Dini Rosmalia, Dini
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Pancasila, Jakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IDENTIFIKASI ELEMEN FISIK KEBUDAYAAN KRATON SEBAGAI PEMBENTUK RUANG LANSKAP BUDAYA KOTA CIREBON Rosmalia, Dini
MEDIA MATRASAIN Vol 12, No 3 (2015)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lanskap budaya perkotaan merupakan suatu bentuk bentangan alam yang unik dan bersejarah, sertabernilai heritage. Menjaga warisan ini, berarti menjaga kelangsungan warisan untuk generasi mendatang.Lanskap budaya perkotaan merupakan topik yang dianggap penting pada akhir dekade ini, karena kotasebagai bukti dari intervensi manusia, melalui budayanya, terhadap bentangan alam. Selain itu kota jugamerupakan bentuk fisik dari peradaban manusia yang paling maju. Salah satu bentuk lanskap budayaperkotaan di Indonesia yang memiliki keunikan yang khas dan bersejarah, yaitu Kota Cirebon. Keunikanlanskap Kota Cirebon dapat terlihat dari elemen fisik kebudayaan kraton-kraton Cirebon yang tersebar diKota Cirebon. Elemen-elemen fisik ini merupakan warisan Kerajaan Cerbon dari masa Syekh SyarifHidayatullah yang hingga saat ini masih aktif digunakan sebagai tempat ritual kebudayaan masyarakatCirebon. Elemen fisik tersebut terbagi dalam empat bentuk yaitu artefak, badan air, vegetasi, dan kawasan,yang tersebar di seluruh pelosok Kota Cirebon, sehingga berpotensi membentuk identitas kota. Akan tetapipotensi yang bernilai heritage ini ternyata kurang disadari oleh Pemerintah Kota Cirebon. Hal ini terlihatdari ‘Rencana Tata Ruang Kota Cirebon’ yang kurang mengakomodasi potensi tersebut. Untuk itu makalahini, bertujuan mengidentifikasi elemen fisik Kraton yang ada di Kota Cirebon, dan mengungkapkanbagaimana elemen tersebut sebagai pembentuk ruang lanskap budaya Kota Cirebon. Metode penyajianmakalah berupa deskripsi kualitatif, dengan teknik analisis data menggunakan metode interpretasi. Darihasil penelitian terungkap bahwa persebaran kramat, yang merupakan elemen fisik kraton, rata-rata beradadi wilayah pesisir. Pada umumnya, kramat-kramat tersebut berupa bangunan masjid dan makam yangmemiliki keterkaitan yang kuat dengan sejarah keberadaan Kerajaan Cerbon dari masa Syekh SyarifHidayatullah.Kata kunci : elemen fisik kraton, Kraton-kraton Cirebon, lanskap budaya kota
POTENSI RUANG WISATA BUDAYA BETAWI DI JAKARTA Rosmalia, Dini; Dewi, Euis Puspita; Putri, Ramadhani Isna
IKRA-ITH TEKNOLOGI : Jurnal Sains & Teknologi Vol 3 No 2 (2019): IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 3 No 2 Bulan Juli 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.305 KB)

