Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG-RAKIT PADA DAERAH RAWAN GEMPA MENGGUNAKAN METODE POULUS DAN PROGRAM NUMERIS PLAXIS Kusumawardani, Rini; Apriyatno, Henry; Rachmawati, Rizky Julia; Anggraini, Ririn
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v18i2.7835

Abstract

Abstract: Yogyakarta are situated in the zone with high  potential of seismicity. Based on Indonesia map seismicity area, it categorized in a seismic zone 4.  The secondary effect of this earthquake  phenomena is a soll settlement due to of decreasng of void volume of soil mass. Based on these issues, the foundation system of building is the primary factor which must be considered. This paper revealed the comparation of foundation behavior due to static by using Poulos Method and PLAXS 2D. Pile-raft designed by Poulos method was chosen as a subject of research. Analysis of liquefaction potential, soil settlement, carrying capacity, and the safety factor was analyzed by using CYCLIC 1D, 2D PLAXIS and Methods Poulus. For analysis by the Poulus method reached a soil settelement 4.3 cm and a safety factor 10.76. While by using PLAXIS 2D obtained 0.30 cm and 2,088 for soil settlement and safety factor respectively. Furthermore, a seismic motion of 9.2 scale of Richter mgnitude are injected into analysis resistance of foundation. Abstrak: Kota Yogyakarta merupakan wilayah yang memiliki potesi sesismik yang tinggi berdasarkan peta potensi gempa Indonesia. Dalam peta tersebut dikatakan bahawa Kota Yogyakarta terletak pada zona seismik 4. Bahaya sekunder yang terjadi akbat peristiwa gempa adalah adanya penurunan tanah. Berdasarkan permasalahan ini,  pemilihansistem fondasi pada pada suatu bangunan adalah hal yang terpenting. Pada artikel ini dijelaskan mengenai perbandingan mengenai perilaku fondasi akibat beban statik meggunakan metode Poulos dan Plaxis 2D. Fondasi tiang rakit dianalisa dengan meggunakan metode Poulos dan Plaxis 2D. Analisis megenai potensi likuifaksi, penurunan tanah, daya dukung fondasi dan faktor kemanan struktur dianalisis menggunakan CYCLIC 1D, Plaxis 2D dan Metode Poulus. Untuk analisis menggunakan metode Poulos pada fondasi rakit-tiang diperoleh nilai penurunan 4,3 cm dan faktor keamanan 10,76.  Untuk analisis menggunakan Plaxis 2D diperoleh penurunan sebesar 0,30 dan angka keamanan pondasi tiang-rakit sebesar 2,088. Selain itu juga dilakukan analisis mengenai ketahanan fondasi ketika menerima beban gempa dengan skala magnitude 9.2 Richter.
Analisa Distribusi Curah Hujan di Area Merapi Menggunakan Metode Aritmatika Dan Poligon -, Lashari -; Kusumawardani, Rini -; Prakasa, Ferdian -
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v19i1.9497

