M.Si. ., Drs.Hardiman, M.Si.
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kajian Semiotika Fotografi Selfie ., Nurul Iman; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.739 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i2.8191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk fotografi selfie di lingkungan teman facebook penulis, (2) makna fotografi selfie di lingkungan teman facebook penulis dikaji melalui teori semiotika Roland Barthes. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik observasi, teknik studi kepustakaan, teknik wawancara dan teknik life history. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Bentuk Fotografi Selfie ditinjau dari teori potret diri terdiri dari tujuh bagian pokok: (a) Potret Diri sebagai Tanda Tangan, (b) Potret Diri sebagai Proyeksi Diri, (c) Potret Diri sebagai Studi Diri, (d) Potret Diri sebagai Fantasi (e) Potret Diri sebagai Narasi, (f) Potret Diri sebagai Kiasan, dan (g) Potret Diri sebagai Masalah Kemanusiaan. (2) Makna Fotografi Selfie dikaji dari teori semiotika Roland Barthes terdiri dari enam elemen penting: (a) Efek Tiruan, (b) Pose atau Sikap, (c) Objek, (d) Fotogenia, (e) Estetisisme, dan (f) Sintaksis.Kata Kunci : bentuk, makna, selfie This research is aimed to describe (1) the form of selfie photography in the friend circle of the writer’s facebook, (2) the meaning of selfie photography in the friend circle of the writer’s facebook which is observed using the theory of semiotics proposed by Roland Barthes. Kind of study used is descriptive qualitative research. The method of data collection is using observasion method, library study, interview and life history.The result of the current study shows that (1) the form of selfie photography observed using self-photograph theory which consists of seven major categories: (a) self-potrait as a signature, (b) self-potrait as a self-projection, (c) self-potrait as a self-study, (d) self-portrait as a fantasy, (e) self-potrait as a narration (f) self-potrait as metaphorical, and (g) self-potrait as a reflection of human issue. (2) the meaning of photography selfie observed using the theory of Roland Barthes covers six important elements: (a) Forgey effect, (b) Pose or behaviour, (c) The object, (d) Photogenic, (e) Aesthetic, dan (f) Syntactic.keyword : form, meaning, selfie
KOMPOSISI FOTOGRAFI PEMANDANGAN KARYA NUSANTARA PHOTO CLUB INDONESIA ., Putu Andika Panendra; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1537.494 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i2.8094

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mendeskripsikan tema pemandangan yang dibuat oleh fotografer Nusantara Photo Club Indonesia (NPCI). (2) Untuk mendeskripsikan dan menginterpretasi komposisi yang terdapat pada karya fotografi pemandangan karya fotografer NPCI. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Jenis-jenis tema pemandangan yang digunakan fotografer Nusantara Photo Club Indonesia dapat dikategorikan sesuai dengan tema pemandangan masing-masing adalah sebagai berikut : A. Foto Landscape atau foto pemandangan daratan, B. Foto Seascape atau foto pemandangan lautan, C. Foto Skyscape atau Foto pemandangan langit, D. Foto Cityscape atau Foto pemandangan perkotaan. (2) Jenis-jenis komposisi fotografi pemandangan karya fotografer NPCI yang dikategorikan sesuai dengan tema pemandangan masing-masing yaitu : A. Komposisi Aturan Sepertiga atau Rule of Third, B. Komposisi Arah Gerak atau Pandang, C. Komposisi Perspektif, D. Komposisi Framing, E. Komposisi Point of Interest (POI), dan F. Komposisi Garis dan Kurva. Kata Kunci : Fotografi, Komposisi, Tema. This research aimed (1) to describe the theme of scenery created by the photographer Nusantara Photo Club Indonesia (NPCI). (2) To describe and interpret the composition contained in the scenery / view photography works of photographer’s NPCI. This research is qualitative descriptive. The data collection technique used is the technique of documentation and literature. The results showed that: (1) The types of theme scenery used photographer’s Nusantara Photo Club Indonesia can be categorized according to theme a scenery / view of each are as follows: A. Landscape Photo or photo of mainland scenery, B. Seascape Photo or photo of ocean scenery, C. Skyscape Photo or photo of sky scenery, D. Cityscape Photo or photo of cityscape urban landscape. (2) The types of scenery photography composition by photographer NPCI sights are categorized in accordance with the views of each theme are: A. Composition Rule of Third, B. Composition Directions Motion or Look, C. Composition Perspectives, D. Composition Framing, E. Composition Point of Interest (POI), and F. The Composition of Lines and Curves. keyword : Photography, Composition, Theme.
