Masa remaja merupakan masa transisi yang dalam prosesnya terjadi banyak perubahan baik dari fisik maupun psikis. Salah satu perilaku menyimpang yang dapat dilakukan oleh remaja ialah perilaku seks bebas. Faktor yang cukup berpengaruh terhadap terjadinya seks bebas ialah kurangnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas, sehingga untuk menghindari faktor penyebab tersebut maka dibutuhkan pemberian informasi. Salah satu cara yang dapat digunakan ialah pelaksanaan penyuluhan. Dalam pelaksanaan penyuluhan maka dibutuhkan media yang memadai untuk memaksimalkan dalam penyampaian informasi). Salah satu model yang dapat digunakan dengan melibatkan beberapa panca indera seperti penglihatan, pendengaran dan sentuhan yaitu Virtual Reality. Virtual Reality (VR) merupakan suatu bentuk pengaplikasian teknologi untuk menciptakan suatu simulasi. Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif menggunakan metode quasy eksperimental dengan pendekatan post test nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini ialah mahasiswa/ mahasiswi jurusan DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar. Sedangkan sampelnya ialah Mahasiswa/ mahasiswi tingkat I jurusan DIII Keperawatan yang memenuhi kriteria. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahawa ada pengaruh penyuluhan bahaya seks bebas melalui media virtual reality terhadap tingkat pengetahuan remaja dibuktikan dengan nilai p value 0.001 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan setelah diberikan penyuluhan bahaya seks bebas melalui media virtual reality terhadap tingkat pengetahuan remaja