Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

INTRODUKSI TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN PADA UNGGAS LOKAL DI DESA BARAMBANG KECAMATAN SINJAI BORONG KABUPATEN SINJAI Khaeruddin Khaeruddin; Bahri Syamsuryadi; Abdul Hakim Fattah; Muhammad Erik Kurniawan; Rika Nurfiana; Irsang Irsang; Pardi Pardi
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.8515

Abstract

Peningkatan mutu bibit ternak unggas di pedesaan tidak terlepas dari peran teknologi, salah satunya adalah teknologi reproduksi seperti inseminasi buatan (IB). Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Barambang, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai mengenai introduksi teknologi inseminasi buatan pada unggas. Kegiatan dilakukan dengan empat tahapan, yaitu pembagian kuesioner pre test kepada peserta PkM, presentasi materi PkM, pelatihan IB pada ayam kampung dan pembagian kuesioner post test kepada peserta PkM. Data diolah secara deskriptif, independent sample-T test dan uji Mann-Whitney U. Sebagian besar peserta PkM memiliki pekerjaan petani, jumlah ayam yang dipelihara 1-5 ekor, sistem pemeliharaan unggas ekstensif dan tidak adanya pengontrolan perkawinan pada ayam.  Sebelum kegiatan PkM (pre test) seluruh peserta beum mengetahui manfaat dan tatacara IB pada unggas. Pengetahuan peserta PkM mengalami peningkatan setelah kegiatan (post test) dengan skor rata-rata pemahaman manfaat IB 35.92 dan skor rata-rata pemahaman tatacara IB 46.04. Peserta dengan kelompok umur 27-48 tahun dan pendidikan terakhir sekolah menengah lebih mampu menyerap materi PkM yang diberikan jika dibandingkan kelompok peserta dengan umur 49-70 tahun dan pendidikan terakhir sekolah dasar. Kesimpulan dari kegiatan PkM ini adalah introduksi teknologi IB pada unggas di Desa Barambang mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dan tatacara IB pada unggas, dimana masyarakat dengan umur produktif dan pendidikan yang lebih tinggi lebih mampu memahami pengetahuan yang diberikan.