Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Contextual Teaching-Learning Method to Improve Student Engagement among College Students in Cognitive Psychology Course Hazhira Qudsyi; Hariz Enggar Wijaya; Nur Widiasmara; Fani Eka Nurtjahjo
International Conferences on Educational, Social Sciences and Technology
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/2018194

Abstract

This study focus on how contextual teaching-learning (CTL), as one of learning method, can improve student engagement. Participants of this study were 156 college students in Yogyakarta, Indonesia. The study was conducted with an experimental approach. Measurement of student engagement was done by using School Engagement Scale. This scale was adapted into Indonesia version, and it has Cronbach’s Alpha coefficient 0.859 with 15 items. Result of data analysis showed that there was a significant difference on student engagement among college students (p=0.042), but student engagement scores in posttest was smaller than scores in pretest (N Negative Ranks = 83, Mean rank = 78.20; N Positive Rank = 64, Mean rank = 68.55; Ties = 9). Additional analysis was also discussed in this study.From this result, we can conclude that CTL not effective to improve student engagement among college students. Results and limitations of this study are discussed further in this paper.
Pengembangan dan Uji Validasi Modul Tanzpro-Biodanza untuk Subjek Anak-Anak Indonesia Endah Puspita Sari; Libbie Annatagia; Nur Widiasmara; Marcus Stueck
Jurnal Sains Psikologi Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v10i12021p41-54

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji keterbacaan modul terhadap modul TANZPRO-Biodanza yang dibuat oleh Stueck & Villegas pada tahun 1998. Modul asli diujicobakan pertama kali pada tahun 1998 oleh Stueck, Villegas, Schroder, Terren, Toro, Sack, Balzer, Mazarella, dan Toro (. TANZPRO-Biodanza adalah bagian dari konsep School of Empathy, sebuah konsep yang mengintegrasikan tentang konsep komunikasi nonverbal dari Martha Rosenberg dan paradigma biosentris TANZPRO-Biodanza dari Rolando Toro. TANZPRO-Biodanza adalah sebuah pelatihan emosi yang memungkinkan para peserta untuk mengalami pentingnya emosi; khususnya perasaan dan penggunaan emosi untuk mengelola diri. Penelitian ini menggunakan desain educational research and design (Borg dan Gall dalam Simoneau, 2007). Subjek dalam penelitian ini adalah 10 anak laki-laki dan perempuan berusia 9-10 tahun. Empat sesi TANZPRO-Biodanza diberikan kepada anak-anak, yaitu Spain, Egypt, Tanzania, dan China. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Hasil uji keterbacaan modul menunjukkan bahwa translasi bahasa termasuk dalam kategori baik (skor 75 – 92.5 dari rentang skor penilaian 0 – 100). Selain itu, sebagian besar sesi dapat diterapkan pada subjek anak-anak Indonesia. Namun masih ada sesi yang perlu disesuaikan dengan budaya Indonesia. Pembahasan mendalam akan dijelaskan dalam tulisan lengkap.
Kebersyukuran dan Burnout pada Guru Sekolah Dasar di Yogyakarta Ahmad Zain Fahmi; Wulanning Siti Muthia; Farhan Alfarizi; Muhammad Garlianka Wangsadikrama; Nur Widiasmara
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 24 No. 2 (2019)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kebersyukuran dan burnout pada guru. Subjek penelitian ini adalah 119 guru sekolah dasar yang ada di Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan dua alat ukur untuk pengambilan data, yaitu Gratitude Questionnaire (GQ-6) untuk mengukur kebersyukuran dan Maslach Inventory Burnout (MIB) untuk mengukur burnout. Berdasarkan analisis statistik menggunakan Spearman’s coefficient of rank correlation didapatkan hasil ada korelasi yang negatif antara kebersyukuran dan burnout pada guru sekolah dasar (r = -0,262 ; p < 0,02). Hasil penelitian ini konsisten dengan hipotesis yang diajukan, yaitu terdapat hubungan negatif antara kebersyukuran dan burnout pada guru di Yogyakarta. Hasil analisis antar aspek kebersyukuran dan burnout menujukan bahwa aspek kebersyukuran intensity memiliki hubungan yang paling kuat terhadap burnout dengan nilai r = -0,365 dan taraf signifikansi (p) = 0,000.
Pengaruh Psikoedukasi “Guru Tahu” terhadap Peningkatan Pengetahuan Dasar Guru Tentang Peserta Didik di Sekolah Inklusi Nur Widiasmara; Fuad Nashori; Uly Gusniarti
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 5 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol5.iss1.art5

