p-Index From 2019 - 2024
1.006
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURMADIKTA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS VII Muliyati Muliyati; Hidayah Ansori; Yuni Suryaningsih
JURMADIKTA Vol 1 No 1 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.493 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i1.726

Abstract

Siswa pada saat sekarang ini sudah seharusnya memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi. Akan tetapi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa masih kurang hal ini dikarenakan masih banyak siswa kurang menguasai konsep dasar materi yang diajarkan guru, dan masih kurangnya kesadaran siswa untuk belajar matematika. Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah diperlukan agar kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dapat berkembang. Salah satu model pembelajaran berbasis masalah adalah Means Ends Analysis (MEA). Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas VII SMP Negeri 13 Banjarmasin yang pembelajarannya mengaplikasikan model pembelajaran MEA, (2) mengetahui kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 13 Banjarmasin yang pembelajarannya mengaplikasikan pembelajaran konvensional dalam berpikir tingkat tinggi, dan (3) mengetahui pengaruh model pembelajaran MEA terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas VII SMP Negeri 13 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain nonequivalent posttest-only control .Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 13 Banjarmasin dengan sampel yang diambil dengan teknik purposive random sampling. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi serta tes. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa (1) siswa yang belajar dengan mengaplikasikan model pembelajaran MEA kemampuan berpikir tingkat tingginya berada pada kualifikasi cukup, (2) siswa yang belajar dengan mengaplikasikan model pembelajaran konvensional kemampuan berpikir tingkat tingginya berada pada kualifikasi kurang, dan (3) model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) berpengaruh pada kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MENURUT TEORI ANDERSON DAN KRATHWOHL PADA SISWA SMP KELAS IX Raiha Mariani; Hidayah Ansori; Siti Mawaddah
JURMADIKTA Vol 1 No 1 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.646 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i1.729

Abstract

Berpikir tingkat tinggi merupakan suatu cara berpikir tentang bagaimana menghubungkan informasi pengetahuan baru dengan informasi pengetahuan dulu yang termemori dalam ingatan, mengembangkan informasi tersebut untuk menemukan suatu penyelesaian dari suatu masalah yang susah dipecahkan. Anderson dan Krathwohl dalam teorinya membagi kemampuan berpikir tingkat tinggi menjadi tiga tahapan, antara lain: menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Tiga kecakapan itu dinilai berdasarkan prosesnya, bukan hanya sekedar hasil saja yang dinilai. Mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi beracuan pada teori Anderson dan Krathwohl pada siswa SMP kelas IX adalah tujuan dari penelitian ini. Penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif adalah yang digunakan dalam penelitian ini. Seluruh siswa kelas IX SMP Negeri di Banjarmasin Timur sebagai populasinya. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik purposive sampling, sehingga diambil dua sekolah yaitu SMP Negeri 3 Banjarmasin dan SMP Negeri 7 Banjarmasin sebanyak 418 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara tes Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil dari penelitian kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas IX SMP Negeri Se-Kecamatan Banjarmasin Timur pada materi perpangkatan dapat disimpukan bahwa perolehan nilai kemampuan berpikir tingkat tinggi terletak pada kategori cukup.
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI KELAS VII SMP Tri Indah Sari; Hidayah Ansori; Siti Mawaddah
JURMADIKTA Vol 1 No 2 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.573 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i2.797

Abstract

Matematika merupakan cara berpikir dan bernalar melalui bahasa lambang yang bisa dimengerti oleh seluruh bangsa berbudaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung bentuk aljabar di kelas VII SMP Negeri se Kecamatan Banjarmasin Selatan tahun pelajaran 2017/2018. Metode yang dipakai pada penelitian ini yaitu metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung bentuk aljabar di kelas VII SMP Negeri seKecamatan Banjarmasin Selatan tahun pelajaran 2017/2018 berada pada kualifikasi kurang.
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE DI SMPN 4 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Dwi Suci Anisa; Iskandar Zulkarnain; Hidayah Ansori
JURMADIKTA Vol 1 No 2 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.847 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i2.801

