Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Anggapa

Perbandingan Analisis Struktur Atas Gedung 16 Lantai Berdasarkan SNI 2847-2019 dan SNI 1726-2019 dengan SNI 2847-2013 dan SNI 1726-2012 Yosef Sumantri; Leonardus Setia Budi Wibowo; Muhammad Shofwan Donny Cahyono
Jurnal Anggapa Vol 1 No 1 (2022): ANGGAPA April 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Widya Kartika University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan bangunan seperti apartemen memerlukan beberapa kriteria seperti kekuatan struktur, ekonomis, fungsional dan memiliki nilai estetika. Perancangan bangunan vertikal harus berdasarkan ketetapan standar yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan perkembangan teknologi dalam pembangunan di era modern ini, maka terbentuk ketentuan SNI yang baru dimana belum semua pihak menggunakannya sebagai acuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil desain struktur menggunakan SNI 2847-2019 dan SNI 1726-2019 dengan hasil perhitungan struktur bangunan dari SNI 2847-2013 dan 2847-2019. Subjek penelitian ini diatur dalam “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton dan Bangunan Tahan Gempa”. Adapun permasalahan yang ditemukan diantaranya: bagaimana hasil perhitungan struktur, balok, kolom, plat dan dinding geser bangunan gedung apartmen menggunakan SNI 1726-2019 dan SNI 2847-2019 dan hasil perbandingan desain struktur dengan SNI 2847-2019 dan SNI 2847-2013. Penelitian ini menggunakan metode program bantu analisis SAP 2000 dimana hasil outputnya digunakan untuk menghitung tulangan yang digunakan. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai SS dan SD1 antara peta gempa SNI 1726-2019 dan SNI 1726-2012, hasil akhir elemen struktur pada sama dengan dimensi pada Preliminary Design, dan terdapat perbedaan hasil desain SNI 2847-2019 dengan SNI 2847-2013.
PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN SEKOLAH S di SURABAYA BARAT Studi Kasus : Sekolah S – Surabaya Barat Jovan Sebastian; Leonardus Setia Budi Wibowo; Muhammad Shofwan Donny Cahyono; Yoanita Eka Rahayu
Jurnal Anggapa Vol 1 No 2 (2022): ANGGAPA November 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Widya Kartika University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam Pembangunan proyek konstruksi sering terjadi penggunaan biaya yang tidak efisien. Pada pembangunan sekolah S di Surabaya Barat membutuhkan biaya sebesar Rp. 70,186,189,670 atau Rp. 31.902.813/m2. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimalisasi terhadap biaya yang sudah direncanakan. Metode yang dilakukan adalah Value Engineering dengan 6 tahap, yaitu: tahap informasi, tahap analisis fungsional, tahap kreatif, tahap analisis, tahap pengembagan dan tahap pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya penghematan biaya sebesar 1.57% dari biaya total proyek setelah dilakukan Value Engineering. Rekomendasi penggantian material pekerjaan lantai dan salut dinding dari lantai granit menjadi lantai keramik 30 x 30 memberikan penghematan sebesar Rp 903.617.729 (52 %) dari total biaya pekerjaan. Rekomendasi Pekerjaan Pasangan dan Plesteran dari Dinding Bata Merah menjadi Dinding Batako Semen memberikan penghematan sebesar Rp. 200.787.271 (32 %) dari total biaya pekerjaan.
Analisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal Persimpangan Pasar Plaosan Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur Handri Denziger Wijaya S; Muhammad Shofwan Donny Cahyono; Yoanita Eka Rahayu; Leonardus Setia Budi Wibowo
Jurnal Anggapa Vol 1 No 2 (2022): ANGGAPA November 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Widya Kartika University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada persimpangan tak bersinyal kemampuan pelayanan jalan sangat tergantung dari kemampuan ruas jalan dan persimpangan. Namun kapasitas jalan lebih dipengaruhi oleh kapasitas persimpangan, sehingga daerah persimpangan sering terjadi konflik arus lalu lintas. Kabupaten Magetan Jawa Timur pada persimpangan 4 Lengan jalan Sarangan dengan jalan Karangudi. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode MKJI 1997. Pengambilan data di mulai hari Senin s/d Minggu dengan waktu 24 jam perhari. Dengan pencatatan selama 7 (tujuh) hari yang jumlah personil berjumlah 4 (empat) orang. Berdasarkan hasil analisa maka kinerja dari persimpangan untuk lengan A dan C dalam kondisi tidak baik, sebaliknya untuk lengan B dan D yang ditinjau sudah tidak dalam kondisi baik, adapun lengan A menunjukan ruas pada jalan Sarangan dan lengan C menunjukan ruas jalan Karangudi, dan dimana lengan B menunjukan ruas jalan P.s Wage dan lengan D menunjukan ruas jalan Sidomukti, yang menurut metode MKJI (1997) kapasitas dasarnya adalah 2900 smp/jam untuk persimpangan sebidang 4 Lengan dengan kapasitas (C) lengan A = 2992 smp/jam, lengan B = 2164 smp/jam, lengan C = 3117 smp/jam, lengan D = 2623 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) A = 0,46, B = 0,79, C = 0,13 dan D = 0,61. tundaan setiap simpang (D) A = 8,90 det/smp, B = 12,12 det/smp, C = 5,74 det/smp,dan D = 10,37 det/smp. Untuk kelancaran arus lalu lintas pada persimpangan jalan tersebut khususnya jalur belok kanan pada jalan utama sering terjadinya konflik, serta kendaraan yang melambat dan juga menggunakan lokasi parkir pada persimpangan jalan. Agar para pemakai jalan dapat mengetahui fasilitas jalan hendaknya diberi tanda rambu larangan parkir/larangan berhenti di persimpangan sebagai rambu jalan.
Analisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal Persimpangan Pasar Plaosan Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur Wijaya S, Handri Denziger; Cahyono, Muhammad Shofwan Donny; Rahayu, Yoanita Eka; Wibowo, Leonardus Setia Budi
Jurnal Anggapa Vol 1 No 2 (2022): ANGGAPA Volume 1 No 2 November 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Widya Kartika University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61293/anggapa.v1i2.382

