Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

VALIDITAS KONSTRUK PENGUKURAN PERILAKU BULLYING DI TEMPAT KERJA Putra, Ardian Adi; Rahayuningsih, Tri
Psychopolytan (Jurnal Psikologi) Vol 1 No 1 (2017): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.238 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat ukur bullying daitempat kerja berdasarkan bentuk-bentuk perilaku bullying di tempat kerja oleh Cowie, dkk.(2002). Pengembangan alat ukur dilakukan dengan membuktikan validitas konstruk skala perilaku bullying di tempat kerja. Penelitian ini bisa bermanfaat bagi pengembangan psikologi klinis makro dan konstruk alat ukur psikologi, terkait dengan topik bullying di tempat kerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggali aspek perilaku bullying di tempat kerja melalui penelitian terdahulu untuk membahas validitas alat ukur. Jumlah butir-aaitem pada alat ukur ini pada awalnya sebanyak 29 butir-aaitem kemudian berdasarkan analisa-analisa validitas konstruk didapatkan butir aaitem yang valid sebanyak 28 butir-aaitem. Berdasarkan confirmatory analisis factor semua indikator perilaku bullying di tempat kerja memiliki nilai p > 0,3 dengan skor; (1) Berupa ancaman pada status profesional (0,64); (2) ancaman pada pribadi (0,89); (3) Mengisolasi (0,89); (4) Beban kerja yang berlebihan (0,87) serta; (5) Perbuatan yang menyebabkan ketidakstabilan (0,55). Berdasarkan hasil uji realibilitas terhadap butir-aaitem didapatkan alpha cronbach sebesar 0,909. Nilai koefisien tersebut membuktikan homogenitas yang sangat baik pada aaitem-aaitem. Analisis faktor dengan exploratory factor analisis menunjukkan nilai Kaiser‐Meyer‐Olkin (KMO) sebesar 0,701 (<0,7) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000menunjukkan butir‐aaitem berkorelasi tinggi.   Kata Kunci: Validitas Konstruk, Konstruk Perilaku Bullying di Tempat Kerja
PEMROFILAN KRIMINAL PELAKU PEMBUNUHAN BERENCANA Yeni, Fitri; Putra, Ardian Adi; Rahayuningsih, Tri
Psychopolytan (Jurnal Psikologi) Vol 1 No 1 (2017): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.744 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Profil kriminal pelaku pembunuhan berencana dan faktor yang melatarbelakangi terjadi pembunuhan berencana dengan menggunakan teori O’Toole (1999). Subjek dalam peneliti ini ada tiga orang yang merupakan narapida kasus pembunuhan berencana yang sedang menjalankan vonis hukuman di Lapas Bangkinang. Ketiga subjek ini akan dianalisa dengan pendekatan kualitatif fenomenologis. Hasil penelitian menunjukan gambaran profil kriminal pelaku pembunuhan berencana bisa dilihat dari ciri-ciri fisik, demografis, motivasi, gaya hidup, fantasi, proses seleksi korban, prilaku sebelum membunuh dan prilaku sesudah melakukan pembunuhan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pelaku pembunuhan berencana berasal dari faktor internal dan faktor eksternal yang merupakan faktor utama terjadinya pembunuhan berencana.
Terapi Kelompok untuk Mengurangi Kesepian dan Menurunkan Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi Ardian Adi Putra; Fuad Nashori; Indahria Sulistyarini
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 4 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol4.iss1.art1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok dalam mengurangi kesepian dan menurunkan tekanan darah lansia yang menderita hipertensi. Terapi kelompok dalam penelitian ini menggunakan adaptasi interaktif dan tema yang digunakan dalam setiap sesi terapi didasarkan pada penemuan penting dalam teori logoterapi. Subjek dalam penelitian ini adalah 10 orang lansia yang menderita hipertensi. Alat ukur dalam penelitian ini adalah skala kesepian dengan desain penelitian non-setara kelompok kuasi-eksperimen. Analisis data menggunakan K-smirnov untuk mengetahui apakah ada pengaruh terapi kelompok untuk kesepian menurun dan orang lansia yang menderita hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan nilai p = 0,000 yang berarti nilai p <0,05. Nilai p menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rasa kesepian antara kelompok eksperimen kelompok kontrol dan sesudah terapi kelompok. Hasil penelitian menunjukkan darah diasystolic tekanan nilai t = 0,000 dan p = 1,000. Menurut hasil penelitian, tidak ada perbedaan yang signifikan tekanan darah antara kelompok eksperimen dan kontrol setelah intervensi terapi kelompok.
Spiritual Emotional Freedom Technique (Seft) untuk Mengurangi Kecemasan pada Orang Tua yang Anaknya Menjadi Korban Pelecehan Seksual Ardian Adi Putra
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 7 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol7.iss1.art4

