivus tooth of Rattus norvegicus taken away from lower jaw. After that phosphoric acid gel 37% applied above entire/all surface of tooth. We roentgen the tooth with digitally periapical Roentgen and calculated the damage on the enamel with score.Research result indicate that the given of 5 0% miswak extract with frequency I x one day, once every 3 days and once a week have significant difference (p=0,024) to acid resistance of Rattus norvegicus tooth enamel. Giving of 5 0% miswak extract with frequency I x is one day compared to with frequency once every 3 days also have difference which significant (p=0,042). While comparison between the giving of 50% miswak extract with frequency I x one day and once a week also have significant difference (p=0,020).Conclusions of research, the giving of miswak extract 5 0% with different frequency have different influence significantly to acid resistance of Rattus norvegicus tooth enamel. Miswak is a natural substance that can use for keep our mouth health. 
Perbandingan Pemberian Ekstrak Kayu Siwak (Salvadora persica) 50% Dan Larutan Sodium Fluorida 2% Terhadap Ketahanan Dentin Gigi Rattus norvegicus Ekanila, Maryanur; Triawan, Andi
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 2 (s) (2007): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v7i2 (s).9429

Abstract

Siwak memiliki banyak kegtmaan bagi kesehatan gigi dan mulut, diantaranya menghilangkan stain, memutihkan gigi, mengurangi plak dan gingivitis juga sebagai antitumor, efek bakteriosidal dan menstimulasi pertahanan gingiva, membantu kerusakan jaringan, serta menghambat pembentukan karang gigi. Sedangkan sodium fluorida terdapat khusus pada tulang dan khususnya di email dan dentin gigi dan digunakan untuk mencegah karies gigi, menghambat dekalsifikasi, menstimulasi remineralis asi serta menghambat pembentukan asam oleh kuman mulut.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan antara penggunaan ekstrak kayu siwak 50% dan larutan sodium fluorida 2% terhadap ketahanan asam dentin gigi Rattus norvegicus. Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratoris secara in vitro dan menggunakan 10 Rattus norvegicus. Perlakuan yang diberikan adalah pembeiian ekstrak kayu siwak secara topikal pada gigi rahang bawah 5 Rattus norvegicus dan pemberian larutan sodium fluorida secara topikal pada gigi rahang bawah 5 Rattus norvegicus. Pemberian ekstrak kayu siwak 5 0% dan larutan sodium fluoiida 2% dilakukan sejak Rattus norvegicus berumur 20 hari sampai Rattus norvegicus berumur 50 hari. Kemudian gigi Rattus norvegicus dietsa dengan gel asam fosfat 37% selama 60 detik lalu dirontgen digital periapikal dan di skor untuk mendapatkan data masing-masing vatiabel selanjutnya dilakukan uji statistik Mann- Whitney Test.Hasil uji statistik dengan Mann- Whitney Test didapat (p=0,221) karena (p 0,05) maka eksnak kayu siwak 50% mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap ketahanan dentin gigi Rattus norvegicus dibandingkan dengan larutan sodium fluorida 2%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kayu siwak 50% dan larutan sodium Fluorida 2% memiliki pengaruh yang tidak berbeda secara signifikan terhadap ketahahan dentin gigi Rattus norvegicus.
Pengaruh Pembersih Lidah (Tongue Scraper) Terhadap Populasi Candida albicans Di Rongga Mulut Putri, Tri Yatmi; Triawan, Andi
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 2 (s) (2007): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v7i2 (s).9433

Abstract

Tongue scraper (tongue cleaner) might become adding alternative to care teeth and mouth healthy besides toothbrush, especially for yeast Candida albicans. Research objective is to know the influence of tongue scraper to reduce Candida albicans populations in oral cavity. The research was done by in vivo laboratory experimental to Candida albicans populations in oral cavity. Twenty students which were taking by using accidental sampling method had been selected to do two treatments during two days successively. First day: toothbrusing two times and second day: toothbrusing ones time plus tongue scraper: Research results showed Candida albicans populations total before and after toothbrusing to times with before and after toothbrusing ones time plus tongue scraper are decrease. Based on the statistical analysis with Mann- Whitney test = 0, 05) there was significant difference between Candida albicans populations total before and after toothbrusing to times with before and after toothbrusing ones time plus tongue scraper: Research conclusion is Using tongue scraper has influence to reduce Candida albicans populations in oral cavity.
Uji Temperatur Air Pencampur Terhadap Setting Time Bahan Cetak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana) Yosi Arinawati, Dian; Triawan, Andi
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v1i1.515

