Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

VALIDITAS DAN KEPRAKTISAN LKPD BERBASIS GUIDED INQUIRY PADA MATERI FOTOSINTESIS KELAS XII IPA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Arianti, Windi Dwi; Yuliani, Yuliani; Dewi, Sari Kusuma
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guided inquiry merupakan pembelajaran yang menekankan guru menyediakan bimbingan kepada siswa dalam menemukan konsep materi fotosintesis dan melatihkan keterampilan berpikir siswa meliputi interpretasi, inferensi, analisis, eksplanasi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD berbasis Guided Inquiry pada materi fotosintesis untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas XII SMA yang valid dan praktis. Penelitian ini merupakan pengembangan LKPD dengan menggunakan model 4D yang terdiri dari tahap define, design, develop, dan disseminate. Penelitian ini hanya sampai tahap develop. Uji coba LKPD dilakukan di SMAN 1 Gedangan dengan 20 siswa kelas XII SMA. Validitas LKPD berdasarkan hasil validasi dan kepraktisan LKPD berdasarkan keterlaksanaan siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas LKPD memperoleh rata-rata skor pada LKPD 1 sebesar 97,94% dan LKPD 2 sebesar 98,83% skor keseluruhan validitas LKPD sebesar 98,13%, maka LKPD dinyatakan valid. Keterlaksanaan LKPD yang dikembangkan berdasarkan aktivitas siswa memperoleh persentase skor pada LKPD 1 sebesar 93,21% dan LKPD 2 sebesar 95,35% dengan rata-rata 93,92, maka LKPD dinyatakan sangat praktis. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa LKPD yang dikembangkan dinyatakan layak berdasarkan validitas dan kepraktisan.   Kata Kunci: LKPD, Guided Inquiry, fotosintesis, berpikir kritis.
Profil Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi Sintesis Protein Menggunakan Three-Tier Test Permata, Sulangsih Indri; Ibrahim, Muslimin; Dewi, Sari Kusuma
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Profil Miskonsepsi merupakan persentase distribusi siswa paham konsep, tidak paham konsep dan miskonsepsi. Salah satu materi biologi dimana siswa sering mengalami miskonsepsi yaitu pada materi tentang sintesis protein. Materi sintesis protein merupakan materi yang mempelajari mengenai konsep mekanisme tubuh yang abstrak dan rumit sehingga menyulitkan siswa dalam mempelajarinya. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan profil miskonsepsi yang mencakup persentase siswa yang paham konsep, miskonsepsi, dan tidak paham konsep serta penyebab miskonsepsi pada materi sintesis protein dengan menggunakan three-tier test. Penelitian ini meliputi pembuatan instrumen tes berupa soal three-tier, validasi instrumen oleh para ahli, instrumen pengujian, wawancara siswa, analisis data dengan menggunakan tabel kriteria three tier test dan pembuatan kesimpulan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2018 dengan menggunakan 38 siswa XII MIA 8 MAN 1 Sidoarjo, guru dan bahan ajar sebagai sasaran penelitian. Analisis data menunjukkan adanya persentase siswa yang paham konsep sebesar 28%, siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 62%, dan siswa yang tidak paham konsep sebesar 11,77%. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, faktor penyebab miskonsepsi yaitu siswa, buku ajar, guru, dan metode pembelajaran. Kata Kunci: miskonsepsi, three-tier  test, sintesis protein  
Keefektifan LKPD Bioteknologi Konvensional Berbasis Ecopreneurship Untuk Melatihkan Berpikir Kreatif dan Inovatif Siswa Kelas XII Melalui Metode Pembelajaran PJBL Tohiroh, Nur Azizah; Isnawati, Isnawati; Dewi, Sari Kusuma
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum 2013 menuntu peserta didik untuk produktif, kreatif, inovatif dan memiliki peran dalam kehidupan bermasyarakat. Cara yang dapat dilakukan agar kurikulum 2013 tercapai yaitu dengan membuat peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran yang melatihkan berpikir kreatif dan inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas LKPD bioteknologi berbasis ecopreneurship yang telah divalidasi oleh ketiga ahli. Metode yang digunakan yaitu tes dan respon peserta didik. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar pretest, lembar posttest, dan lembar angket respon. Teknik analisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sasaran uji coba terbatas adalah 20 orang peserta didik kelas XII SMA Negeri 1 Boyolangu, Tulungagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keefektifan LKPD berdasarkan hasil belajar kognitif memperoleh persentase 100% dengan kategori sangat efektif sedangkan berdasarkan respon memperoleh persentase 99% dengan kategori sangat efektif. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa LKPD berbasis ecopreneurship dinyatakan afektif. Penelitian ini memberikan gambaran yang cukup baik bagimana pembelajaran menggunakan LKPD yang dikembangkan mempu meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan inovatif dalam waktu yang relatif singkat dan mampu memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami suatu materi pembelajaran.
Keefektifan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis Guided Inquiry pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan uUntuk Melatihkan Keterampilan Argumentasi Mulyasari, Erlisa; Yuliani, Yuliani; Dewi, Sari Kusuma
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada abad ke-21 pendidikan menjadi sangat penting untuk menjamin keterampilan belajar dan berinovasi peserta didik, keterampilan mengoperasikan teknologi dan media informasi, serta keterampilan untuk bekerja dan bertahan dengan menggunakan keterampilan untuk hidup (Life skills). Keterampilan yang dilatihkan dalam abad 21 adalah 4C. Argumentasi merupakan salah satu keterampilan dalam 4C. LKPD merupakan media belajar yang berbentuk lembaran dengan isian tentang teori, demontrasi atau prosedur dalam melaksanakan sebuah eksperimen. LKPD disusun untuk menyelesaiakan sebuah tuntutan indikator yang tertera. Materi pertumbuhan dan perkembangan yang terdapat dalam Kompetensi Dasar menuntut peserta didik untuk dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sehingga peserta didik dapat melatih keterampilan berargumen melalui kegiatan praktikum dengan topik tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan keefektifan LKPD berbasis guided inquiry pada materi pertumbuhan dan perkembangan. Jenis penelitian ini adalah pengembangan dengan menggunakan model 4D (define, design, develop, disseminate) tetapi pada tahap desiminate hanya dibatasi sampai uji efektifitas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode pre-test dan pos-tes untuk melihat keterampilan argumentasi peserta didik. Hasil keefektifan LKPD dinyatakan sangat efektif jika nilai yang didapatkan berkisar 81-100. Kata Kunci: efektifitas, LKPD, guided inquiry, keterampilan argumentasi
PKM KELOMPOK KERAJINAN BATIK DI KECAMATAN PROPPO KABUPATEN PAMEKASAN PROVINSI JAWA TIMUR yuliani, yuliani; Susanti, Susanti; Dewi, Sari Kusuma; Indah, Novita Kartika
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v7n1.p%p

