Junaidin Junaidin
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kebijakan Pengembangan Usaha Kelompok Tenun Tradisional di Desa Monta Baru Kecamatan Lambu Kabupaten Bima Rifai Ahmad; Junaidin Junaidin; Taufik Irfadat
Sawala : Jurnal Administrasi Negara Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Sawala Administrasi Negara
Publisher : Program Studi Administrasi Negara Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/sawala.v10i1.4777

Abstract

This study aims to determine the level of development of the traditional weaving group activities in Monta Baru Village, while the data collection techniques are interviews, observation, and documentation. Then the results of the research are the efforts of the new monta village government to develop a traditional weaving business which is given to 3 (three) groups in the new monta village with a total budget of Rp. 60,000,000, - with the division that each group gets a budget of Rp. 20,000,000,- with the stimulation of this fund, it can provide sufficient capital injection for the weaving group in the village of Monta Baru. A sheet of sarong takes 3 (three) days, this is because the production process is still traditional and requires a high level of focus and precision. The production of a sheet of sarong takes a long time and varies as the difficulty level gets higher. Marketing is still carried out between individual buyers and bought up by clothing sellers, sometimes marketing is done by means of social gathering. Village Head Regulation Number 4 of 2018 concerning improving the competence of weaving groups.
ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOTA BIMA SEBAGAI KOTA TEPIAN AIR (WATER FRONT CITY) Syamsuddin Syamsuddin; Junaidin Junaidin
Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol. 17 No. 1 (2020): Juni: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Mbojo Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.89 KB) | DOI: 10.59050/jian.v17i1.75

Abstract

Pengembangan waterfront city adalah suatu usaha penataan dan pengembangan bagian atau kawasan kota yang skala kegiatan dan fungsi yang ada sangat beragam dengan intensitas tinggi sebagai kegiatan perkotaan baik untuk fungsi perumahan, pelabuhan dan perdagangan komersial dan industri hingga kawasan wisata. Pengembangan waterfront city di Kota Bima, akan mempunyai dampak positif terhadap masyarakat sekitar pengembangan. Hasil penelitian diharapkan bermanfaat : Pemerintah Kota Bima sebagai bahan dasar penyusunan pedoman teknis penataan kawasan. Penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan teknik pengumpulan data penelitian antara lain: observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Kemudian teknik analisa data dengan menggunakan reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik spesifik yang dimiliki Kota Bima dalam mendukung kebijakan pengembangan kota tepian air, baik kondisi fisiografi wilayah maupun aspek lainnya. Dasar kebijakan pengembangan adalah tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bima sesuai dengan Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bima. Bima mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai Kota Tepian Air (Water front City), baik untuk kawasan wisata dengan dukungan berbagai objek wisata kota yang indah, seperti kawasan Amahami, Pantai Lawata, view Pulau Nisa yang mempesona, kawasan pintu gerbang Kota Bima dan Oi Ni’u serta ditambah dengan keberadaan berbagai taman rekreasi yang dibangun pemerintah seperti, taman Amahami dan Gerbang Kota. Kawasan pengembangan juga dilengkapi dengan berbagai layanan publik. Sedangkan hambatan dan permasalahan yang dihadapi saat ini yang teridentifikasi adalah daya dukung terhadap kawasan yang dikembangkan, perencanaan pengembangan kawasan yang tidak didukung oleh basis perencanaan yang matang sehingga pembangunan dikawasan pengembangan water front city selalu mengalami perubahan setiap tahunnya. Permasalahan dan hambatan lain adalah penataan pedagang kaki lima yang tidak tertata, sampah yang menumpuk sepanjang pantai, pengelolaan parkir yang belum baik dan terkesan liar, pengembangan dan pemeliharaan kawasan yang tidak melibatkan masyarakat sekitar.
DESAIN REFORMASI BIROKRASI MELALUI ROLE MODEL PELAYANAN PUBLIK BERBASIS SMART PADA PEMERINTAHAN KOTA BIMA : (Studi pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bima) Abdul Kadir; Junaidin Junaidin
Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol. 17 No. 2 (2020): Desember: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Mbojo Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.476 KB) | DOI: 10.59050/jian.v17i2.109

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Desain Reformasi Birokrasi Melalui Role Model Pelayanan Publik Berbasis Smart Pada Pemerintahan Kota Bima (Studi pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bima. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan pengambilan sumber data primer dengan teknik purposive dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tiga cara yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, Penyajian Data (Data Display) dan Penarikan Kesimpulan (Conclusions Drawing). Temuan dari penelitian ini diketahui bahwa pertama; dukungan Kepemimpinan dalam role model pelayanan publik berbasis SMART City melalui Kedua; Peran Sumber Daya Aparatur dalam hubungan dengan Role Model Pelayanan Publik Berbasis SMART City melalui pelayanan masyarakat secara optimal Ketiga; Penggunaan Aplikasi Teknologi Dalam Role Model Pelayanan Publik Berbasis SMART City keempat; Penggunaan Jaringan Internet Dalam Role Model Pelayanan Publik Berbasis SMART City pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bima.
ANALISIS KUALITAS JASA LAYANAN PUBLIK MELALUI PENDEKATAN MODEL GRONROOS’S PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BIMA Junaidin Junaidin; Sri Wahyuli
Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol. 19 No. 1 (2022): Juni: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Mbojo Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1032.531 KB) | DOI: 10.59050/jian.v19i1.128

Abstract

Judul penelitian ini adalah : “Analisis Kualitas Jasa Layanan Publik Melalui Pendekatan Model Gronroos’s Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bima. Dengan tujuan untuk mengetahui analisis kualitas jasa layanan publik melalui pendekatan Model Gronroos’s Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bima. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh masyarakat Kabupaten Bima yang menggunakan layanan jasa administrasi kependudukan dan Aparatur Sipil Negara di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bima. Jumlah indikator dalam penelitian ini 22 maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian adalah 22 x 5 = 110 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling untuk masyarakat Kabupaten Bima dan teknik sensus untuk Aparatur Sipil Negara di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bima. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini selain menggunakan kuesioner, Focus Group Discussion (FGD), Indept Interview dan Survey. (d) Tehnik analisis data menggunakan deskriptif kuantatif dengan didukung penyajian table frekuensi dengan menggunakan skala likert. Hasil penelitian bahwa : pertama; Tampilan fisik dan sarana dinas (tangible) sudah menunjukkan hasil yang baik dengan nilai rata-rata 57,27% artinya Aparatur Sipil Negara Negara sudah memberikan penampilan yang bersih dan rapi, kedua; Sikap dan kemampuan Aparatur Sipil Negara dalam menyakinkan masyarakat (responsiveness) sudah menunjukkan sikap yang baik dan terbuka dengan nilai rata-rata 57,05% Ketiga; Kesediaan untuk memberikan layanan dengan baik (reliability), dengan nilai rata-rata 58,18% keempat; Kemampuan teknisi memenuhi layanan yang dijanjikan (assurance) dengan nilai rata-rata 57.73%. kelima; Perhatian pribadi dan ketulusan yang diberikan dalam melayani masyarakat (empathy) dengan nilai rata-rata 56,66%. keenam; Aparatur Sipil Negara memiliki pengetahuan tehadap jasa yang ditawarkan dan bisa mengoperasikan mesin yang digunakan (technical quality), dengan nilai rata-rata 61,82%. Artinya tidak ada ganguan dalam proses pelayanan, dan Aparatur Sipil Negara bisa mengoperasikan peralatan yang digunakan dalam memperlancar pengurusan administrasi kependudukan kepada masyarakat.