JARAN KAMPUT (SEBUAH KAJIAN SEJARAH SENI RUPA) ., Dadung Novela Sandi; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., I Nyoman Rediasa, S.Sn., M.Si
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.539 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.7187

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Sejarah kelahiran Jaran Kamput, (2) Eksistensi Jaran Kamput. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sejarah Lahirnya Jaran Kamput ditinjau dari kerupaan terdiri dari sepuluh pokok : (a) Jaran Kamput Ditinjau dari Sudut Pandang Seni Rupa, (b) Jenis Jaran Kamput, (c) Bagian-bagian Jaran Kamput, (d) Konstruksi Jaran Kamput, (e) Bagian-bagian Konstruksi Jaran Kamput, (f) Ukuran Jaran Kampu (g) Fariasi Bentuk-bentuk Jaran Kamput, (h) Motif Jaran Kamput, (i) Fungsi Jaran Kamput, (j) Makna Simbolis Kesenian Jaran Kamput. (2) Eksistensi Jaran Kamput dalam dalam keberadaanya hingga saat ini meliputi : (a) Faktor yang mempengaruhi perubahan dalam eksistensi Jaran Kamput, (b). Perubahan yang terjadi pada Jaran Kamput. Kata Kunci : sejarah, eksistensi, Jaran Kamput This research aims to find out (1) History of Jaran Kamput, (2) The Existence of Jaran Kamput. The tyepe of reserc is used quantitative descriptive study. Method of data collection is done using the method of observation, interview, documentation and literatur. The results showed that the (1) History of Jaran Kamput in terms of sape of ten stapel : (a) Jaran Kamput is seen from the point of view of art, (b) Kind of Jaran Kamput, (c) Part ofJaran Kamput, (d) Construction of Jaran Kamput, (e) Part construction of Jaran Kamput, (f) size of Jaran Kampu (g) Variations in shape of Jaran Kamput, (h) Motif of Jaran Kamput, (i) Fuction of Jaran Kamput, (j) The symbolic meaning of Jaran Kamput. (2) The Existence of Jaran Kamput in Existence until today: (a) Factors effecting thr change in Existence of Jaran Kamput, (b). The changes in Jaran Kamput. keyword : history, existence, Jaran Kamput
KAJIAN ESTETIKA FOTOGRAFI DJAJA TJANDRA KIRANA ., Zahrawani; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.611 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i1.11355

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mendeskripsikan jenis-jenis fotografi Djaja Tjandra Kirana. (2) untuk mendeskripsikan nilai estetika dalam karya fotografi Djaja Tjandra Kirana. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, kepustakaan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Jenis-jenis fotografi Djaja Tjandra Kirana yang terdapat dalam buku “Jiwa Cahaya” adalah: fotografi kehidupan manusia (human interest), fotografi jurnalistik (photojournalism), fotografi pemandangan (landscape photography), fotografi model (photography modelling), fotografi jalanan (street photography), dan fotografi potret (portrait photography) dan (2) Nilai estetika fotografi Djaja Tjandra Kirana yang terdapat dalam buku “Jiwa Cahaya” adalah: unsur-unsur rupa (unsur desain) dibagi menjadi enam unsur yaitu, garis, shape (bangun), tekstur, warna, intensity/chroma, ruang dan waktu. Dasar-dasar penyusunan (prinsip desain) dibagi menjadi empat unsur yaitu, paduan harmoni, paduan kontras, paduan irama, dan paduan gradasi dan hukum penyusunan (azas desain) dibagi menjadi empat unsur yaitu, asas kesatuan, keseimbangan, simplicity (kesederhanaan), emphasis (aksentuasi), dan proporsi. Kata Kunci : Estetika, Fotografi, Djaja Tjandra Kirana. This study aimed (1) to describe the types of Djaja Tjandra Kirana’s photography and (2) to describe the aesthetic values conveyed in Djaja Tjandra Kirana’s photographical work. This was a descriptive qualitative study. The data were collected with documentation, library research, and triangulation techniques. The result showed that (1) the types of Djaja Tjandra Kirana’s photography found in the book “Jiwa Cahaya” were: the photography of human interest, photojournalism, landscape photography, photography modelling, street photography, and portrait photography. The result also showed that (2) the aesthetical values conveyed in Djaja Tjandra Kirana’s photography found in the book “Jiwa Cahaya” were: the design element, which was divided into six elements, namely line, shape, texture, color, intensity/chroma, space and time, and also the design principle, which was divided into four composite elements, namely the composite of harmony, contrast, rhythm, and gradation. Another value found was also the design basis, which was divided into four principles, namely the principle of unity, balance, simplicity, emphasis, and proportion.keyword : Aesthetic, Photography, Djaja Tjandra Kirana
