Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

INTRODUKSI GEN Hd3a DENGAN PROMOTOR 35S CaMV PADA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) KULTIVAR IPB CP (CHIP POTATO) 1 MELALUI Agrobacterium tumefaciens Nonozisokhi Gea
JURNAL SAPTA AGRICA Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Sapta Agrica
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.427 KB) | DOI: 10.57094/agrotek.v1i1.385

Abstract

Kentang cv IPB CP (Chip Potato) 1 merupakan kentang hasil modifikasi dari kentang kultivar Atlantik dengan meradiasi pada dosis 15 gray di BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional). Di Indonesia kentang ini digunakan sebagai kentang olahan seperti keripik. Umbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan bentuk dari organ lain pada tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat tertentu. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi umbi kentang dengan melakukan induksi pengumbian. Gen heading date 3a (Hd3a) merupakan salah satu gen yang dapat mengatur waktu pembungaan pada padi. Gen Hd3a juga dapat menginduksi pembungaan pada beberapa tanaman lain seperti jarak pagar, Nicotiana benthamiana, Saussurea involucraten dan kentang. Selain menginduksi pembungaan gen ini dapat menginduksi pembentukkan umbi pada kentang cv Andigena. Penelitian ini bertujuan untuk mengintroduksikan gen Hd3a dibawah kendali promotor 35s ke dalam tanaman kentang cv IPB CP1 untuk menginduksi pembentukkan umbi. Introduksi gen Hd3a ke dalam kentang cv IPB CP 1 dilakukan dengan menggunakan metode kokultivasi melalui A. tumefaciens LBA 4404. Transformasi terhadap 157 eksplan dari internode menghasilkan efesiensi transformasi 16.4 %, efesiesnsi regenerasi sebesar 23.1% serta 6 tunas transgenik putatif. Keenam tunas transgenik putatif ini dapat bertahan hidup pada media induksi kalus yang mengandung 15 mg/L antibiotik higromisin. Analisis terhadap 6 tunas tanaman trangenik putatif dilakukan dengan menggunakan PCR dengan primer 35S-F dan Hd-R. Analisis PCR menunjukkan bahwa keenam tanaman tersebut merupakan kentang transgenik yang mengandung gen Hd3a di bawah kendali promotor 35S CaMV.
SEKUENSI SIFAT MORFOLOGI PADA FISIOGRAFI ALUVIAL BANTARAN SUNGAI BATANG HARI JAMBI Karunia Gea; Nonozisokhi Gea
JURNAL SAPTA AGRICA Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Sapta Agrica
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.676 KB) | DOI: 10.57094/agrotek.v1i2.397