Abstract

Jakarta merupakan Ibu Kota Negara Republik Indonesia yang banyak memiliki beragampotensi, salah satu diantaranya berupa wisata budaya Betawi. Budaya Betawi yang merupakanbudaya asli Jakarta sangat mungkin hilang tergerus oleh zaman jika tidak diperhatikan. Padahalbanyak sumber daya wisata budaya potensial yang dapat diangkat menjadi daya tarik wisatabudaya kota Jakarta. Untuk itu perlu dilakukan indentifikasi kawasan budaya Betawi yangpotensial untuk diangkat menjadi obyek wisata budaya. Tujuan penelitian ini adalahmengidentifikasi kawasan sebagai lanskap budaya Betawi, menganalisis potensi kawasan wisatabudaya Betawi Kota Jakarta dan menghasilkan rekomendasi tata ruang budaya Betawi sebagaisumber daya wisata budaya Betawi kota Jakarta. Metode yang digunakan berupa identifikasikawasan sebagai lanskap budaya dan analisis dengan skoring dan pembobotan pada parameterkeunikan dan kekhasan, keindahan dan kenyamanan lingkungan, variasi kegiatan, pencapaian,serta sarana dan prasarana wisata. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat kawasan yangtermasuk dalam klasifikasi tinggi dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisatayaitu Kota Tua, Pasar Baru, Rawa Belong, dan Setu Babakan yang masing-masing perludikembangkan dan direncanakan berdasarkan potensinya..
POTENSI RUANG WISATA BUDAYA BETAWI DI JAKARTA Rosmalia, Dini; Dewi, Euis Puspita; Putri, Ramadhani Isna
IKRA-ITH TEKNOLOGI : Jurnal Sains & Teknologi Vol 3 No 2 (2019): IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 3 No 2 Bulan Juli 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.901 KB)

Abstract

Jakarta merupakan Ibu Kota Negara Republik Indonesia yang banyak memiliki beragampotensi, salah satu diantaranya berupa wisata budaya Betawi. Budaya Betawi yang merupakanbudaya asli Jakarta sangat mungkin hilang tergerus oleh zaman jika tidak diperhatikan. Padahalbanyak sumber daya wisata budaya potensial yang dapat diangkat menjadi daya tarik wisatabudaya kota Jakarta. Untuk itu perlu dilakukan indentifikasi kawasan budaya Betawi yangpotensial untuk diangkat menjadi obyek wisata budaya. Tujuan penelitian ini adalahmengidentifikasi kawasan sebagai lanskap budaya Betawi, menganalisis potensi kawasan wisatabudaya Betawi Kota Jakarta dan menghasilkan rekomendasi tata ruang budaya Betawi sebagaisumber daya wisata budaya Betawi kota Jakarta. Metode yang digunakan berupa identifikasikawasan sebagai lanskap budaya dan analisis dengan skoring dan pembobotan pada parameterkeunikan dan kekhasan, keindahan dan kenyamanan lingkungan, variasi kegiatan, pencapaian,serta sarana dan prasarana wisata. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat kawasan yangtermasuk dalam klasifikasi tinggi dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisatayaitu Kota Tua, Pasar Baru, Rawa Belong, dan Setu Babakan yang masing-masing perludikembangkan dan direncanakan berdasarkan potensinya..
The Notion of Urban Cultural Landscape Concept From Landscape Architecture Perspective Dini Rosmalia; Widjaja Martokusumo
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 4 No. 2 (2012): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl.faperta.ipb.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jli.2012.4.2.%p

Abstract

Urban cultural landscape is a concept considered as new and still raises many arguments among scholars. This concept comes from terms of cultural landscape and first was revealed in 1925 by Sauer, a Geographer. Then this term has evolved to be a concept of urban cultural landscape after finding many countries in the world are interesting to propose their historic cities as a World Heritage Cultural Landscape. Currently, some researchers from geography, anthropolo-gy, economics, architecture and landscape architecture have tried to reveal the concept. However, generally the description of their concept is more in processing or exploring the establishment elements of urban cultural landscape, so as can be seen that the concept is not comprehensive yet and still partial in accordance with the scientific background. Therefore, this paper aims to reveal the concept of urban cultural landscape from different disci-plines to gain a comprehensive one. And to support the establishment of the concept, the paper uses a case study, which is Cirebon city as it is one of the unique and historic cities in Indonesia. The city has been established since 15th century. The establishment has been affected by social, cultural, political and economic impacts from various periods of rules (Sultanate Cerbon, Dutch Colonial and the Republic of Indonesia).of rule (Sultanate Cerbon, Dutch Colonial and the Republic of Indonesia). Keywords: Cirebon city, landscape elements, urban components