Abstract

Pada persimpangan tak bersinyal kemampuan pelayanan jalan sangat tergantung dari kemampuan ruas jalan dan persimpangan. Namun kapasitas jalan lebih dipengaruhi oleh kapasitas persimpangan, sehingga daerah persimpangan sering terjadi konflik arus lalu lintas. Kabupaten Magetan Jawa Timur pada persimpangan 4 Lengan jalan Sarangan dengan jalanKarangudi. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode MKJI 1997. Pengambilan data di mulai hari Senin s/d Minggu dengan waktu 24 jam perhari. Dengan pencatatan selama 7 (tujuh) hari yang jumlah personil berjumlah 4 (empat) orang. Berdasarkan hasil analisa maka kinerja dari persimpangan untuk lengan A dan C dalam kondisi tidak baik, sebaliknyauntuk lengan B dan D yang ditinjau sudah tidak dalam kondisi baik, adapun lengan A menunjukan ruas pada jalan Sarangan dan lengan C menunjukan ruas jalan Karangudi, dan dimana lengan B menunjukan ruas jalan P.s Wage dan lengan D menunjukan ruas jalan Sidomukti, yang menurut metode MKJI (1997) kapasitas dasarnya adalah 2900 smp/jam untuk persimpangan sebidang 4 Lengan dengan kapasitas (C) lengan A = 2992 smp/jam, lengan B = 2164 smp/jam, lengan C = 3117 smp/jam, lengan D = 2623 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) A = 0,46, B = 0,79, C = 0,13 dan D = 0,61. tundaan setiap simpang (D) A = 8,90 det/smp, B = 12,12 det/smp, C = 5,74 det/smp,dan D = 10,37 det/smp. Untuk kelancaran arus lalu lintas pada persimpangan jalan tersebut khususnya jalur belok kanan pada jalan utama sering terjadinya konflik, serta kendaraan yang melambat dan juga menggunakanlokasi parkir pada persimpangan jalan. Agar para pemakai jalan dapat mengetahui fasilitas jalan hendaknya diberi tanda rambu larangan parkir/larangan berhenti di persimpangan sebagai rambu jalan.
Perbandingan Analisis Struktur Atas Gedung 16 Lantai Berdasarkan SNI 2847-2019 dan SNI 1726-2019 dengan SNI 2847- 2013 dan SNI 1726-2012 Sumantri, Yosef; Wibowo, Leonardus Setia Budi; Cahyono, Muhammad Shofwan Donny
Jurnal Anggapa Vol 1 No 1 (2022): ANGGAPA Volume 1 No 1 April 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Widya Kartika University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61293/anggapa.v1i1.438

