Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA SUKARAJA UNIT AL UMAMI Mardiah Hayati; Lailatul Fitriyah; Fisnia Pratami
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 6: Nopember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya kemampuan mengolah dan memfilter informasi dalam bersosial media. Kegiatan ini sebagai wujud solusi terkait permasalahan yang dialami santri. Kegiatan ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Huda Unit Al Umami. Manfaat yang dapat diperoleh peserta dari kegiatan ini adalah mampu mengakses, mengelola, dan mengevaluasi informasi di sosial media. Penelitian ini menggunakan tiga tahapan prosedur pelaksanaan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tahap pasca kegiatan. Pelaksanaan PKMS Upaya meningkatkan literasi digital santri diharapkan santri mampu menggunakan ilmu teknologi dan komunikasi dengan baik dan benar.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN POJOK LITERASI PADA PKK Fisnia Pratami; Yopi Novanda; Nia Kurniati; Siska Siska; Muhammad Nanang Nurudin
MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/tano.v6i1.2286

Abstract

Tingkat dan kesadaran literasi masyarakat Desa Sidorahayu terbilang sangat rendah. Belum adanya fasilitas yang bisa menunjang literasi di desa tersebut menjadi penyebab utama. Oleh karena itu, tim melakukan pengabdian agar tersedianya fasilitas literasi sebagai langkah awal peningkatan budaya literasi.  Metode pengabdian dilaksanakan dalam beberapa tahap; persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan output pengabdian. Pengabdian dilakukan di Desa Sidorahayu dengan fokus pada PKK Desa Sidorahayu. Proses persiapan pembuatan pojok literasi dengan menyediakan buku-buku, poster, dan etalase. Kemudian pelaksanaan dilakukan dengan memberikan materi terkait literasi dan mendongeng. Selanjutnya praktik mendongeng oleh PKK Desa Sidorahayu kepada anak-anak. Tahapan akhir pengabdian yaitu evaluasi dan output. Evaluasi dilakukan dengan menganalisa berbagai kendala yang dialami dan output berupa pojok literasi Desa Sidorahayu. Output dari pengabdian ini adalah tingkat kesadaran literasi masyarakat dapat meningkat dengan adanya pojok literasi. Sebagai pembuktian, hasil pengabdian ini mampu mendorong PKK untuk melakukan budaya literasi membaca bagi anak usia dini setiap hari minggu
ANALISIS STRUKTURAL CERITA RAKYAT KOMERING SEHARUK KARYA USMAN NURDIN Nur Fitria Ningsih; Sugiarti; Fisnia Pratami; Zulaikah
Seulas Pinang: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 1 (2023): April Edition
Publisher : STKIP Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/spbs.v5i1.2142

Abstract

Masalah dalam kajian ini yaitu analisis struktural cerita rakyat Komering Seharuk karya Usman Nurdin. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis struktural cerita rakyat Komering Seharuk karya Usman Nurdin. Teori struktural yang digunakan adalah teori Nurgiyantoro, bahwa struktur karya sastra fiksi terdiri dari tema, penokohan, alur, latar, dan amanat. Metode kajian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan objektif. Sumber data dan data yang digunakan berupa dokumen dan kata-kata atau kalimat dalam buku cerita rakyat Komering Seharuk karya Usman Nurdin. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca, simak, catat. Hasil penelitian ini berupa deskripsi analisis struktural cerita rakyat Komering Seharuk karya Usman Nurdin, meliputi tema, tokoh, alur, latar, sudut pandang, dan amanat. Berdasarkan hasil kajian ini dapat disimpulkan bahwa tema cerita ini yaitu pelajaran hidup dari anak sebatang kara yang tinggal bersama neneknya. Tokoh utamanya Seharuk digambarkan sebagai anak yang patuh, adapun tokoh tambahannya yaitu Nenek Seharuk, Pasirah Kai Pati, Perwatin Penjaga Gerbang, Lebai Penghulu Marga dan beberapa lainnya. Alur yang digunakan alur campuran. Latar tempatnya di dusun pinggir Sungai Komering, di Sosat Marga, dan di hutan. Latar waktunya yaitu pada suatu hari, di pagi hari, siang hari, dan malam hari. Latar sosial-budayanya yaitu tradisi ritual penguburan orang meninggal di daerah Uluan Sungai Komering dilakukan oleh khatib atau Penghulu Marga, keseharian Seharuk dan pemuda kampung sebagai petani dan memangsa ikan, penggunaan bahasa daerah Komering. Sudut pandang yang digunakan sudut pandang persona ketiga. Amanat cerita ini yaitu jangan mudah menyimpulkan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu.
PROSES AFIKSASI PADA CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG KARYA AHMAD TOHARI Fisnia Pratami; Suryani; Sundari; Siska
Seulas Pinang: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 1 (2023): April Edition
Publisher : STKIP Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/spbs.v5i1.2143

Abstract

Morfologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari struktur kata dalam suatu bahasa. Definisi ini didasarkan  pada pendapat bahwa kata biasanya memiliki struktur internal, yang terdiri dari unit-unit kecil yang menjadi unsur pembangunnya, yang disebut morfem. Banyak cakupan dari morfologi, salah satunya adalah proses afiksasi pada teks. Artikel ini membahas proses afiksasi pada karya sastra, yakni cerpen berjudul Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari. Tujuan kajian ini adalah untuk  mendeskripsikan proses afiksasi pada cerpen Mata yang Enak Dipandang. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Sumber data dalam kajian ini adalah cerita pendek Mata yang Enak Dipandang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca, teknik simak, dan teknik catat. Selanjutnya, teknik analisis data yaitu identifikasi, klasifikasi, interpretasi, dan deskripsi. Hasil analisis proses afiksasi dalam cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari ditemukan sebanyak 145 data afiksasi, yakni prefiks, sufik, dan konfiks. Temuan afiksasi dalam cerpen Mata yang Enak Dipandang lebih didominasi prefiks.