Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KARAKTERISTIK INFRASTRUKTUR KAWASAN WISATA RELIGI DESA GIRI, KECAMATAN KEBOMAS, KABUPATEN GRESIK Intan Kusumaningayu; Joko Santoso; Khilda Elzim Khosyati; Reza Wahyu Himawan Putra
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 5, No 3 (2022): Vol 5, No 3 (2022): Jurnal Arsitektur Zonasi Oktober 2022
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v5i3.38530

Abstract

Abstract: This research was conducted to see the characteristics of the infrastructure found in the religious tourism area in Giri Village. Considering the number of tourists or pilgrims who come to visit the tomb of Sunan Giri and several other tombs that still have a relationship with Sunan Giri such as Sunan Prapen, and Raden Soepeno and the Giri Kedaton site which has historical value. Tourism infrastructure needs to be a concern for the convenience of visitors or pilgrims who come. The tourism infrastructure that is focused on this research is on physical infrastructure aspects such as lodging facilities, dining facilities, transportation support facilities, telecommunications networks, water systems, and electricity networks. In determining the characteristics of infrastructure, it is necessary to look at the current condition both in terms of quality and quantity. The method used in identifying the infrastructure of a religious tourism village is descriptive qualitative as well as conducting data analysis and field observations. The results of this study are expected to be a reference for determining the next plan for the development of Giri Village as a religious tourism village, especially in the infrastructure aspect. Keywords: tourism village; religious tourism; infrastructure Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk melihat karakteristik infrastruktur yang terdapat pada kawasan wisata religi di Desa Giri. Mengingat banyaknya wisatawan atau peziarah yang datang untuk mengunjungi makam Sunan Giri maupun beberapa makam lain yang masih memiliki hubungan dengan Sunan Giri seperti Sunan Prapen, dan Raden Soepeno serta situs Giri Kedaton yang memiliki nilai sejarah. Infrastruktur wisata perlu menjadi perhatian demi kenyamanan pengunjung atau peziarah yang datang. Infrastruktur wisata yang difokuskan pada penelitian ini yaitu pada aspek infrastruktur fisik seperti fasilitas penginapan, fasilitas tempat makan, fasilitas penunjang transportasi, jaringan telekomunikasi, sistem air, dan jaringan listrik. Dalam menentukan karakteristik infrastruktur, perlu melihat kondisi saat ini baik secara kualitas maupun kuantitas. Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi infrastruktur desa wisata religi yaitu secara deskriptif kualitatif serta melakukan analisa data dan observasi lapangan. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi acuan untuk menentukan rencana pengembangan Desa Giri selanjutnya sebagai desa wisata religi, khususnya pada aspek infrastruktur.Kata Kunci: desa wisata; wisata religi; infrastruktur
Pembangunan Kolam Ikan Koi di Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo Joko Santoso; Febby Rachmatullah Masruchin; Muhammad Dicky Kurniawan; Tiara Permatasari; Yohanes Dandut; Nanda Farihah; Irfan Muhammad
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : BERKARYA DAN MENGABDI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.233 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v2i1.960

Abstract

Desa Simoketawang adalah bagian dari lokasi pengabdian masyarakat Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang berada di Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Desa Simoketawang dikenal sebagai Desa Wisata Kebun kelengkeng di daerah Sidoarjo. Pengabdian masyarakat ini ditujukan untuk menambah wanawisata bagi masyarakat setempat khususnya dan bagi masyarakat luas pada umumnya serta menjadi area yang digunakan untuk berkumpul dengan masyarakat lainnya. Pembangunan rangkaian kolam koi terdiri atas kolam ikan koi, kolam arus dan kolam terapi ikan. Selain itu, Wahana kolam ikan koi ini di desain khusus di daerah perkebunan dan juga didesain dengan baik tanpa merusak vegetasi yang ada pada Wisata Kebun Kelengkeng. Material utama yang digunakan pada pembuatan kolam arus ini adalah batu bata, cor beton, dan pasir urug. Penggunaan material-material tersebut diberi finishing akhir dengan menggunakan plester dan diaci halus dengan tujuan agar tidak melukai fisik ikan koi yang atraktif dan suka menggesek-gesekkan tubuhnya ke pinggiran kolam. Diharapkan, kolam ikan koi ini dapat dijadikan tempat wisata masyarakat setempat dengan letaknya yang berada di luar dan dengan keanekaragaman warna koi membuatnya semakin mudah untuk menarik pengunjung.
GAYA FUTURISTIK DALAM STADION YOSONEGORO MAGETAN Gibran Carnelio; Joko Santoso; Darmansjah Tjahja Prakarsa
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 13 No 1 (2023): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v13i1.4415