Abstract

Sungai Batang hari merupakan sungai terpanjang di Provinsi Jambi. Sungai ini dimanfaatkan untuk areal pertanian muda. Fluktuasi banjir yang terjadi dari waktu ke waktu di sungai batang hari sangat mempengaruhi pembentukan fisiografi serta tanah di daerah sekitar aliran sungai. Data awal menunjukkan bahwa hail produksi jagung di Kecamatan Sumay (Tebo) dan Kecamatan Muara Tembesi (Batanghari) lebih rendah dibandingkan dengan Kecamatan Maro Sebo (Muaro Jambi). Hal ini diduga pada daerah Maro Sebo (daerah hilir) bahan yang diendapkan lebih halus dibanding di daerah Tebo dan Batanghari. Ketiga lokasi yang menjadi tempat penelitian merupakan daerah pinggiran sungai yang mendapatkan endapan setiap tahun dari sungai, sehingga terjadi penambahan lapisan atas pada tanah yang akan mempengaruhi sifat morfologi tanah pada daerah tersebut. Judul dari penelitian ini adalah “Sekuen Sifat Morfologi Tanah pada Fisiografi Aluvial Bantaran Sungai Batanghari Jambi“. Penelitian dilakukan untuk mengetahui beberapa sifat morfologi tanah pada fisiografi aluvial bantaran sungai Batanghari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survei dengan pendekatan tapak (site) aluvial bantaran sungai Batanghari, yang kemudian dilakukan penggalian profil tanah pada masing-masing lokasi penelitian. Berdasarkan hasil deskripsi tanah di lapangan dan hasil analisis tanah dilaboratorium dapat disimpulkan bahwa semakin rendah ketinggian tempat maka sifat morfologi dan fisikanya semakin berkembang. Disarankan agar dalam memanfaatkan tanah yang berkembang dari endapan alluvial untuk keperluan pengembangan pertanian hendaklah diperlukan pembuatan saluran drainase guna mempertahankan kondisi kadar air didalam tanah dan mencegah proses terbentuknya Al didalam tanah akibat proses oksidasi-reduksi.
TRANSFORMASI GEN Hd3a PADA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) KULTIVAR IPB CP (CHIP POTATO) 1 MELALUI Agrobacterium tumefaciens Nonozisokhi Gea; Karunia Gea
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 10 No. 6 (2023): February: Ilmu Pertanian
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kentang cv IPB CP (Chip Potato) 1 merupakan kentang hasil  modifikasi dari kentang kultivar Atlantik dengan meradiasi pada dosis 15 gray di BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional). Di Indonesia kentang ini digunakan sebagai kentang olahan seperti keripik. Umbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan bentuk dari organ lain pada  tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat tertentu. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi umbi kentang  dengan melakukan induksi pengumbian. Gen heading date 3a (Hd3a) merupakan salah satu gen yang dapat  mengatur waktu pembungaan pada padi. Gen Hd3a juga dapat menginduksi pembungaan pada beberapa tanaman lain seperti jarak pagar, Nicotiana benthamiana, Saussurea involucraten dan kentang. Selain menginduksi pembungaan gen ini dapat menginduksi pembentukkan umbi pada kentang cv Andigena. Penelitian ini bertujuan untuk mengintroduksikan gen Hd3a dibawah kendali promotor 35s  ke dalam tanaman kentang cv IPB CP1 untuk menginduksi pembentukkan umbi. Introduksi gen Hd3a ke dalam kentang cv IPB CP 1 dilakukan dengan menggunakan  metode kokultivasi melalui A. tumefaciens LBA 4404. Transformasi terhadap 157 eksplan dari internode  menghasilkan efesiensi transformasi 16.4 %, efesiesnsi regenerasi sebesar 23.1% serta 6 tunas transgenik putatif. Keenam tunas transgenik putatif ini dapat bertahan hidup pada media induksi kalus yang mengandung 15 mg/L antibiotik higromisin. Analisis terhadap 6 tunas tanaman trangenik putatif dilakukan  dengan menggunakan PCR dengan primer 35S-F dan Hd-R. Analisis PCR menunjukkan bahwa keenam tanaman tersebut merupakan kentang transgenik yang mengandung gen Hd3a di bawah kendali promotor 35S CaMV. 
SEKUEN SIFAT MORFOLOGI PADA FISIOGRAFI ALUVIAL BANTARAN SUNGAI BATANG HARI JAMBI Karunia Gea; Nonozisokhi Gea
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 10 No. 6 (2023): February: Ilmu Pertanian
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Batang hari merupakan sungai terpanjang di Provinsi Jambi. Sungai ini dimanfaatkan untuk areal pertanian muda. Fluktuasi banjir yang terjadi dari waktu ke waktu di sungai batang hari sangat mempengaruhi pembentukan fisiografi serta tanah di daerah sekitar aliran sungai. Data awal menunjukkan bahwa hail produksi jagung di Kecamatan Sumay (Tebo) dan Kecamatan Muara Tembesi (Batanghari) lebih rendah dibandingkan dengan Kecamatan Maro Sebo (Muaro Jambi).  Hal ini diduga pada daerah Maro Sebo (daerah hilir) bahan yang diendapkan lebih halus dibanding di daerah Tebo dan Batanghari.  Ketiga lokasi yang menjadi tempat penelitian merupakan daerah pinggiran sungai yang mendapatkan endapan setiap tahun dari sungai, sehingga terjadi penambahan lapisan atas pada tanah yang akan mempengaruhi sifat morfologi tanah pada daerah tersebut. Judul dari penelitian ini adalah “Sekuen Sifat Morfologi Tanah pada Fisiografi Aluvial Bantaran Sungai Batanghari Jambi“. Penelitian dilakukan untuk mengetahui beberapa sifat morfologi tanah pada fisiografi aluvial bantaran sungai Batanghari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survei dengan pendekatan tapak (site) aluvial bantaran sungai Batanghari, yang kemudian dilakukan penggalian profil tanah pada masing-masing lokasi penelitian. Berdasarkan hasil deskripsi tanah di lapangan dan hasil analisis tanah dilaboratorium dapat disimpulkan bahwa semakin rendah ketinggian tempat maka sifat morfologi dan fisikanya semakin berkembang. Disarankan agar dalam memanfaatkan tanah yang berkembang dari endapan alluvial untuk keperluan pengembangan pertanian hendaklah diperlukan pembuatan saluran drainase guna mempertahankan kondisi kadar air didalam tanah dan mencegah proses terbentuknya Al didalam tanah akibat proses oksidasi-reduksi.
PENGARUH PUPUK ORGANIK AMPAS KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicum Esculentum Mill) Astuti Nirmalani Mendrofa; Nonozisokhi Gea; Karunia Gea
JURNAL SAPTA AGRICA Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Sapta Agrica
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57094/jsa.v2i1.916