METODE PEMBELAJARAN SENI DI SANGGAR BALI TRIMANIK KREATIF DENPASAR ., Ni Luh Gede Dewi Suputri; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.784 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.7275

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) proses pembelajaran pada sanggar Bali Trimanik Kreatif Denpasar (2) media pembelajaran yang digunakan pada sanggar Bali Trimanik Kreatif Denpasar (3) metode pembelajaran yang digunakan serta (4) keunggulan dan kelemahan dari metode yang digunakan pada sanggar Bali Trimanik Kreatif Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode (1) observasi (2) wawancara (3) dokumentasi (4) fokus Grup Diskusi (FGD) dan (5) kepustakaan. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) sanggar memiliki 4 kategori, yaitu kategori yang disetarakan dengan pendidikan PAUD, TK, SD dan SMP. Bimbingan yang diberikan berdasarkan kategori-kategori tersebut. Kategori PAUD, bimbingan berupa pengenalan warna, pengenalan garis dan penerapan warna. Bimbingan pada kategori TK berupa penerapan warna dengan teknik gradasi dan graffito. Pada kategori SD bimbingan berupa cara membuat bentuk atau objek dengan penerapan warna teknik campuran. Sedangkan pada kategori SMP, anak dibebaskan dalam menggambar atau melukis; (2) sanggar menggunakan dua jenis media, yaitu media cetak dan media elektronik. Pada media cetak dalam satu paket terdapat tiga lembar media, yaitu: media berupa bentuk berpola atau langkah-langkah dalam menggambar satu objek, hasil objek jadi dan hasil objek yang telah diwarnai; (3) metode pembelajaran yang digunakan pada sanggar adalah metode mencontoh dan latihan atau drill. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan individu, walau yang diajarkan pada setiap anak sama; dan (4) keunggulan dari metode mencontoh dan latihan atau drill yang digunakan pada sanggar adalah unggul dalam produkifitas dan kebutuhan jangka pendek terpenuhi. Sementara itu kelemahan yang dimiliki, yaitu: tidak adanya kreatifitas, psikologis anak tertekan, pembelajaran menganut paham ?guruisme?, guru jauh lebih sibuk, dan kebutuhan jangka panjang tidak terpenuhi. Kata Kunci : metode pembelajaran seni, perkembangan seni rupa anak. Abstract This research aims to describe about (1) the learning process in Bali Trimanik Kreatif Studio Denpasar, (2) the learning media which is used in Bali Trimanik Kreatif Studio Denpasar, (3) the learning method used, and (4) the strength and weaknesses of the method used in Bali Trimanik Kreatif Studio Denpasar. In this research, the researcher uses some methods such as (1) observation, (2) interview, (3) documentation, (4) Focus Group Discussion (FGD), and (5) literature review. The data will be analyzed by qualitative descriptive method. The result of this research are (1) the studio has 4 categorize, that is equivalent with the level of education like PAUD, TK (play group), SD (elementary school level), and SMP (junior high school level). The technique in teaching and learning process is given based on those categorizes. In PAUD categorize, the guidance in learning art covers introducing colors, introducing line and colors application. The guidance in learning art for TK (play group) categorize are colors application with gradation technique and graffito. For SD (elementary school level) categorize, the guidance are forming or object making using colors mixing application. Whereas in SMP (junior high school) categorize, the students are freely in drawing and painting; (2) The studio use two kinds of learning media, such as printing media and electronic media. In printing