Abstract

Perancangan bangunan seperti apartemen memerlukan beberapa kriteria seperti kekuatan struktur, ekonomis, fungsional dan memiliki nilai estetika. Perancangan bangunan vertikal harus berdasarkan ketetapan standar yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan perkembangan teknologi dalam pembangunan di era modern ini, maka terbentuk ketentuan SNI yang baru dimana belum semua pihak menggunakannya sebagai acuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil desain strukturmenggunakan SNI 2847-2019 dan SNI 1726-2019 dengan hasil perhitungan struktur bangunan dari SNI 2847-2013 dan 2847-2019.Subjek penelitian ini diatur dalam “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton dan Bangunan Tahan Gempa”. Adapun permasalahan yang ditemukan diantaranya: bagaimana hasil perhitungan struktur, balok, kolom, plat dan dinding geser bangunan gedung apartmen menggunakan SNI 1726-2019 dan SNI 2847-2019 dan hasil perbandingan desain struktur dengan SNI 2847-2019 dan SNI 2847-2013. Penelitian ini menggunakan metode program bantu analisis SAP 2000 dimana hasil outputnya digunakanuntuk menghitung tulangan yang digunakan. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai SS dan SD1 antara peta gempa SNI 1726-2019 dan SNI 1726-2012, hasil akhir elemen struktur pada sama dengan dimensi pada Preliminary Design, dan terdapat perbedaan hasil desain SNI 2847-2019 dengan SNI 2847-2013.
PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN SEKOLAH S di SURABAYA BARAT Studi Kasus : Sekolah S – Surabaya Barat Sebastian, Jovan; Wibowo, Leonardus Setia Budi; Cahyono, Muhammad Shofwan Donny; Rahayu, Yoanita Eka
Jurnal Anggapa Vol 1 No 2 (2022): ANGGAPA Volume 1 No 2 November 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Widya Kartika University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61293/anggapa.v1i2.444

Abstract

Dalam Pembangunan proyek konstruksi sering terjadi penggunaan biaya yang tidak efisien. Pada pembangunan sekolah S di Surabaya Barat membutuhkan biaya sebesar Rp. 70,186,189,670 atau Rp. 31.902.813/m2. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimalisasi terhadap biaya yang sudah direncanakan. Metode yang dilakukan adalah Value Engineering dengan 6 tahap, yaitu: tahap informasi, tahap analisis fungsional, tahap kreatif, tahap analisis, tahap pengembagan dan tahap pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya penghematan biaya sebesar 1.57% dari biaya total proyeksetelah dilakukan Value Engineering. Rekomendasi penggantian material pekerjaan lantai dan salut dinding dari lantai granit menjadi lantai keramik 30 x 30 memberikan penghematan sebesar Rp 903.617.729 (52 %) dari total biaya pekerjaan. Rekomendasi Pekerjaan Pasangan dan Plesteran dari Dinding Bata Merah menjadi Dinding Batako Semen memberikan penghematan sebesar Rp. 200.787.271 (32 %) dari total biaya pekerjaan.