Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perkembangan kuliner Tionghoa di Batavia 1915-1942 Widya Putri; Djuanaidi Djuanaidi; Humaidi Humaidi
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.682 KB) | DOI: 10.17977/um081v2i22022p181-192

Abstract

This article aims to examine the development of Chinese culinary in Batavia in the period 1915-1942. The research method uses historical research methods with five stages consisting of topic selection, heuristics, verification, interpretation, and historiography. The sources used in this study used primary and secondary sources from interview data. The evolution of Chinese culinary in Batavia could not be separated from the migration of Chinese people to Batavia which is mostly carried out by men because of the absence of Chinese women, these men married local women. As a result of this intercultural marriage, it causes assimilation and acculturation in the culinary field. Chinese people get local influence in the culinary field, and otherwise. Especially, since the massive Dutch colonialism, the Chinese in overseas did not only accept local elements but also Dutch influence. Likewise, the Dutch accepted the Chinese influence in their eating culture. One form of Chinese culinary influence that is quite inherent in Batavia occurs in the Betawi ethnicity. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengkaji perkembangan kuliner Tionghoa di Batavia pada kurun waktu 1915-1942. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan lima tahapan terdiri dari pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sumber primer maupun sekunder juga dibantu dengan data wawancara. Perkembangan kuliner Tionghoa di Batavia tidak lepas dari migrasi orang Tionghoa ke Batavia yang kebanyakan dilakukan oleh para lelaki Tionghoa karena tidak adanya perempuan Tionghoa para lelaki ini menikah dengan wanita setempat. Akibat adanya pernikahan beda budaya ini menyebabkan asimilasi maupun akulturasi dalam bidang kuliner. Orang Tionghoa mendapat pengaruh lokal dalam bidang kuliner, begitu pula sebaliknya. Apalagi sejak masifnya kolonialisme Belanda, orang Tionghoa di tanah rantau tidak hanya menerima unsur lokal namun juga pengaruh Belanda. Begitu pula orang Belanda menerima pengaruh Tionghoa dalam budaya kulinernya. Salah satu bentuk pengaruh kuliner Tionghoa yang cukup melekat di Batavia terjadi pada etnis Betawi.
WORKSHOP PEMBUATAN MEDIA ADOBE FLASH CS6 PAUD KAMBOJA BERSERI HALIM JAKARTA TIMUR Djunaidi Djunaidi; Ratu Husmiati; Sri Martini; Atikah Afrizal; Widya Putri
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 4 (2022)
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/buguh.v2n4.1226

Abstract

Beralihnya platform pembelajaran ke ranah digital (PJJ daring) akibat pandemic Covid-19 menjadi permasalahan sekaligus tantangan tersendiri bagi guru-guru PAUD Kambojan Berseri, Halim, Jakarta Timur, terutama dalam memilih, merancang, dan menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi informasi (IT), serta meningkatkan kembali kmotivasi dan keceriaan belajar siswa. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberi wawasan dan keterampilan mengembangkan media pembelajaran Adobe Flash CS6. Harapannya dapat menjadi alternatif solusi awal terhadap permasalahan yang dihadapi. Kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan selama dua hari, yakni pada hari Kamis dan Jum’at tanggal 9 dan 10 Juni 2022 telah berhasil membekali guru-guru PAUD Kamboja Berseri Halim Jakarta Timur, terutama dalam: (1) memahami konsep baru tentang perkembangan teknologi pendidikan dan karakteristik siswa milenial, serta (2) keterampilan awal mengembangkan media pembelajaran digital berbasis Adobe Flash CS6.