media, there are three kinds of media sheet in one package like media that has pattern or steps in drawing an object, completing object result and object result that already coloring; (3) The learning method that is used in studio is exampling method and training or drilling. The approach used is individual approach even though the subject material that has been learning by the students is same: and (4) the strength of exampling method and training or drilling which is used by the studio is excellent productivity and the short term of needed is fulfilled. However the weaknesses of this method are there is no creativity at all, child psychological are suppressed, teacher-centered learning process, teachers have more work to do, and the long term of needed is not fulfilled. keyword : learning method of art, the development of child art.
Komunikasi Visual Gambar Anak-anak Periode Pra-bagan di Sekolah Laboratorium Undiksha ., Nuril Firdausia; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.075 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i1.11363

Abstract

KOMUNIKASI VISUAL GAMBAR ANAK-ANAK PERIODE PRA-BAGAN DI SEKOLAH LABORATORIUM UNDIKSHA Oleh Nuril Firdausia, NIM 1312031021 Jurusan Pendidikan Seni Rupa ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mendeskripsikan elemen visual yang memperlihatkan karakteristik gambar anak-anak periode pra-bagan karya siswa Sekolah Laboratorium Undiksha, (2) Untuk mendeskripsikan tema gambar anak-anak periode pra-bagan karya siswa Sekolah Laboratorium Undiksha., dan (3) Untuk mendeskripsikan makna komunikasi visual yang terdapat pada gambar anak-anak periode pra-bagan karya siswa Sekolah Laboratorium Undiksha. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut: (1) Observasi Partisipatif, (2) Wawancara, (3) Kepustakaan, (4) Dokumentasi, (5) Life History, dan (6) Trangulasi. Hasil penelitian yang diperoleh: (1) Elemen visual pada Sekoah LaboratoriumUndiksha terdiri dari, (a) Pada elemen garis Terdapat garis vertikal, garis horizontal, dan garis melingkar, (b) Elemen warna pada periode pra-bagan ini anak mewarnai menurut apa yang dia suka atau secara acak, dan (c) Pada elemen ruang ada beberapa macam cara anak menggambar ruang yaitu: anak menggambar berdasarkan x-ray, gambar penting, jauh di atas, dan dekat di bawah. (2) Tema dan sub tema gambar anak-anak dapat dikelompokkan menurut kurikulum tahun 2016-2017 yaitu (a) tema diriku dan sub tema identitasku dan kesukaanku, (b) tema keluargaku dan sub tema anggota keluargaku, (c) tema lingkunganku dan sub tema rumahku, (d)tema binatang dan sub tema binatang air dan binatang bersayap, (e) tema tanaman dan sub tema tanaman buah dan tanaman hias, (f) tema kendaraan dan sub tema kendaraan di air, kendaraan di darat, dan kendaraan di udara, dan (g) tema alam semesta dan sub tema benda-benda langit dan benda-benda alam dan benda-benda langit. (3) Hasil mendeskripsikan makna komunikasi visual pada karya anak-anak Sekolah Laboratorium yaitu: (a) Pengalamanku, (b) Khayalanku, dan (c) Alamku. Kata Kunci : Kata kunci: komunikasi visual, Gambar Anak-anak, Periode Pra-bagan. VISUAL COMMUNICATION PAINTING OF PRE-CHART CHILDREN IN UNDIKSHA LABORATORY SCHOOL By Nuril Firdausia, Student Number 1312031021 Fine Arts Education Department ABSTRACT This research for: (1) To describe visual elements which show the characteristic of Pre chart children painting in Undiksha Laboratory, (2) To describe the theme of children painting in Undiksha Laboratory, and (3) To describe the meaning of Visual comunication from children in Undiksha Lboratory. The method i used is qualitative of descriptive with collecting some data such as: (1) Observation of Participation, (2) interview, (3)Literature, (4) Documentation, (5) Life History, and (6) Triangulation. The result are: (1) The visual elements in Undiksha Laboratory those are, (a) there a vertical lines, horizontal lines, and Circular lines, (b) the colour of elemen in this research, the children painting a subject with clour what their like or randomly, and (c) in elemen of space there's some way few children do painting: They