Abstract

This study aims to determine the effect of coconut dregs on the growth of tomato plants. This research was conducted in the village of Hiliamaeta, Luahagundre sub – district, South Nias district, from April 20 2022 to May 25 2022. This type of research is quantitative research with a true experimental approach. The research design used was RAL (Completely Randomized Design) which consisted of five treatments (P) with four replications (U). The population of this study is 20 units of tomato plants and 20 units of the sample. This research was conducted by fermenting coconut dregs with a mixture of EM4 to become organic fertilizer. Treatment given with certain doses : P 0 was not given coconut dregs, P 1 (50 grams), P 2 (100 grams), P 3 (150 grams), P 4 (200 grams). Research date were analyzed by normality test, homogeneity test, hypothesis test, and further test (Duncan and LSD). So it can be concluded that H0 is rejected and H a is accepted, which means there is a difference in the growth of tomato plants when given coconut dregs on plants height and number of leaf blades. Researchers suggest that people should be able to use coconut dregs as a natural organic fertilizer for plants because coconut dregs are very easy to obtain, do not incur large costs and contain important subtances fot the growth of tomato plants (Lycopersicum esculentum Mill).
BUDIDAYA TANAMAN PINANG (ARECA CATECHU L ) SPESIFIK TEKNIK PEMBIBITAN DI DESA OMBOLATA KECAMATAN AFULU Nonozisokhi Gea; Karunia Gea
HAGA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Haga: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this service activity is to provide understanding and awareness for the people of Ombolata Afulu Village, Afulu District, that what planting media is suitable for use in betel nut nurseries. The method used in this service is the lecture method in the form of outreach used with participants consisting of areca nut farming communities in Ombolata Afulu Village, Afulu District. This activity was carried out at the Bobotalu Afulu ONKP Church on Friday, May 5 2023. The results obtained from this dedication were the people of Ombolata Afulu Village, Afulu District. Socialization activities regarding the cultivation of areca plants (seeding techniques) have been carried out well, in the cultivation of areca plants various factors are very decisive. One of the most important factors is the success of the areca plant nursery process. This needs to be considered because the areca plant also requires a relatively longer time in the germination process, so a planting medium that is really suitable is needed. The conclusion from this community service activity is that the nursery is carried out using planting media derived from tofu dregs and the germination process of areca seeds is best done in the dark.
SOSIALISASI BUDIDAYA TANAMAN PINANG BETARA (ARECA CATECHU L ) (PENGOLAHAN LAHAN, PEMELIHARAAN DAN PANEN) DI DESA OMBOLATA KECAMATAN AFULU KABUPATEN NIAS UTARA Karunia Gea; Nonozisokhi Gea
HAGA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Haga: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57094/haga.v2i1.937

Abstract

The purpose of this service activity is to provide socialization to the community on how to manage betel nut plants through land management, maintenance and post-harvest. The method used in this service is the lecture method in the form of outreach delivered through areca nut farmers in Ombolata Afulu Village, Afulu District. The results obtained in the service carried out were that through this socialization the community through socialization regarding the cultivation of betara betel plants, especially in the fields of land management, maintenance and harvesting, received a good response from all participants. This was evidenced by the large number of people who wanted to hear about the processes and cultivation of the betel nut plant, besides that the community also asked many questions that the public still did not know about the process of cultivating the betel nut in detail and comprehensively to the presenter. The conclusion from this community service activity is that the village community in cultivating areca plants is very enthusiastic about what other benefits can be obtained both for cultivation on the Nias Islands to help the community's economy, especially on the Nias islands.