Articles
STUDI SISTEM PROTEKSI LINE CURRENT DIFFERENTIAL RELAY PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV
Dharmawan, N. B.;
Ariastina, W. G.;
Amrita, A. A. N.
Jurnal SPEKTRUM Vol 7 No 1 (2020): Jurnal SPEKTRUM
Publisher : Program Studi Teknik Elektro UNUD
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24843/SPEKTRUM.2020.v07.i01.p22
Increasing electricity demand in South Bali requires a reliable electrical system. Reliable electrical systems can be achieved in various ways, one of which is the replacement of high voltage overhead line to high voltage underground cable. The replacement high voltage overhead line to high voltage underground cable requires adjustment of the protection system. The previous main protection system used in high voltage overhead line is distance relay, while the protection system for the new transmission network is line current differential relay. The purpose of this study is to analyze GIS Pesanggaran to GI Nusa Dua transmission line?s protection system. The covered in this analysis is to power flow analysis simulation, 3 phase short circuit simulation, relays setting calculation and testing the relays setting.The power flow simulation showed that the current at peak load from GIS Pesanggaran to GI Nusa Dua is 337 A. The 3 phase short circuit simulation showed that the largest short circuit, if a fault occurs on the GI Nusa Dua of 9.54 kA. The relays setting calcullation showed that of 0,2 A with 20 % slope for Is1 and 2 A with 150% slope for Is2. The results showed that the relays setting has worked properly.
Techno-economic Analysis of Solar-powered Lighting of Bali above Seawater Toll-Road
NM Karmiathi;
INS Kumara;
WG Ariastina;
IW Gunarta
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Vol 16, No 5: October 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12928/telkomnika.v16i5.7056
The objective of this studywas to obtain atechnical and economic analysis of solar-powered lighting (SPL) implementation at Bali above Seawater Toll-Road. The SPL was designed to operate 12Hours/day with average illumination ≥15-lux. Those requirements can be met byan SPL unit that consists of 2-pieces 87-W LED lights mounted on 10-m double arms pole with 2.37-m arm length and 15º tilt angle. Each LED light was powered by a 260-Wp solar panel, 24V-180AH battery and 10-A solar charge controller. Every SPL unit should be installed on the toll-road median with 22.5-m pole-spacing and required 361-units to illuminate throughout 8,122.5-m toll-road length. Benefits of SPL implementation wereelectricity saving 256.15MWh/yr and carbon emission reduction 217.98TonesCO2/yr. However, the SPL electrical-based costwas 3.9 times more expensive than conventionalstreet lighting. And based onthe investment feasibility analysis using NPI and PI techniques showed that the SPL implementation was not feasible.
PELATIHAN PENGENDALIAN ARUS SISA LISTRIK SESUAI PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK DI DESA MELINGGIH PAYANGAN GIANYAR
A.A.N. Amrita;
A.I. Weking;
W.G. Ariastina;
G. Sukadarmika
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 3 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (187.602 KB)
Pertumbuhan penduduk dan peningkatan aktifitas masyarakat, membuat konsumsi listrik mengalami peningkatan. Selama ini pelanggan listrik kurang memahami, seberapa besar energi listrik yang dipakai setiap bulannya, apakah ini disebabkan oleh peralatan yang membutuhkan energi besar atau karena adanya hal-hal lain yang menyebabkan energi terus terpakai dan terbuang dengan percuma. Salah satu penyebab energi terbuang secara percuma adalah adanya arus sisa. Arus sisa perlu dikendalikan, karena besaran arus sisa yang mengalir bisa disebabkan oleh adanya kerusakan pada peralatan atau akibat adanya induksi dari peralatan yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungannya. Kebakaran sering disebabkan oleh adanya arus sisa yang mengalir terus menerus. Pengendalian arus sisa listrik harus sesuai dengan pengaman yang digunakan. Pengamanan terhadap manusia harus mampu memutuskan arus sisa sebesar 30 mA (mili Ampere), sedangkan untuk peralatan listrik harus mampu memutuskan arus sisa sebesar 300 mA. Pengendalian arus sisa tersebut harus memenuhi Persyaratan Umum Instalasi Listrik yang di terbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional dan harus mempunyai saluran pembumian, sehingga arus dapat mengalir ke bumi. Tim Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Teknik Elektro, FT Universitas Udayana melalui sosialisasi dan pelatihan yang dilakukannya bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Melinggih, mengenai arus sisa, bahaya yang ditimbulkannya, cara pengamanannya dan pentingnya pemasangan peralatan pengaman arus sisa tersebut.