paint using X-ray, the most important paint, far in above and near in below. (2) The theme and the sub theme from children painting can be grouped according 2016-2017 curriculum those are: (a) theme my self and the sub theme my identity and my favorite, (b) theme my family and the sub theme my family member, (c) theme my neighborhood and the sub theme my house, (d) theme animals and the sub theme water animals and winged animals, (e) theme plant and the sub theme fruit plants and decorative plants, (f) theme vehicle and the sub theme water vehicle, ground vehicle, and air vehicle, and (g) theme universe and the sub theme things in sky and things in nature. (3) The result from describing the meaning of visual comunication from the children in labortaory are, (a) my experience, (b) my imagination, and (c) my nature. keyword : Keyword : Visual comunication, Children painting, Pre chart period.
SENI RUPA BERMATERIAL PESISIR KARYA SISWA PERIODE REALISME AWAL SDN 3 AGEL KECAMATAN JANGKAR KABUPATEN SITUBONDO ., Neli Syamsiah; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.357 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i1.8735

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam pembuatan karya seni rupa oleh siswa periode realisme awal SDN 3 Agel kecamatan Jangkar kabupaten Situbondo. (2) Mengetahui jenis dan bentuk karya seni rupa yang dihasilkan oleh siswa periode realisme awal SDN 3 Agel kecamatan Jangkar kabupaten Situbondo. (3) Menganalisis karya seni rupa yang dibuat oleh siswa periode realisme awal SDN 3 Agel kecamatan Jangkar kabupaten Situbondo. Metode yang digunakan adalan deskriptif kualitatif dengan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut: (1) Tekhnik Observasi, (2) Tekhnik Wawancara, (3) Tekhnik Dokumentasi, (4) Tekhnik FGD (Focus Grup Discussion). Hasil penelitian yang diperoleh: (1) Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan karya siswa realisme awal SDN 3 Agel kecamatan Jangkar kabupaten Situbondo (pensil, penghapus, serutan pensil, gunting, silet, penggaris lem G, lem FOX, lem Castol, kardus bekas, kertas gambar, pasir, patahan terumbu karang, patahan ranting, kulit kerang, kulit keong, dan bahan temuan lainnya). (2) Jenis dan bentuk karya yang dihasilkan oleh siswa periode realisme awal SDN 3 Agel kecamatan Jangkar kabupaten Situbondo: Karya dua dimensi non fungsional , Karya dua dimensi fungsional, Karya tiga dimensi non fungsional dan Karya tiga dimensi fungsional. (3) menganalisis karya sesuai teori Victor Lowenfeld, yaitu mengenal garis, bidang, ruang dan perbedaan warna sesuai realitas alam. Kata Kunci : Kata kunci: Seni Rupa, Material Pesisir, Realisme Awal. This study aims to: (1) Know what tools and materials used in the making of art works by students of realism period beginning SDN 3 Agel districts Anchor Situbondo. (2) Determine the type and form of works of art produced by students realism period beginning SDN 3 Agel Jangkar Situbondo. (3) to analyze works of art created by students realism period beginning SDN 3 Agel Jangkar Situbondo. The method used is descriptive qualitative data collection techniques as follows: (1) Engineering Observation, (2) Engineering Interview, (3) Engineering Documentation, (4) FGD Technic (Focus Group Discussion). The results obtained: (1) Equipment and materials used in the manufacturing process of student work realism early SDN 3 Agel Jangkar Situbondo (pencils, erasers, pencil shavings, scissors, razor blades, ruler glue G, glue FOX, glue Castol, cardboard the former, drawing paper, sand, coral rubble, broken twigs, seashells, snail shells and other findings materials). (2) The type and form of the work produced by the students periods of realism early SDN 3 Agel Jangkar Situbondo: Non-functional works of two-dimensional, two-dimensional work of functional, non-functional works of three-dimensional and three-dimensional work is functional. (3) analyzing the works according to the theory Victor Lowenfeld, are familiar line, plane, space and color differences correspond the reality of nature. keyword : Keywords: Arts, Coastal Materials, Early Realism.
