Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identification Of Damage Levels Of Residents' Houses Due To Earthquake in Pasaman 2022 Rafki Imani; Hengki Kurniawan; Deded Eka Sahputra
Civil Engineering Collaboration Vol. 7 (2022) No. 2
Publisher : Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jcivil.v7i2.46

Abstract

The earthquake that occurred in Pasaman on February 25, 2022, has caused considerable losses to local residents. Thousands of buildings have been damaged and collapsed due to the earthquake, especially houses of residents, which in the field investigations are caused mainly by a lack of knowledge in building these houses. This study aims to identify the level of damage to houses damaged by the earthquake in Nagari Malampah, Pasaman District, West Sumatera. This research method is carried out by direct observation and investigation of the research location, then identifying the level of damage to residents' houses, by taking 10 samples of affected residents' houses. Of the 10 houses, the percentage of damage will be grouped based on the level of Light Damage, Medium Damage, and Heavy Damage, with reference to the Technical Guidelines for the Director General of Human Settlements, SNI 1726-2019, and PU Guidelines. The results of this study indicate that the percentage of the level of damage to houses that are lightly damaged ranges from 7.1% - 26%, the level of moderate damage ranges from 32.5% - 36.09%, and the level of residential buildings that experience severe damage (total collapse) ranged from 50% - 100%.
PENGOLAHAN GELAMAI BUAH PEDADA (Sonneratia caseolaris) DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG MOCAF Hengki Kurniawan; Hesti Nur'aini; Andwini Prasetya; Methatias Moulina
Agriculture Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/agrotek.v17i2.4463

Abstract

Buah pedada (Soneraatia caseolaris) merupakan komunitas tanaman yang hidup di habitat payau. Buah pedada memiliki komponen steroid, triterpenoid, flavonoid, karboksil benzene dan memiliki sifat yang memiliki analgesik dan antiflamantori. Tepung mocaf adalah tepung yang terbuat dari singkong. Keunggulan dari tepung mocaf yaitu memiliki kandungan kalsium, fosfor, serta, kaya vitamin C, mengandung fitoestrogen yang berfungsi untuk mencegah menopause dini yang biasa terjadi pada wanita. Tepung mocaf berwarna putih, tidak beraroma singkong lagi, bertekstur lembut, lebih elastis ketika digunakan sebagai bahan untuk membuat kue salah satunya gelamai. Gelamai merupakan salah satu makanan khas dari Provinsi Bengkulu yang biasa dikenal sebagai dodol. Penelitian ini bertjuan untuk mengetahui informasi tentang rendemen, uji organoleptic, karakterisitik mutu kima, fisika (tekstur) dan analisis usaha gelamai. Ada 9 perlakuan penelitian dengan substitusi tepung mocaf. Substitusi tepung mocaf yang berpengaruh pada warna, rasa dan aroma gelamai buah pedada. Rerata rasa gelamai buah pedada, tepung mocaf dan tepung ketan pada perlakuan 10;60;30 yaitu 3,35 (agak suka) dan perlakuan 20; 25:55 yaitu 4,25 (suka). Rerata warna gelamai dengan perlakuan 10:60:30 pada skala 3,40 (agak suka) dan perlakuan 30:20:50 pada skala 4,14 (suka). Rerata tekstur gelamai buah pedada pada perlakuan 10:60:30 pada skala 3,5 (agak suka) dan perlakuan 30:20:50 adalah 4,15 (suka). Karakteristik kimia gelamai buah pedada dengan substitusi tepung mocaf dengan rerata kadar air 39.75%, kadar abu0.58%, kadar protein 0.62%, kadar lemak 1.71%, kadar serat 1.28%, karbohidrat 65, 51% dan vitamin C 8.03 mg. Hasil analisis fisika gelamai buah pedada dengan substitusi tepung mocaf pada nilai rendemen menunjukkan nilai 49.50 sampai 50.50% dan analisis tekstur gelamai buah pedada dengan hasil perlakuan terbaik pada rerata 103 mm/g. Analisis keuntungan usaha gelamai buah pedada adalah Rp.8.302,000 dimana setiap Rp.1 yang dikeluarkan dapat menghasilkan keuntungan Rp. 1,299.