Abstract

Penelitian ini menguji pengaruh Psikoedukasi “What Every Teacher Should Know About Special Learners” dalam meningkatan pengetahuan dasar guru SDN “X” tentang peserta didik di sekolah inklusi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh psikoedukasi “What Every Teacher Should Know About Special Learners” terhadap pengetahuan dasar guru tentang peserta didik di sekolah inklusi. Rancangan penelitian menggunakan the untreated control group design with dependent pretest and posttest sampels dengan menambahkan tindak lanjut. Sebanyak 18 orang guru yang terbagi dalam kelompok eksperimen kelompok kontrol dari SD Negeri yang menjadi sekolah inklusi yang berada di bawah Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Yogyakarta terlibat dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan tes pengetahuan dasar guru tentang peserta didik berkebutuhan khusus tunagrahita dan kesulitan belajar dengan koefisen reliabilitas sebesar 0,799. Modul Psikoedukasi dikembangkan berdasarkan manual pelatihan dari Tileston (2005) yang disesuaikan dengan kebutuhan guru di SDN “X”. Data dianalisis menggunakan metode selisih skor. Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan dasar guru tentang peserta didik di sekolah inklusi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Mann-Whitney U = 7,500; Z = -2,925, p (1-tailed) = 0,0015 (p < 0,05)). Hal ini berarti bahwa psikoedukasi “What Every Teacher Should Know About Special Learners” menunjukkan pengaruh dalam peningkatan pengetahuan dasar guru SD N “X” tentang peserta didik di sekolah inklusi. Hasil penelitian telah menguatkan hipotesis.
Tinjauan Naratif Konseling Islam Dalam Menangani Kasus Bullying yang Berdampak terhadap Kesehatan Mental pada Siswa di Sekolah Ria Alfarina; Nur Widiasmara
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 3 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.506 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i3.4876

Abstract

Abstract. The purpose of this study was to find out how the impact of bullying on mental health and apply Islamic counseling techniques as an effort to handle and reduce cases of bullying in schools. The method used is a systematic process of literature that discusses this issue in general based on the results of previous research. The results showed that bullying greatly affects the mental health of students in schools and Islamic counseling is able to reduce cases of bullying in schools. This literature review is expected to help teachers, students, parents and all those involved in the education process in schools in dealing with and reducing bullying cases. Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak bullying terhadap kesehatan mental yang kemudian menerapkan teknik konseling islam sebagai upaya menangani dan mengurangi kasus bullying di sekolah. Metode yang digunakan adalah proses sistematis literature yang membahas secara umum mengenai masalah ini berdasarkan hasi penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bullying sangat mempengaruhi kesehatan mental pada siswa disekolah dan konseling islam mampu untuk mengurangi kasus bullying di sekolah. Kajian literatur ini diharapkan dapat membantu guru, siswa, orang tua dan semua yang terlihat dalam proses pendidikan di sekolah dalam menangani dan mengurangi kasus bullying.
SOCIAL-EMOTIONAL HEALTH, PERSEPSI TERHADAP SCHOOL CLIMATE, DAN PSYCHOLOGICAL SENSE OF SCHOOL MEMBERSHIP PADA SISWA SEKOLAH DASAR Nur Widiasmara; Ranti Ambarsari; Elan Zacky Faried
JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Departemen Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/insight.v5i2.44086

Abstract

Abstract Emotional and social health are important things for students in schools. This study aims to determine how the role of psychological sense of school membership as a mediator variable how the perception of school climate affects social-emotional health among elementary school students. This study involved 132 students in grades 4 - 6 in Sleman and Yogyakarta, consisting of 84 male students and 48 female students with student ages ranging from 8 - 16 years. The research instruments used the Social Emotional Health Survey-Primary School Sclae (Furlong et al., 2013), The Psychological Sense of School Membership (PSSM) Scale (Goodenow, 1993), and the School Climate Survey: Elementary (La Salle, et al., 2016). Analysis of the data used the PROCESS analysis technique with the help of SPSS for windows version 25. The results of the hypothesis analysis showed that there was an effect of student perceptions on school climate and social-emotional health mediated by psychological sense of school membership in elementary school students in Sleman and Yogyakarta where the coefficient is 0.48 with p 0.00, so the hypothesis is accepted. This shows that psychological sense of school membership can be a mediator on the influence of students' perceptions of the school climate and social-emotional health  Abstrak Kesehatan emosi dan sosial merupakan hal yang penting bagi siswa di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran psychological sense of school membership sebagai variabel mediator bagaimana pengaruh persepsi terhadap school climate terhadap social-emotional health pada siswa sekolah dasar di Sleman dan Yogyakarta. Penelitian ini melibatkan 132 siswa kelas 4 - 6, terdiri dari 84 siswa laki-laki dan 48 siswa perempuan dengan usia siswa berkisar dari 8 – 16 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Social Emotional Health Survey-Primary School Sclae (Furlong dkk., 2013), The Psychological Sense of School Membership (PSSM) Scale (Goodenow, 1993), dan School Climate Survey: Elementary (La Salle, dkk., 2016). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis PROCESS dengan bantuan SPSS for windows versi 25. Hasil analisis hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh persepsi siswa terhadap school climate dan social-emotional health yang dimediasi psychological sense of school membership pada siswa sekolah dasar di Sleman dan Yogyakarta dimana koefisien yaitu 0.48 dengan p 0.00, sehingga hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa psychological sense of school membership dapat menjadi mediator pada pengaruh persepsi siswa terhadap school climate dan social-emotional health.  
Remapping rational self: Rational emotive behavior therapy meningkatkan penyesuaian diri mahasiswa Astinah Astinah; Nur Widiasmara
AL MA'ARIEF : Jurnal Pendidikan Sosial dan Budaya Vol 5 No 1 (2023): Al Ma'arief: Jurnal Pendidikan Sosial dan Budaya
Publisher : Program Studi Tadris IPS Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/almaarief.v5i1.5034