TRANSFORMASI LUKISAN VONI WIJAYANTI PADA BATIK SITUBONDO ., Voni Wijayanti; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.225 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v5i1.6373

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) alat dan bahan yang digunakan dalam proses transformasi lukisan Voni Wijayanti pada Batik Situbondo, (2) proses transformasi lukisan Voni Wijayanti pada Batik Situbondo, (3) nilai estetis pada batik Situbondo hasil transformasi lukisan Voni Wijayanti. Penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research). Subyek penelitian adalah perajin “Saung Batik Puspa Bahari” di Desa Asembagus, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo; beberapa ahli dan akademisi seni. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, diskusi (fgd), dokumentasi, dan kepustakaan. Hasil penelitian ini menujukkan (1) alat dan bahan yang digunakan dalam proses transformasi lukisan Voni WIjayanti pada Batik Situbondo yaitu: gunting, pensil, penghapus, spidol, kain/taplak, canting, wajan, kompor, ijuk, kuas, bambu, tong, ember, bak air, kain mori primisima, malam (lilin), zat warna remasol, waterglass, dan air; (2) proses transformasi lukisan Voni Wijayanti pada batik Situbondo meliputi proses memecah lukisan berdasarkan elemen-elemennya; membuat desain berdasarkan elemen lukisan; dan proses pembuatan batik meliputi beberapa tahapan nyanteng yaitu memberi perintang warna dengan menggunakan cairan lilin (malam), nyolet yaitu memberi warna motif pada kain, dan ngelorot yaitu pelepasan lilin (malam) pada kain; (3) nilai estetis pada batik Situbondo hasil transformasi dari lukisan Voni Wijayanti yang terdiri dari unsur-unsur desain, prinsip desain, dan asas desain.Kata Kunci : transformasi, lukisan Voni Wijayanti, batik Situbondo, nilai estetis This study aimed to describe (1) the tools and materials used to transformation Voni Wijayanti painting into Batik Situbondo, (2) the process transformation Voni Wijayanti painting into Batik Situbondo, (3) the aesthetic value of Batik Situbondo that transformed from Voni Wijayanti painting. This research is action research. Subjects were craftsmen "Saung Batik Puspa Bahari" in the village of Asembagus, Kec. Asembagus, Situbondo; some of them are professional and academician of art. Data collection techniques used in this research are observation, interviews, discussions (FGD), documentation, and literature. The results of this research showed (1) the tools and materials used in the transformation process of Voni Wijayanti painting into Batik Situbondo are: scissor, pencil, eraser, marker, fabric/cloth, canting, pans, stove, fiber, brushes, bamboo, barrel, buckets, tubs, primisima fabric, wax, substance remasol, waterglass, and water; (2) the process transformation Voni Wijayanti painting into Batik Situbondo include splitting process based elements; create a design based on elements of the painting; and batik making process includes several stages nyanteng which gives the color barrier by using a liquid wax, nyolet which gives color motifs, and ngelorot namely the release of wax on the fabric; (3) the aesthetic value in Batik Situbondo painting transformed from Voni Wijayanti consisting of design elements, design principles, and the principles of design.keyword : transformation, Voni Wijayanti painting, batik Situbondo, aesthetic value