PEMBANGUNAN DIGESTER PADA KELOMPOK TERNAK DI DESA KINTAMANI BANGLI YANG MENGALAMI PENURUNAN PRODUKSI BIOGAS
I N.S. Winaya;
R.S. Hartati;
I W.G. Ariastina;
I G.N. Priambadi;
N M.A.E.D. Wirastuti
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (493.137 KB)
Salah satu energi alternatif yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di daerah pedesaan adalahenergi biogas. Namun, pemanfaatan biogas sampai saat ini masih terbatas pada biogas yang berasal darikotoran hewan, sedangkan pemanfaatan limbah organik yang berasal dari sampah organik yang mencemarilingkungan masih belum dimanfaatkan secara baik.Dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang diadakan di Desa Kintamani tepatnya di Dusun GelagahLinggah, dikembangkan reaktor biogas berkapasitas 4 m3 yang dilengkapi dengan sistem pengaduk yangberfungsi untuk meningkatkan keseragaman campuran subtrat (bahan baku). Digester dibangun dari dindingbeton yang berbentuk seperti rongga kedap udara dan berstruktur seperti kubah (bulatan setengah bola) tanpatulangan. Hal ini bertujuan selain untuk menghindari korosi akibat tulangan besi pada beton juga untukmengurangi biaya konstruksi. Instalasi juga dilengkapi dengan sistem penangkapan air (water trap) dansistem pengukur tekanan gas. Setelah subtrat dimasukkan ke dalam digester, dalam kurun waktu kurang dari5 hari perlahan-lahan biogas sudah bisa dihasilkan.Dua digester yang telah dibangun selain dikembangkan untuk menggunakan bahan subtrat pokok yaitukotoran babi dan kotoran sapi bisa juga menggunakan bahan-bahan limbah organik yang ada di pedesaan.Dari kegiatan pengabdian yang dilakukan dapat diketahui bahwa masyarakat kelompok tani tersebut sangatantusias untuk memanfaatkan limbah organik seperti rumput dan tanaman yang dicampur dengan kotoranternak menjadi energi biogas.
SOSIALISASI INSTALASI KELISTRIKAN SWER UNTUK PENERANGAN LUAR SERTA HEMAT ENERGI LISTRIK DI DUSUN CEPAKA DESA MANIKYANG - SELEMADEG - TABANAN
I G N Janardana;
I M Suartika;
A I Weking;
WG Ariastina
Buletin Udayana Mengabdi Vol 18 No 2 (2019): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (338.994 KB)
|
DOI: 10.24843/BUM.2019.v18.i02.p09
Banjar/Dusun Cepaka merupakan salah satu banjar di Desa Manikyang, Kecamatan Selemadeg Kabupaten Tabanan dimana Desa Manikyang dengan topografi di daerah pegunungan dengan kondisi jarak antar rumah penduduk dan jarak rumah dengan lokasi usaha seperti usaha ikan, kandang ayam, kandang babi, kandang sapi berjauhan. Jarak rumah dengan lokasi kolam/kandang tersebut membutuhkan penerangan luar untuk mempermudah jangkauan tersebut. Salah satu sistem kelistrikan yang dapat dilakukan dan membutuhkan biaya murah adalah dengan sistem kelistrikan SWER(Single wire earth return) .Disamping masalah keamanan instalasi listrik pengoperasian peralatan listrik seperti lampu, peralatan elektronik sangat penting disosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat menggunakan listrik secara tepat agar, hemat biaya listrik. Hasil kegiatan menghasilkan beberapa masyarakat mampu dan memahami : memasang instalasi penerangan luar yang dipasang di jalan umum, mengetahui pemeliharaan instalasi listrik yang benar dan memahami umur instalasi yang sesuai standar, memahami kondisi instalasi listrik rumahnya yang telah lewat dari standar yang diijinkan oleh PUIL 2011, untuk menghindari bahaya kebakaran akibat instalasi listrik yang sudah rusak, mampu melakukan penghematan energi sesuai kebutuhan dan waktu yang tepat. Masyarakat diberikan batasan-batasan dan jenis-jenis kabel yang boleh dipergunakan. Kata Kunci Instalasi, SWER, Keselamatan, Hemat Energi
SOSIALISASI KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN PENGADAAN JAMBAN SEHAT DI DESA MANIKYANG KECAMATAN SELEMADEG KABUPATEN TABANAN
I W A Wijaya;
I G N Janardana;
I W Rinas;
AA. M Pemayun;
WG Ariastina;
K A Kartika Sari
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 3 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (267.161 KB)
|
DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i03.p18