Abstract

This research aims to examine the effectivity of SEFT in reducing the anxiety of the parents with child sexual abuse. SEFT is especially imposed on the anxiety symptoms which can be consciously felt by the research subject. The subjects are two parents, who have children experiencing sexual abuse.The research used pre-experimental design; One-shoot case study.The SEFT treatment was given to reduce the anxiety symptoms.Based on the interview and observation results, the anxiety symptoms were decreased after the given intervention.Keywords: SEFT, Anxiety, Parents with child sexual abuse
Impact of adversity intelligence and work commitment on cyberloafing behavior Tri Rahayuningsih; Ardian Adi Putra
COUNS-EDU: The International Journal of Counseling and Education Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Indonesian Counselor Association (IKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.787 KB) | DOI: 10.23916/0020180311620

Abstract

This study aimed to determine the effect of intelligence adversity and work commitment to cyberloafing behavior of  lecturer at the Asean Economic Community (MEA)’s era. So, this research beneficial to the development of theoretical science of industrial and organizational psychology about work behavior, as well as suggestions to keep the factors that make lecturer can avoid unproductive work habits that was cyberloafing, given the importance of the role of the faculty. This study used a quantitative method by spreading questionnaires to lecturers consisting of adversity intelligence scale,  work commitment scale, and cyberloafing behavior scale that researchers collated by self, and analyzed statistically to discussed the cyberloafing behavior of lecturers. According to Lim (2002) cyberloafing an employee volunteer activities in the office, in using the internet access that has no correlation in the work. The result of this research showed that there is correlation between adversity intelligence and work commitment with cyberloafing behavior based on p value = 0,042 hence acceptable hypothesis, and contribution of adversity intelligence and work commitment equal to 19% to cyberloafing behavior. It is expected to be a suggestion for Higher Education to improve the quality of lecturer in facing MEA.
VALIDITAS KONSTRUK PENGUKURAN PERILAKU BULLYING DI TEMPAT KERJA Ardian Adi Putra; Tri Rahayuningsih
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 1 No 1 (2017): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.238 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat ukur bullying daitempat kerja berdasarkan bentuk-bentuk perilaku bullying di tempat kerja oleh Cowie, dkk.(2002). Pengembangan alat ukur dilakukan dengan membuktikan validitas konstruk skala perilaku bullying di tempat kerja. Penelitian ini bisa bermanfaat bagi pengembangan psikologi klinis makro dan konstruk alat ukur psikologi, terkait dengan topik bullying di tempat kerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggali aspek perilaku bullying di tempat kerja melalui penelitian terdahulu untuk membahas validitas alat ukur. Jumlah butir-aaitem pada alat ukur ini pada awalnya sebanyak 29 butir-aaitem kemudian berdasarkan analisa-analisa validitas konstruk didapatkan butir aaitem yang valid sebanyak 28 butir-aaitem. Berdasarkan confirmatory analisis factor semua indikator perilaku bullying di tempat kerja memiliki nilai p > 0,3 dengan skor; (1) Berupa ancaman pada status profesional (0,64); (2) ancaman pada pribadi (0,89); (3) Mengisolasi (0,89); (4) Beban kerja yang berlebihan (0,87) serta; (5) Perbuatan yang menyebabkan ketidakstabilan (0,55). Berdasarkan hasil uji realibilitas terhadap butir-aaitem didapatkan alpha cronbach sebesar 0,909. Nilai koefisien tersebut membuktikan homogenitas yang sangat baik pada aaitem-aaitem. Analisis faktor dengan exploratory factor analisis menunjukkan nilai Kaiser‐Meyer‐Olkin (KMO) sebesar 0,701 (<0,7) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000menunjukkan butir‐aaitem berkorelasi tinggi. Kata Kunci: Validitas Konstruk, Konstruk Perilaku Bullying di Tempat Kerja
Psychological Well Being pada Wanita Simpanan megawati Indri Rabiatul; Ardian Adi Putra; Adri Murni
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 2 No 2 (2019): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.907 KB)