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperimen yang bertujuan untuk: (1) Mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran CORE; (2) Mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran langsung; (3) Mendeskripsikan perbedaan antara kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam model pembelajaran CORE dan pembelajaran langsung. Populasi sebanyak 332 orang berasal dari seluruh siswa kelas VIII SMPN 4 Banjarmasin tahun pelajaran 2018/2019. Dua kelas dipilih sebagai sampel penelitian dengan teknik purposive sampling, salah satu yaitu kelas eksperimen dan kelas lainnya merupakan kelas kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah the static-Grup Comparasion Design. Instrumen penelitian yang digunakan ialah tes uraian soal-soal kemampuan pemecahan masalah matematis. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan infrensial. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran CORE termasuk ke dalam kriteria baik. (2) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran langsung termasuk ke dalam kriteria kurang. (3) Terdapat perbedaan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran CORE dan menggunakan model pembelajaran langsung.
PENGEMBANGAN SOAL BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP/MTs PADA MATERI LINGKARAN Ramadhani Ramadhani; Hidayah Ansori; Yuni Suryaningsih
JURMADIKTA Vol 1 No 3 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.221 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i3.974

Abstract

Pada abad 21 ini, siswa diharuskan memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) salah satunya adalah kemampuan berpikir kritis. pentingnya Kemampuan berpikir tingkat tinggi terlihat dari upaya pemerintah mengintegrasikan pembelajaran dengan penguatan pendidikan karakter, literasi, pembelajaran abad 21 yang diistilahkan dengan 4C, dan HOTS yang di muat dalam kurikulum 2013 revisi 2019. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyusun soal berbasis HOTS yang valid sehingga menghasilkan instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan Formatif Research menurut Tessmer. Teknik analisis data yang dipakai yaitu, analisis kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui kevalidan soal. Kevalidan soal dalam pengembangan ini diambil dari hasil validitas oleh tiga orang dosen ahli. Hasil dari pengembangan ini berupa soal yang terdiri dari 5 paket dengan masing-masing paket berisikan 5 butir soal berbasis HOTS untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Soal yang dihasilkan mengambil pokok bahasan lingkaran untuk kelas VIII SMP/MTs. Berdasarkan hasil analisis validitas oleh dosen ahli diambil kesimpulan bahwa butir soal yang disusun adalah butir soal yang sangat valid.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS ETNOMATEMATIKA BUDAYA BANJAR MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR Muhammad Hisni; Hidayah Ansori; Asdini Sari
JURMADIKTA Vol 2 No 1 (2022): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.43 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v2i1.1218

Abstract

Upaya menumbuhkan sikap menghargai dan menjunjung tinggi arti kebudayaan bisa dengan melaui proses pendidikan. Kebudayaan bisa ditanamkan dengan melalui pembelajaran matematika, akan tetapi yang menjadi jembatan antara matematika dan budaya yaitu etnomatematika. Oleh karena itu, dilakukan penelitian berupa pengembangan yang pada dasarnya bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis etnomamatika budaya Banjar yang valid. Merangsang peserta didik agar menjadi lebih aktif saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran maka dari itu diperlukan suatu inovasi agar pembelajaran terkesan menarik dalam suatu kegiatan pembelajaran yaitu dengan menyediakan suatu perangkat pembelajaran yang inovatif. Menyedikan perangkat pembelajaran matematika berbasis budaya Banjar merupakan salah satu solusi dari permasalahan tersebut. Pengkajian pengembangan yang dilaksanakan adalah pengembangan LKPD matematika berbasis etnomatematika budaya Banjar materi bangun ruang sisi datar SMPN kelas VIII. Pengkajian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Plomp yang dilakukan dengan empat tahap, diantaranya tahap investigasi awal, perancangan, realisasi/konstruksi,tes, evaluasi, dan revisi. Pada tahap tes, evaluasi, dan revisi dilakukan uji kevaliditasan oleh tiga validator/dosen ahli. LKPD tersebut dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif berupa Intrumen validasi pakar yang di gunakan yang berisikan jawaban dengan skor/penilaian yang bervariasi. Wujud yang telah dihasikan daril uji validitas untuk perangkat pembelajaran berupa LKPD yang sudah dikembangkan menunjukkan LKPD tersebut mencapai kriteria valid. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan berupa LKPD berbasis etnomatematika budaya Banjar SMPN yang valid.