An Nisaa Zukhrufatul Jannah
Universitas Ahmad Dahlan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PENGHAPUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN MENJADI BADAN STANDAR, KURIKULUM DAN ASESMEN PENDIDIKAN Farid Setiawan; An Nisaa Zukhrufatul Jannah; Desta Restu Puspitasari
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 7, No 2 (2022): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v7i2.174-185

Abstract

Dalam sesuatu negeri tentu terdapat salah satu yang sangat berfungsi berarti dalam tingkatkan sumber energi manusia salah satunya yakni pembelajaran. Dari pembelajaran lah terciptanya generasi yang unggul serrta kompetitif yang bermutu dalam mengalami sesuatu permasalahan yang hendak terjalin di masa saat ini apalagi pada waktu yang hendak tiba. Supaya bisa tingkatkan sumber energi manusia diupahyakannya lewat kenaikan kualitas pembelajaran di Indonesia. Hendak namun dalam melaksanakan perihal tersebut nyatanya ada sebagian factor penghambat. Salah satu factor penghambat semacam penghapusan sesuatu lembaga ialah Badan Standar Nasional Pembelajaran serta digantikan oleh Tubuh Standar Kurikulum serta Asesmen Pembelajaran. Alibi nya yakni badan standardisasi penjaminan serta pengendalian kualitas pembelajaran, hendak namun bersumber pada UU 12 Tahun 2011, didalam paparannya kalau tidak terdapat yang jadi bawah hukum buat membuat peraturan lebih lanjut serta tidak boleh dicantumkan dalam rumusan yang bbersifat norma. Oleh sebab pada pasal 35 UU Sisdisknas tidak bisa digunakan selaku bawah hukum yang melaporkan BSNP diatur dalam UU Sisdiknas. Ada pula dalam penghapusan lembaga BSNP serta PP SNP yang baru serta peraturan kemendikbudristek tentang Oraganisasi serta Tata Kerja malah buat mengindari duplikasi ataupun tumpang tindih kewenangan dalam penyususnan, penetapan standar nasional pendidikan.
KONSEP PEMBELAJARAN PAI UNTUK SISWA PENYANDANG TUNAGRAHITA RINGAN An Nisaa Zukhrufatul Jannah; Muhammad Annas Budiarto; Ardhian Muhammad Noor Fikriansyah; Faniya Nurul Rohmah; Difa'ul Husna
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 8, No 1 (2023): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v8i1.21-30

Abstract

Proses belajar dapat dikatakan baik apabila menimbulkan perubahan tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Belajar mengajar adalah proses yang tersusun secara rapi yang terdapat perencanaa, pelaksanaan, serta evaluasi di dalamnya. Pendidikan agama islam merupakan upaya pembentukan karakter dan usaha mengamalkan serta menghayari ajaran agama. Dalam masyarakat kita terdapat istilah ABK (Anak Berkebutuhan Khusus), yakni mereka para penyandang keterbatasan. Tunagrahita merupakan anak yang mengalami gangguan dalam perkembangan mental dan intelektualnya mengalami hambatan. Hal tersebut berdampak negatif kepada anak salah satunya adalah sulit mengendalikan emosi sehingga mengakibatkan anak kurang bahkan tidak dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Terdapat klasifikasi tunagrahita salah satunya adalah unagrahita ringan (mampu dididik) Dalam segi pendidikan anak tunagrahita diajarkan akademik untuk kemandirian biasa disebut dengan akademik fugnsional. Anak tunagrahita dimaksimalkan kemampuannya dalam bidang keterampilannya. Pendidikan agama islam bagi penyandang tunagrahita tentunya bertujuan agar mereka mampu mengerjakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Maka metode peragaan bagi anak tunagrahita akan sangat membantu mereka dalam materi sholat ataupun wudhu.