Abstract

This study focuses on rational emotive behavior therapy (REBT) interventions for students who experience adjustment difficulties. The REBT approach is based on the concept that emotions and behavior result from cognitive processes. This study aims to measure the effectiveness of REBT in improving students’ self-adjustment abilities. This study used the single case expert design method with REBT treatment for 5th semester students who experienced adjustment problems. The data were analyzed descriptively by elaborating changes in students’ thoughts, feelings, and behavior before and after the REBT treatment. After receiving the REBT treatment, the student concerned showed an increase in self-adjustment, particularly in social adjustment, as shown by an increase in the self-adjustment score from 63 (low) to 102 (high). The subject experiences changes in thoughts, feelings, and behavior, such as the ability to accept that he is in trouble and not everything has to be according to his wishes. In addition, the subject is better able to change irrational beliefs to become rational so that they can achieve more stable emotions and adaptive behavior on campus. REBT is effective in increasing social adjustment in research subjects. Future researchers can use REBT by following the intervention steps in this study to be given to individuals who experience obstacles to social self-adjustment accompanied by irrational beliefs and unstable emotions.
Pengaruh Psikoedukasi “Guru Tahu” terhadap Peningkatan Pengetahuan Dasar Guru Tentang Peserta Didik di Sekolah Inklusi Nur Widiasmara; Fuad Nashori; Uly Gusniarti
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 5 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol5.iss1.art5

Abstract

Penelitian ini menguji pengaruh Psikoedukasi “What Every Teacher Should Know About Special Learners” dalam meningkatan pengetahuan dasar guru SDN “X” tentang peserta didik di sekolah inklusi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh psikoedukasi “What Every Teacher Should Know About Special Learners” terhadap pengetahuan dasar guru tentang peserta didik di sekolah inklusi. Rancangan penelitian menggunakan the untreated control group design with dependent pretest and posttest sampels dengan menambahkan tindak lanjut. Sebanyak 18 orang guru yang terbagi dalam kelompok eksperimen kelompok kontrol dari SD Negeri yang menjadi sekolah inklusi yang berada di bawah Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Yogyakarta terlibat dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan tes pengetahuan dasar guru tentang peserta didik berkebutuhan khusus tunagrahita dan kesulitan belajar dengan koefisen reliabilitas sebesar 0,799. Modul Psikoedukasi dikembangkan berdasarkan manual pelatihan dari Tileston (2005) yang disesuaikan dengan kebutuhan guru di SDN “X”. Data dianalisis menggunakan metode selisih skor. Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan dasar guru tentang peserta didik di sekolah inklusi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Mann-Whitney U = 7,500; Z = -2,925, p (1-tailed) = 0,0015 (p < 0,05)). Hal ini berarti bahwa psikoedukasi “What Every Teacher Should Know About Special Learners” menunjukkan pengaruh dalam peningkatan pengetahuan dasar guru SD N “X” tentang peserta didik di sekolah inklusi. Hasil penelitian telah menguatkan hipotesis.
Kesehatan Sosial-Emosional, Persepsi terhadap Iklim Sekolah, dan Psychological Sense of School Membership Siswa Sekolah Dasar Nur Widiasmara; Ranti Ambarsari; Elan Zacky Faried
JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/insight.v5i2.62799

Abstract

This study aimed to know how psychological sense of school membership mediate the effect of perception of iklim sekolahon kesehatan sosial-emosional among elementary school students. The participants were 132 grades 4–6 students in Sleman and Yogyakarta. The instruments were the Social Emotional Health Survey-Primary School Scale (Furlong et al., 2013), The Psychological sense of school membership (PSSM) Scale (Goodenow, 1993), and the Iklim sekolahSurvey: Elementary (La Salle, et al., 2016). PROCESS analysis was employed to test for mediation. The results indicated that there is an influence of iklim sekolahon kesehatan social-emosional mediated by the psychological sense of school membership in elementary school students in Sleman and Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran mediasi psychological sense of school membership dalam pengaruh iklim sekolah terhadap kesehatan sosial-emosional pada siswa sekolah dasar di Sleman dan Yogyakarta. Partisipan penelitian ini adalah 132 siswa kelas 4–6. Instrumen yang digunakan adalah Social Emotional Health Survey-Primary School Scale (Furlong dkk., 2013), The Psychological sense of school membership (PSSM) Scale (Goodenow, 1993), dan School Climate Survey: Elementary (La Salle, dkk., 2016). Analisis PROCESS digunakan untuk menguji mediasi. Hasilnya menunjukkan bahwa ada pengaruh iklim sekolah dan kesehatan sosial-emosional yang dimediasi psychological sense of school membership pada siswa SD di Sleman dan Yogyakarta.