Desa Manikyang Kecamatan Selemadeg Kabupaten Tabanan dengan jumlah penduduk 329 Kepala Keluarga, mata pencaharian kebanyakan sebagai petani. Berdasarkan data masih ada penduduk yang belum memiliki jamban keluarga sekitar 10% dari jumlah Kepala Keluarga. Jamban yang ada di desa tersebut kebanyakan memiliki kualitas yang rendah akibat pemeliharaan yang masih kurang, umur jamban sudah usur, dan kurangnya pemahaman tentang sanitasi. Masyarakat yang belum memiliki jamban keluarga untuk membuang kotoran dilakukan di sungai atau pada tempat-tempat tertentu. Sehingga terjadi lingkungan kurang sehat. Berdasarkan permasalahan tersebut sangat penting dilakukan sosialisasi tentang kesehatan lingkungan dengan melakukan perbaikan sanitasi yang salah satunya membuat jamban keluarga yang sehat. Hasil pengabdian di Desa Manikyang Masyarakat sudah mendapatkan contoh Jamban Sehat sederhana dan masyarakat mendapatkan pengetahuan cara cara hidup sehat.
PELATIHAN PENGENDALIAN ARUS SISA LISTRIK SESUAI PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK DI DESA MELINGGIH PAYANGAN-GIANYAR
A.A. Ngurah Amrita;
A. Ibi Weking;
W. G. Ariastina;
G. Sukadarmika
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (186.362 KB)
Pertumbuhan penduduk dan peningkatan aktifitas masyarakat, membuat konsumsi listrik mengalami peningkatan. Selama ini pelanggan listrik kurang memahami, seberapa besar energi listrik yang dipakai setiap bulannya, apakah ini disebabkan oleh peralatan yang membutuhkan energi besar atau karena adanya hal-hal lain yang menyebabkan energi terus terpakai dan terbuang dengan percuma. Salah satu penyebab energi terbuang secara percuma adalah adanya arus sisa. Arus sisa perlu dikendalikan, karena besaran arus sisa yang mengalir bisa disebabkan oleh adanya kerusakan pada peralatan atau akibat adanya induksi dari peralatan yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungannya. Kebakaran sering disebabkan oleh adanya arus sisa yang mengalir terus menerus. Pengendalian arus sisa listrik harus sesuai dengan pengaman yang digunakan. Pengamanan terhadap manusia harus mampu memutuskan arus sisa sebesar 30 mA (mili Ampere), sedangkan untuk peralatan listrik harus mampu memutuskan arus sisa sebesar 300 mA. Pengendalian arus sisa tersebut harus memenuhi Persyaratan Umum Instalasi Listrik yang di terbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional dan harus mempunyai saluran pembumian, sehingga arus dapat mengalir ke bumi. Tim Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Teknik Elektro, FT Universitas Udayana melalui sosialisasi dan pelatihan yang dilakukannya bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Melinggih, mengenai arus sisa, bahaya yang ditimbulkannya, cara pengamanannya dan pentingnya pemasangan peralatan pengaman arus sisa tersebut.
SOSIALISASI KEAMANAN SISTEM INSTALASI LISTRIK DAN HEMAT ENERGI DI BANJAR TINGKIH KEREP - PENEBEL TABANAN
I G N Janardana;
I W Arta Wijaya;
N Budiastra;
W Sukerayasa;
W G Ariastina
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 4 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (223.072 KB)
|
DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i04.p03
Instalasi Listrik merupakan salah untuk menyalurkan tenaga listrik dari pusat pembangkit ke pusat beban. Kebakaran gedung diakibatkan oleh listrik sering terjadi. Kebakaran tersebut diakibatkan beberapa hal seperti : instalasi yang tidak sesuai standar PUIL, penggunaan kotak kontak menumpuk, pemeliharaan instalasi kurang teratur, umur instalasi melebihi standar. Permasalahan tersebut penting diatasi dengan melakukan sosialisasi keamanan instalasi listrik bagi masyarakat untuk menghindari terjadinya bahaya kebakaran pada gedung. Pemahaman tentang hemat energi juga penting bagi masyarakat agar masyarakat dapat menghemat biaya listrik. Sasaran dari pengabdian ini adalah masyarakat yang sehari-hari mengoperasikan peralatan listrik di Banjar Tingkih Kerep, Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan. Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dari kegiatan persiapan hingga pelaksanaan yang dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan Nopember 2017, sosialisasi bertempat di Balai Banjar Tingkih Kerep dengan metode ceramah dengan alat peraga instalasi listrik berdasarkan PUIL 2011[1]. dan sosialisasi hemat energi serta diskusi. Dilanjutkan dengan pemasangan stiker bahaya listrik dan stiker hemat energi ke rumah-rumah penduduk. Hari berikutnya dilanjutkan dengan pemasangan lampu penerangan luar dengan kabel tanam sebagai contoh instalasi listrik yang benar. Terakhir dilakukan evaluasi hasil kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan kepada masyarakat dan masyarakat menyatakan memahami pemakaian listrik yang benar.