Abstract

Magetan adalah kota yang dimana di Jawa Timur dan Magetan adalah sebuah kota yang memiliki perbatasan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah. Magetan ini memiliki sebuah stadion dimana merupakan stadion dengan kebanggan orang Magetan stadion Magetan ini merupakan stadion yang dimana merupakan stadion yang dimana tipenya yaitu Tipe C. Stadion Magetan ini akan dikembangkan dengan pendekatan arsitektur Futuristik yang dimana merupakan pendekatan yang menarik dan desain yang unik serta masih akan adanya bola didalam sebuah bangunan tersebut sehingga pendekatan bangunan tersebut yaitu meiliki arti stadion yang unik dan akan mendatangkan banyak penonton distadion ini nantinya saat pertandingan. Contoh pendekatan futuristic terhadap stadion ini yaitu di stadion anjuk ladang,Nganjuk,Jawa Timur. Diharapkan stadion Yosonegoro ini akan menjadikan salah satu stadion yang akan dikembangkan dan menjadikan harapan bagi masyarakat sekitar serta harapan pemerintah sekitar dapat menyerupai desain futuristic yang ada di Nganjuk.
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR INDUSTRIAL PADA BANGUNAN SARANA PENDIDIKAN DI KOTA SURABAYA Kefin Setyawan; Joko Santoso
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 13 No 1 (2023): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v13i1.4418

Abstract

Pada bidang perekonomian industri sangat berperan besar. untuk mengoptimalisasikan daya Tarik investasi dan budi daya industri, dibutuhkan ketersediaan Sumber Daya Manusia yang adaptif terhadap penguasaan teknologi dan inovasi, guna meningkatkan daya saing bidang industri. Ketersediaan kualitas Sumber Daya Manusia yang adaptif terhadap penguasaan teknologi dan inovasi didapatkan melalui pendidikan, yang termasuk salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan mutu manusia, yang juga merupakan komponen variabel dalam menghitung Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Arsitektur Industrial merupakan suatu konsep yang mengutamakan segi fungsional dan efisien dengan material yang tidak difinishing tetapi tetap mempertibangkan estetika design sehingga dapat meminimalisis biaya yang dikeluarkan. Arsitektur industrial behubungan dengan penyesuaian dan pemanfaatan kembali barang bekas bangunan menjadi furniture. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memanfaatkan kembali bangunan yang terbengkalai agar menjadi tempat yang bermanfaat. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui eksplorasi ide, studi literature tentang prinsip-prinsip arsitektur industrial, dan pengumpulan data dari berita online. Pokok permasalahan yang akan diselesaikan pada penelitian ini yaitu, masalah produktifitas ruang dari design yang diterapkan dengan prinsip fungsional dan efisien arsitektur industrial. Prinsip fungsionalnya diaplikasikan pada site, dan tata letak. Dedangkan prinsip efesien diaplikasikan pada pengolahan tapak, peruangan, material, warna dan struktur bangunan. Padapenelitian ini memberikan kebebasan ruang kepada para siswa untuk mengaplikasikan ke inginannya didalam menunjang kegiatan belajarnya.
DESIGN OF CREATIVE ECONOMY FACILITY IN PASURUAN REGENCY WITH CONTEMPORARY ARCHITECTURE APPROACH PERANCANGAN FASILITAS EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER Mokhamad Iqbal Nawawi Awii; Andarita Rolalisasi; Joko Santoso
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 3 No 2 (2023): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v3i2.47

Abstract

Ekonomi kreatif merupakan bentuk industri yang berkembang di era modern Di Indonesia sendiri, ekonomi kreatif telah ditetapkan sebagai sektor strategis, karena dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB Nasional di sepanjang 2019. Kabupaten Pasuruan adalah salah satu dari enam daerah yang menandatangani nota kesepahaman tentang pengembangan ekonomi kreatif di Bekraf Festival 2019. Kabupaten Pasuruan memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi kreatif khususnya di sektor kuliner, fashion, dan kriya Potensi tersebut akan lebih maksimal jika fasilitas sarana dan prasarana dapat lebih memadai. Keberadaan Fasilitas Ekonomi Kreatif Kabupaten Pasuruan nantinya diharapkan dapat menjadi solusi untuk mewadahi para pelaku ekonomi kreatif untuk dapat mengembangkan idenya menjadi bisnis kreatif, sehingga masyarakat Kabupaten Pasuruan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saingnya. Penerapan arsitektur kontemporer pada rancangan nantinya akan diharapkan menjadi sebuah bangunan yang identik dengan ekonomi kreatif di Kabupaten Pasuruan. Dengan memakai unsur-unsur yang ada di arsitektur kontemporer yaitu dengan bentuk geometris sederhana, gubahan massa yang ekspresif, fasad transparan dan bukaan yang lebar, memperlihatkan struktur yang kokoh, sehingga bangunan tersebut akan menjadi bangunan yang identik dengan ekonomi kreatif di Kabupaten Pasuruan
MENCIPTAKAN SARANA PELAYANAN PUBLIK DENGAN KONSEP NEO VERNAKULAR DI IAIN TULUNGAGUNG Fajar Mi'roji; Benny Bintardjo; Joko Santoso
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v3i2.45