Abstract

Bahan cetak gigi adalah bahan yang digunakan untuk membuat replica (model)gigi dan jaringan sekitarnya. Bahan cetak harus memenuhi syarat, salah satunyaharus memiliki setting time yang cukup sehingga operator dan pasien dapatmelakukan pencetakan gigi dengan baik. Penentuan waktu gelasi bisa ditentukanoleh beberapa faktor yaitu temperatur air, W/P ratio dan bahan pengisi yangdipakai. Namun cara modifikasi tersebut banyak memberikan efek pada sifat gelseperti elastisitas, dan mempengaruhi kekuatan terhadap robekan. Cara lain yanglebih aman ialah dengan mengubah temperatur air pencampur. Pada bahan cetakalginat, terbukti bahwa semakin tinggi temperatur, semakin pendek waktu gelasi.Namun belum ada pembuktian bahwa sifat-sifat tersebut berlaku untuk bahancetak kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana). Penelitian ini bertujuan untukmengetahui bagaimana pengaruh temperatur air pencampur terhadap setting timebahan cetak kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana). Dua puluh lima spesimendibagi menjadi 5 kelompok : kelompok 1 (10°C), kelompok 2 (15°C), kelompok 3(20ºC), kelompok 4 (25°C) dan kelompok 5 (30°C). Pengukuran setting timemenggunakan alat ukur indikator setting time berbentuk batang silindris daribahan poly (methyl methacrylate). Hasil uji statistik ANAVA satu jalurmenunjukkan bahwa temperatur air pencampur berpengaruh terhadap setting timebahan cetak kulit buah Manggis (Garcinia mangostana) (p 0,05). Hasil uji LSD0,05 menunjukkan adanya perbedaan setting time yang bermakna antar setiapkelompok tempetatur air pencampur yang digunakan, kecuali pada kelompoktemperatur air pencampur 20°C dan 25°C. Kedua kelompok temperatur airpencampur tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna karena keduakelompok temperatur air pencampur tersebut berada pada temperatur air padasuhu ruangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah temperatur air pencampursuhu 10°C, 15°C, 20°C, 25°C dan 30°C mempengaruhi lama setting time bahancetak kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana) dan semakin tinggi temperaturair pencampur yang diuji, setting time semakin pendek (cepat). Setting timetercepat terdapat pada kelompok suhu (temperatur) air pencampur 30° C.
Perbandingan Pemberian Ekstrak Kayu Siwak (Salvadora Persica) 50% Dan Larutan Sodium Fluorida 2% Terhadap Ketahanan Email Gigi Rattus Norvegicus Diana, Sherli; Triawan, Andi
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v1i2.531

Abstract

Miswak (Salvadora Persica) Has A Substance Of Anti Bacterium Which Can Decrease The Amount Of Bacteria In Mouth So That The Tooth Become Health And Prevent Dental Caries And Also The Disinfectant Effect Of Miswak That Can Discontinue Gum Bleeding. While Sodium Fluoride Pursue Decalcification And Enamel Condensation In Mouth And Also Remineralization Of Tooth Enamel. The Aim Of This Research Is To Compare The Effect Between Extract Of Wood Miswak 50% And Solution Of Sodium Fluoride 2% To Enamel Resistant In Rattus Norvegicus On Tooth. The Subjects This Research Are 10 Rattus Norvegicus Which 20 Days Old. During 30 Day Of Rattus Norvegicus Is Given The Same Feed And Drink With Different Intervention That Is Lower Jaw Teeth Of 5 Rattus Norvegicus Was Dabbing With Extract Of Wood Miswak 50% And Other Lower Jaw Teeth Of 5 Rattus Norvegicus Was Dabbing With Solution Of Sodium Fluoride 2%. After 30 Day, All Rattus Norvegicus Were Decapited By Using Ether. Afterwards, Lower Jaw Of Rattus Norvegicus Was Extracted, Next Nub With 37% Phosphoric Acid Gel During 60 Second Then Cleaned With Refine Water And Digitally Periapical Roentgen. Then, They Were Scored To Get Data Of Each Variable And Statistical Test With Mann-Whitney Test. Statistical Test With MannWhitney Test Resulted ( P=0,419) Because ( P0,05) Means There Is Influence Which Not Significantly Different Between Extract Of Wood Miswak 50% And Solution Of Sodium Fluoride 2%. Research Result Indicates That Extract Of Wood Miswak 50% And Solution Of Sodium Fluoride 2% Have Influence Which Not Significantly Different To Enamel Resistance Of Rattus Norvegicus Tooth Which Assessed With Score Using 5 Point Of Belief Scale.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Kayu Siwak (Salvadore persica) 50% Dengan Frekuensi Yang Berbeda Terhadap Ketahanan Email Gigi Rattus norvegicus Dewanti H, Gilang; Triawan, Andi
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 8, No 2 (s) (2008): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v8i2 (s).9402