Abstract

Salah satu daerah penghasil batik di Pamekasan adalah kampung batik Pamekasan adalah dusun Banyumas desa Klampar kecamatan Proppo kabupaten Pamekasan. Di daerah ini terdapat  home industry kerajinan batik. Batik desa ini belum memiliki ciri khas produk batik kabupaten Pamekasan, dan produknya belum ada diversifikasi produk hanya berupa kain, selain itu  pewarna batik yang digunakan berpotensi untuk mencemari lingkungan. Tujuan PKM adalah 1) membuat desain batik bercorak khas potensi lokal Pamekasan dan membuat pewarna batik yang ramah lingkungan 2) melakukan diversifikasi produk batik sehingga produk unggulan  3) menata manajemen produksi baik pemasukan dan pengeluaran modal serta membantu pengelolaan pemasaran. Metode yang digunakan adalah   persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi yang berbasis potensi lokal dan komprehensif.  Hasil PKM menunjukkan bahwa  1) desain batik Pamekasan yang dikembangkan berisikan motif kupu kupu dan jagung, dengan warna dominan coklat, kuning, gold, merah  dan hitam. 2) pengrajin batik memberikan respon positif sebesar 84,9 % terhadap motif batik yang dikembangkan dan untuk penjual batik sebesar 88 % dan menyatakan kalau motif yang dikembangkan bisa menjadi produk unggulan kabupaten Pamekasan. 3)respon  positif (82,3%) dari  pengrajin dan penjual batik pada pelatihan keuangan , 4) masyarakat sangat antusias terhadap pembekalan pewarnaan batik dan pemberian brosur untuk pemasaran.