Abstract

Badan Layanan Umum (BLU) merupalkaln institusi yalng bersifat semi-otonom yang bertujuan untuk menunjang kegiataln dan aktivitals bagi masyarakat di sekitarnya. Keuntungan terdapatnya Badan Layanan Umum yang beradal di kota atau kabupalten akan mempermudah dan mempercepat pelayanan publik bagi masyarakat, sehingga Kabupaten Tulungagung dipilih menjadi lokasi perancangan mengingat belum adanya Badan Layanan Umum di Kabupaten tersebut. Lokasi yang dipilih sebagai areal perancangan terletak di area kampus IAIN Tulungagung. Lokasi ini menguntungkan karenal beradal di area Pendidikan dimana masyarakat akan dapat dengan mudah menemukan Badan Layanan Usaha tersebut. Tujuan Badan Layanan Umum (BLU) adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangkal memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi daln produktivitas, daln penerapan praktik bisnis yang sehat. Menggunakan metode studi literatur dan studi banding dengan cara menganalisa faktor internal dan faktor eksternal. Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas dalam perancangan dan pembangunan Badan Layanan Umum (BLU) di IAIN Tulungagung, diharapkan dapat tercipta sarana pelayanan publik yang efektif, efisien, daln memberikan manfaat bagi masyalrakat di Kabupaten Tulungagung.
PENERAPAN KONSEP ARSITEKUR INDUSTRIAL MODERN DALAM PROFUKTIFITAS RUANG FASILITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETERAMPILAN KRIYA KULIT DI MAGETAN Rizqa Rahma Fatiha; Mufidah; Joko Santoso
Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 1 (2024): Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Komunitas Menulis dan Meneliti (Kolibi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/scientica.v2i1.719

Abstract

Kabupaten Magetan adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur. Salah satu potensi yang cukup dikenal adalah potensi kerajinan kulit dengan produksi utama sepatu kulit. Pada tiap tahunnya, jumlah UMKM kulit Magetan meningkat namun tidak diiringi oleh pertumbuhan jumlah pengerajin. Pemerintah Kabupaten Magetan mendukung adanya kebijakan terkait pembinaan dan pelatihan keterampilan pada tenaga kerja. Solusi dari permasalahan tersebut adalah merancang bangunan sebagai fasilitas edukasi pengembangan keterampilan khusus di bidang kulit yang berada di Magetan dengan menerapkan tema dan konsep yang terpilih, yaitu melalui pendekatan arsitektur industrial modern yang mengedepankan prinsip fungsional dan efisien. Prinsip fungsional akan diterapkan pada pemilihan tapak, zoning tapak, serta transformasi bentuk. Sedangkan prinsip efisiensi diterapkan pada penggunaan material, struktur bangunan, dan peruangan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang melibatkan beberapa tahap yang berbeda, termasuk evaluasi konsep, pengumpulan data dan tinjauan literatur tentang arsitektur industri kontemporer. Studi ini memberikan ide perencanaan dan desain, termasuk pengolahan tapak, tatanan massa, transformasi massa, material, tekstur dan warna dalam pada obyek rancangan.
Museum Sebagai Wisata dan Media Pendidikan Non-Formal Dalam Perspektif Pariwisata dan Pendidikan Veny Nur Laili; Joko Santoso; Darmansjah Tjahja
Jurnal Etnik: Ekonomi-Teknik Vol 3 No 1 (2024): ETNIK : Jurnal Ekonomi dan Teknik
Publisher : Rifa'Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/etnik.v3i1.291

Abstract

Attention to the existence of museums in Indonesia has shown positive results. Various types of museums accompanied by activities to involve the public in visiting museums have been promoted. Despite the fact that visitors have to queue to enter the museum, have to pay, and then it takes quite a long time to explore the entire collection and the museum's display system. Most people think that museums are always synonymous with ancient and antique things, with rooms that are dark, dusty and tend to be unkempt. This opinion may be true, because in reality many museums in Indonesia are poorly maintained, only functioning as collection rooms, so they become very uninteresting objects to visit. On the other hand, there is an opinion that a museum is a strategic institution that functions as a place for storing, caring for, safeguarding and utilizing objects, evidence and materials resulting from human culture which are useful for efforts to preserve the nation's cultural wealth.