Abstract

Miswak (Salvadora Persica) have antibacterial substances which can reduce the amount of bacteria in mouth so the tooth become healthy and prevent incidence of holey tooth. Intention of this research is to analyze usage of 5 0% miswak extract with different frequencies (1 x one day, 3 days once and once a week) to acid resistance of Rattus norvegicus tooth enamel.Research subject use I5 Rattus norvegicus at the age of 20 old days. The treatment is given 50% miswak extract topically on the incisivus tooth of Rattus norvegicus lower jaw with different frequencies. Each group (consist of 5 Rattus norvegicus) divided based on the frequencies that giving. The frequencies are I x one day, once every 3 day and once every a week. Treatment conducted during 30 day. After Rattus norvegicus in the age of 51 days, incisivus tooth of Rattus norvegicus taken away from lower jaw. After that phosphoric acid gel 37% applied above entire/all surface of tooth. We roentgen the tooth with digitally periapical Roentgen and calculated the damage on the enamel with score.Research result indicate that the given of 5 0% miswak extract with frequency I x one day, once every 3 days and once a week have significant difference (p=0,024) to acid resistance of Rattus norvegicus tooth enamel. Giving of 5 0% miswak extract with frequency I x is one day compared to with frequency once every 3 days also have difference which significant (p=0,042). While comparison between the giving of 50% miswak extract with frequency I x one day and once a week also have significant difference (p=0,020).Conclusions of research, the giving of miswak extract 5 0% with different frequency have different influence significantly to acid resistance of Rattus norvegicus tooth enamel. Miswak is a natural substance that can use for keep our mouth health. 
Perbandingan Pemberian Ekstrak Kayu Siwak (Salvadora persica) 50% Dan Larutan Sodium Fluorida 2% Terhadap Ketahanan Dentin Gigi Rattus norvegicus Ekanila, Maryanur; Triawan, Andi
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 2 (s) (2007): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v7i2 (s).9429

Abstract

Siwak memiliki banyak kegtmaan bagi kesehatan gigi dan mulut, diantaranya menghilangkan stain, memutihkan gigi, mengurangi plak dan gingivitis juga sebagai antitumor, efek bakteriosidal dan menstimulasi pertahanan gingiva, membantu kerusakan jaringan, serta menghambat pembentukan karang gigi. Sedangkan sodium fluorida terdapat khusus pada tulang dan khususnya di email dan dentin gigi dan digunakan untuk mencegah karies gigi, menghambat dekalsifikasi, menstimulasi remineralis asi serta menghambat pembentukan asam oleh kuman mulut.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan antara penggunaan ekstrak kayu siwak 50% dan larutan sodium fluorida 2% terhadap ketahanan asam dentin gigi Rattus norvegicus. Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratoris secara in vitro dan menggunakan 10 Rattus norvegicus. Perlakuan yang diberikan adalah pembeiian ekstrak kayu siwak secara topikal pada gigi rahang bawah 5 Rattus norvegicus dan pemberian larutan sodium fluorida secara topikal pada gigi rahang bawah 5 Rattus norvegicus. Pemberian ekstrak kayu siwak 5 0% dan larutan sodium fluoiida 2% dilakukan sejak Rattus norvegicus berumur 20 hari sampai Rattus norvegicus berumur 50 hari. Kemudian gigi Rattus norvegicus dietsa dengan gel asam fosfat 37% selama 60 detik lalu dirontgen digital periapikal dan di skor untuk mendapatkan data masing-masing vatiabel selanjutnya dilakukan uji statistik Mann- Whitney Test.Hasil uji statistik dengan Mann- Whitney Test didapat (p=0,221) karena (p0,05) maka eksnak kayu siwak 50% mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap ketahanan dentin gigi Rattus norvegicus dibandingkan dengan larutan sodium fluorida 2%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kayu siwak 50% dan larutan sodium Fluorida 2% memiliki pengaruh yang tidak berbeda secara signifikan terhadap ketahahan dentin gigi Rattus norvegicus.