Muhammad Taufiqurrahman
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Wijaya Mojokerto

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Pembelajaran Berbasis ICT Sebagai Upaya Perguruan Tinggi Menghadapi Era Smart Society 5.0 Muhammad Taufiqurrahman
PROGRESSA: Journal of Islamic Religious Instruction Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Wijaya Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32616/pgr.v6.2.426.114-132

Abstract

This research is the result of a literature review from various reference sources such as books, reports, laws and regulations, and scientific journals that are relevant to how the implementation of ICT-based learning as an effort by higher education to face the Smart Society 5.0 Era. Regretting the results of the study of researchers inthe nature of the Smart Society Era 5.0 the learning process by applying ICT must be in line with the capabilities of the 21st century which includes three aspects including learning and innovation skills, life and career skills, and information media and technology skills. In addition, a learning model is also needed that supports the implementation of learning in the Smart Society 5.0 Era which focuses on the theory of learning socio constructivism where educators act as moderators and facilitators who help students find their own knowledge in the learning process. In its implementation, there are three main components in the application of ICT in the learning process in the Smart Society Era 5.0 which include ICT as a learning medium, ICT as a learning tool and ICT as a learning resource.
Pembelajaran Abad 21 Berbasis Kompetensi 4C di Perguruan Tinggi Muhammad Taufiqurrahman
PROGRESSA: Journal of Islamic Religious Instruction Vol. 7 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Wijaya Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32616/pgr.v7.1.441.78-90

Abstract

Penelitian ini merupakan hasil kajian pustaka dari berbagai literatur terkait pembelajaran abad-21 berbasis kompetensi 4C di perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai institusi penyelenggara pendidikan memiliki tanggung jawab yang sangat penting dalam menghasilkan berbagai lulusan yang kompeten sesuai dengan tuntutan kompetensi abad-21. Salah satu kompetensi abad-21 tersebut adalah 4C yaitu kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah (critical thinking and probllem solving), kemampuan bekerjasama dan kolaborasi (collaboration and teamwork), kemampuan berkomunikasi (communication), kreativitas dan inovasi (creativity and innovation). Kemampuan abad-21 yang diperoleh tersebut menjadi bekal lulusan perguruan tinggi untuk menghadapi era Society 5.0. Dalam penelitian ini dipaparkan mengenai prinsip pembelajaran abad-21, kompetensi 4C di perguruan tinggi, karakteristik pendidik dan peserta didik abad-21, model pembelajaran abad-21 berbasis 4C.  Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat di simpulkan bahwa perguruan tinggi merupakan sebuah institusi pencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang diharapkan dapat menghasilkan berbagai lulusan yang kompeten sesuai dengan tuntutan kompetensi abad-21. Lulusan yang kompeten merupakan peserta didik yang dapat menguasai 6 keterampilan dasar literasi (baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya dan kewarganegaraan), kompetensi 4C (pemikiran kritis dan pemecahan masalah, kerjasama dan kolaborasi, komunikasi, kreativitas dan inovasi).
Penerapan Teknologi dalam Pendidikan Inklusif: Tantangan dan Solusi Muhammad Taufiqurrahman
PROGRESSA: Journal of Islamic Religious Instruction Vol. 6 No. 1 (2022): Februari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Wijaya Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32616/pgr.v6.1.454.1-15

Abstract

Implementasi teknologi dalam pendidikan inklusif sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Namun, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam implementasi teknologi ini, seperti aksesibilitas, biaya, dan kebutuhan akan peningkatan pelatihan guru. Solusi untuk mengatasi tantangan ini termasuk meningkatkan aksesibilitas teknologi, fokus pada pendidikan inklusif dan peningkatan kapasitas guru, serta memfasilitasi kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan industri teknologi. Dengan memahami tantangan dan solusi yang ada, diharapkan implementasi teknologi dalam pendidikan inklusif dapat terus dikembangkan dan menjadi lebih efektif dan efisien bagi semua siswa.