PENINGKATAN PRODUKSI BIOGAS KELOMPOK TERNAK DESA TIMUHUN KLUNGKUNG
I N.S. Winaya;
R.S. Hartati;
I. W.G. Ariastina;
I B. Alit Swamardika
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (714.464 KB)
Dalam upaya memenuhi kebutuhan energi masyarakat khususnya di pedesaan, pembangunan suatu lumbung energi di setiap desa merupakan suatu keharusan. Lumbung energi tersebut hendaknya dibangun dengan memanfaatkan potensi sumber bahan energi setempat, diolah, dan dimanfaatkan sebagai ketersediaan energi, sehingga tercipta desa mandiri energi. Salah satu energi alternatif yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di desa-desa di Bali adalah energi biogas dari kotoran ternak. Desa yang dipilih sebagai tempat pengabdian adalah Desa Timuhun Kecamatan Banjarangkan Klungkung tepatnya pada dua kelompok tani ternak yaitu Kelompok Ternak Babi Winangun dan Kelompok Ternak Sapi Cempaka. Desa-desa di Klungkung umumnya dan khususnya Desa Timuhun dikenal sebagai kawasan pertanian yang sangat subur sehingga ketersediaan limbah baik dari limbah pertanian maupun limbah ternak sangat berlimpah. Diharapkan dengan pemahaman teknik pencampuran substrat limbah pertanian dan kotoran hewan sebagai bahan biogas, produksi biogas di daerah ini menjadi meningkat dan jumlah petani yang memanfaatkan energi biogas dari limbah pertanian maupun limbah ternak menjadi meningkat, sehingga dapat menjadi acuan pengembangan teknologi biogas di Bali. Pada akhirnya akan dapat dilihat sinergi pemanfaatan biogas dengan agribisnis di Pedesaan
TINJAUAN TERHADAP PLTS 24 KW ATAP GEDUNG PT INDONESIA POWER PESANGGARAN BALI
Ketut Vidhia Kumara;
I Nyoman Satya Kumara;
Wayan Gede Ariastina
Jurnal SPEKTRUM Vol 5 No 2 (2018): Jurnal SPEKTRUM
Publisher : Program Studi Teknik Elektro UNUD
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (442.998 KB)
|
DOI: 10.24843/SPEKTRUM.2018.v05.i02.p04
PT. Indonesia Power unit Pesanggaran is one of the power generation companies in Bali, which has also participated in the development of renewable energy by installing solar PV with a capacity of 24 KW. In this research, reviews was conducted to know the condition of the solar PV plant. Review is carried out by conducting observation in the field, reviewing technical data of solar PV components, and also interviews with the staff who operate and maintain the solar PV. Through reviews it was found that the design and installation of solar PV plant is good and follows good practice of solar PV installation for optimum energy production. Due to plant location at GPS coordinate of -8,72, 115,21 therefore the solar module has been installed facing north or azimuth 0o. This module is placed on the roof of Building A, thereby reducing the cost to construct mechanical supports. The solar module was installed with a slope angle of 22o approaching the optimum slope angle. The components of the PV plant are good as they bear international standards. The solar module is CHN240-60P polycrystalline silicon with 60 cells that caccries CE certificate (Conformité Europeenne). Also, the inverter is three units of ABB PVS300-TL-800W-2 with AC output of 8,000 W which are also carries CE certificate and others. The quality of technical specifications of solar PV components and also installation of the plant has direct influence on the energy production of the plant and these have been properly implemented on the 24 KW Indonesia Power solar PV plant.