Tingginya lalu lintas perkeretaapian, tidak menutup kemungkinan bahwa jalan rel timbul beberapa masalah akibat penggunaan, seperti rel aus, rel patah, dan balast yang berkurang. PT. KAI melakukan perawatan dan pemeliharaan jalan rel secara terjadwal. Pemeriksaan jalan rel dilakukan secara manual, yakni petugas penilik jalan (PPJ) menyisir jalan rel. Ini menimbulkan permasalahan yakni waktu pemeriksaan menjadi lebih lama yang berdampak pada jadwal lalu lintas kereta api. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, diperlukan sebuah alat ukur yang bergerak mandiri. Alat ukur yang akan dibuat yaitu Rail Inspection dengan penggerak motor DC. Metode penelitian yang dilakukan studi literatur, desain mekanik dan desain kontrol, tahap manufaktur hingga perakitan, dan tahap pengujian. Motor DC dinilai mampu menggerakkan perangkat dengan nilai PWM 50,9 %, 56,9 %, dan 62,7 % yang menghasilkan kecepatan 2,05 km/j hingga 2,99 km/j. Hal ini dipengaruhi oleh berat benda dan koefisien gesek antara roda dengan rel dengan bahan baja. Perangkat dapat menempuh jarak sejauh 5,378 km hingga 5,54 km. Grafik State Of Charge (SOC) relatif linier pada persentase 100 % hingga 20 %. Hal ini disebabkan oleh kapasitas baterai yang rendah untuk mensuplai daya motor yang konstan.