Estetika dan fungsi menjadi elemen yang saling melengkai dalam desain kursi. Kedua elemen ini akan menjadi lebih maksimal saat mampu memberikan kenyamanan, keamanan serta mencerminkan prilaku dan budaya setempat. Budaya yang berkaitan erat dengan alam menjadi ciri khas masyarakat timur salah satunya Bali. Desain kursi yang mempertimbangkan alam dalam pemilihan konsep dapat menjadi solusi guna memberikan cerminan pengguna dalam beraktivitas. Metoda yang digunakan dalam desain kursi ini berbasis pada riset. Studi terhadap kasus yang dimulai dengan penggalian data, ebservasi dan analisis menjadi tahapan awal dalam penelitian. Tahapan desain dilakukan dengan menghadirkan dua altternatif yang bertujuan untuk mendapatkan bentuk dan pola yang sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan desain kursi yang memiliki estetika namun tetap mampu mengakomodasi aktivitas dari pengguna. Dalam mendukung estetika desain kursi, dipilih konsep burung merak. G, bidang, pola dan warna menjadi elemen yang diaplikasikan pada desain kursi. Garis dan bidang didominasi oleh lengkungan sehingga meminimalisasi terbentuknya sudut. Kombinasi warna hijau, biru dengan pola ekor burung merak diaplikasikan sebagai tampilan luar kursi.