Abstract

The purpose of this study is to determine the psychological well-being of mistresses and how to describe women who choose to be mistresses based on Ryff's theory (2010). Participants in this study were two unmarried women at an early age (18-25 to 40 years). This research is qualitative research with a case study approach. The results showed that psychological well-being in low-mistresses through the results of the analysis on six aspects of psychological well-being, namely; self-acceptance, personal growth, life goals, environmental domination, autonomy and positive relationships with others. Mistresses tend not to get improvements in their lives, care too much about the expectations of others, don't think about risks when making decisions. And always look into the past that affects their negative thinking. In this study, it can be explained that those who choose to be mistresses because they have bad experiences in the past and to get happiness from their couple.
Dukungan Orang Tua terhadap Motivasi Berprestasi Pada Atlet Muda Sepakbola Di Pekanbaru Dede Basriyanto; Ardian Adi Putra; thahroni .
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 2 No 2 (2019): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.378 KB)

Abstract

This study aims to determine the support of parents with achievement motivation for young athletes in soccer sports in the city of Pekanbaru. Data collection uses a scale of parental support with a scale of achievement motivation. The research subjects were 100 young athletes in the city of Pekanbaru. Subjects are selected using the Sampling quota method. The research data was processed using correlation coefficient Pearson product moment. The results showed an association between parental support and achievement motivation with significant = 0.035 (p <0.05). Parental support contributes to an influence of 40% to achievement motivation in young athletes.
Intensitas Penggunaan Media Sosial Instagram dengan Gaya Hidup Hedonis Pada Remaja Sri Wahyu Ningsih; Ardian Adi Putra
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 3 No 2 (2020): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.179 KB) | DOI: 10.36341/psi.v3i2.894

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan media sosial instagram dengan gaya hidup hedonis pada remaja di Pekanbaru. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 300 orang dengan usia 12-24 tahun. Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling serta menggunakan dua skala psikologi yaitu skala intensitas penggunaan media sosial instagram dan skala gaya hidup hedonis. Pengujian hipotesis menggunaan analisis korelasi Pearson Product Moment. Hasil koefisien korelasi menghasilkan r = 0,844 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p < 0,05) menunjukkan bahwa ada hubungan antara intensitas penggunaan media sosial instagram dengan gaya hidup hedonis pada remaja di Pekanbaru. Intensitas penggunaan media sosial instagram yang tinggi akan meningkatkan gaya hidup hedonis pada remaja, begitu pula sebaliknya. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan remaja di Pekanbaru memiliki intensitas penggunaan media sosial instagram dan gaya hidup hedonis yang tergolong sedang. Intensitas penggunaan media sosial instagram memberikan sumbangan efektif pada gaya hidup hedonis sebesar 71,3 %, sedangkan 28,7% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak peneliti teliti.
Perbedaan Gaya Hidup Hedonis Pada Remaja Di Pekanbaru SRI WAHYU NINGSIH; Ardian Adi Putra
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 2 No 2 (2019): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.981 KB)

Abstract

Remaja adalah generasi yang paling mudah terpengaruh oleh perkembangan modernisasi, dalam perkembanganya gaya hidup hedonis cenderung menyerang remaja karena pada masa ini remaja sedang dalam mencari jati diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya hidup hedonis pada remaja di Pekanbaru ditinjau dari jenis kelamin. Penelitian ini adalah penelitian kuantatif dengan pendekatan komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di Pekanbaru yang berusia 14-24 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 300 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi yaitu skala gaya hidup hedonis. Dari hasil uji beda independent t-test memperlihatkan nilai sig (2-tailed) gaya hidup hedonis pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan sebesar 0,000, yang artinya ada perbedaan gaya hidup hedonis pada remaja berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hasil uji statistik diperoleh mean jenis kelamin laki-laki lebih besar dari pada jenis kelamin perempuan yang artinya remaja laki-laki di Pekanbaru yang diteliti memiliki gaya hidup hedonis lebih tinggi daripada remaja perempuan.