Abstract

Watershed (DAS) at the peak of Merapi is very interesting to examine in case of  the relation with debris flow due to vomit material from Mount Merapi. In this article reveals the pattern of rainfall distribution, the difference in precipitation every month, rainfall for the period of 5 years, 10 years, 25 years, and 50 years in the area of Merapi and its effect on the behavior of a watershed in the Merapi area. In this study, the rainfall data validity test was conducted by RAPS (rescaled Adjusted Partial Sums). Analysis of the region rain is calculated using arithmetic method or average Algebra and Thiessen Polygon. While Gumbel Distribution, Normal Distribution, Log-Normal Distribution and Distribution Log-Pearson III was used to analyze the pattern of rainfall distribution. Furthermore, to determine the appropriate distribution patterns were analyzed using the chi-squared test and test-Kolmogorof Smirnov. Calculate the intensity of rainfall at a specific time duration using the formula Mononobe. Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berada di puncak merapi sangat menarik untuk diteliti mengenai keterkaitannya dengan fenomena debris flow material akibat muntahan dari gunung Merapi. Pada artikel ini mengungkapkan mengenai pola distribusi curah hujan, perbedaan curah hujan setiap bulan, curah hujan untuk periode ulang 5 tahunan, 10 tahunan, 25 tahunan, dan 50 tahunan di Area Merapi dan pengaruhya terhadap perilaku DAS di area Merapi. Dalam penelitian ini uji kevalidan data hujan dilakukan dengan metode RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sums). Analisis hujan wilayah dihitung menggunakan Metode Aritmatika atau Rata-rata Aljabar dan Poligon Thiessen. Sedangkan Distribusi Gumbel, Distribusi Normal, Distribusi Log-Normal, dan Distribusi Log-Pearson III digunakan untuk menganalisis pola distribusi curah hujan. Selanjutnya untuk mengetahui pola distribusi yang sesuai dianalisa menggunakan Uji Chi Kuadrat dan Uji Smirnov-Kolmogorof. Menghitung intensitas hujan pada durasi waktu tertentu menggunakan rumus Mononobe.
BACK ANALYSIS FENOMENA LIKUIFAKSI AKIBAT GEMPA PADANG 2009 MENGGUNAKAN METODE SEMI EMPIRIC Rini Kusumawardani; Untoro Nugroho; Nurani Nanda Isnaeni
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2018: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.32 KB)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi mengalami kebencanaan terbesar di dunia selain Jepang. Salah satu daerah di Indonesia yang sering mengalami kejadian gempa adalah Padang, Sumatera Barat. Kejadian Gempa Padang 2009, merupakan gempa kekuatan besar dengan skala magnitude 7,6. Peristiwa gempa ini, meluluhlantakkan kota Padang dengan menyebabkan kerusakan infrastruktur yang luar biasa dan korban jiwa yang tidak sedikit. Akibat gempa yang tersebut, diperoleh data di lapangan bahwa beberapa lokasi berpotensi mengalami likuifaksi. Bencana likuifaksi merupakan peristiwa  yang  belum  popular  di  Indonesia,  tetapi  kejadiannya  merupakan salah satu penyebab kerugian material dan  nyawa yang tidak sedikit. Lokasi penelitian  dilaksanakan  di  wilayah  Padang  dengan  mengambil  peristiwa Gempa Padang 2009 sebagai pemicunya. Berdasarkan dari penyelidikan tanah di lapangan, hasil analisa dengan menggunakan metode semi empiric menunjukkan bahwa daerah GOR Agus Salim, Lapai dan Pantai Padang memiliki potensi likuifaksi dengan nilai SF = 0.5 hingga 0.7. Percepatan tanah maksimal (amax) akibat gempa sebesar 46,85% g. Nilai CRR di daerah GOR Agus Salim berkisar antara 0,095-0,088. Nilai CRR di daerah Lapai berkisar antara  0,096-0,214  dan  di  daerah  Pantai  Padang berkisar  antara  0,126  – 0,213. Sedangkan nilai CSR di daerah Lapai dan GOR Agus Salim berkisar 0,340-0,560 dan 0,341-0,546. Nilai CSR untuk lokasi Pantai Padang berkisar antara  0,271-0,533.  Pada  daerah  penelitian  di  kota  Padang  menunjukkan bahwa di semua kedalaman tanah terindikasi mengalami likuifaksi. Keywords: gempa, likuifaksi, CRR, CSR
Perancangan, Realisasi, dan Analisa Sistem Keamanan Cloud Peer to Peer P2P Pada Jaringan IEEE 802.11 Imelda Uli Vistalina Simanjuntak; Rini Kusumawardani; Setiyo Budiyanto
Jurnal Teknologi Elektro Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Electrical Engineering, Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.227 KB) | DOI: 10.22441/jte.v10i1.008

Abstract

camera merupakan solusi terbaru sistem security dan tidak hanya terbatas ruangan, namun IP camera merupakan solusi jangka panjang yang sangat bermanfaat. IP camera sangat fleksibel. IP camera dengan fitur lainnya seperti pemilihan kamera dan fitur navigasi pada size video, kecepatan streaming. IP camera adalah CCTV (Closed Circuit Television) kamera yang menggunakan Internet Protocol untuk mengirimkan data gambar dan sinyal kendali atas Fast Ethernet Link. Dengan demikian IP camera juga sering disebut sebagai kamera jaringan. Yang mana IP camera ini biasanya juga memerlukan ADSL/DSL modem, cable modem, switch atau hub, agar bekerja dan berungsi dengan baik pada jaringan LAN atau Internet. Namun pada jaman yang semakin canggih ini, IP camera terus berkembang dengan selalu menciptakan teknologi terbaru, yakni salah satunya dengan didukung sistem cloud P2P. Peer to peer (P2P) digunakan untuk saling membagikan file data yang sudah tersimpan dalam suatu server. Pada sebuah smartphone dengan sebuah IP camera dihubungkan hingga koneksi terjalin antara IP camera dengan smartphone yang merupakan peer to peer networking. Sistem ini berguna untuk melihat-lihat gambar atau video dan mengendalikan dalam jarak jauh menggunakan smartphone. Hal ini juga mewakili arsitektur untuk meningkatkan pengawasan video menggunakan smartphone. Sistem ini memungkinkan komposisi dinamis aplikasi yang meningkatkan fleksibilitas keseluruhan sistem. Sistem surveillans video ini memenuhi semua kebutuhan dinamika yang memungkinkan penggunaan sistem kepada pengguna yang berbeda, sistem ini memberikan pengawasan yang lebih baik dengan memilih akses langsung untuk video dari lokasi yang berbeda.
Uji Durabilitas Jembatan Kereta Api dengan Menggunakan Analisis Mikrotremor Adib Maulana; Rini Kusumawardani
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.2/Desember 2020
Publisher : Departement of Civil Engineering, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1381.437 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i2.13055

Abstract

Jembatan adalah sarana yang menghubungkan jalan yang terpisah oleh sungai, lembah, laut, jalan atau rel kereta api. Berdasarkan fungsinya, jalan dibagi menjadi jembatan jalan dan jembatan rel kereta api. Penelitian ini membahas perilaku respons dinamik dari struktur jembatan. Dengan mencari nilai getaran, penelitian ini menggunakan sensor accelerometer dan alat seismic monitoring pada jembatan rangka batang. Sensor diletakkan pada setengah dan sepertiga bentang. Kemudian, hasil dari penelitian membandingkan respons jembatan ketika dilewati kereta api penumpang dengan kereta api barang. Ketika jembatan tidak dilewati beban, rentang frekuensi natural dan amplitudo jembatan sebesar 0.78Hz;1.82 sampai 3.73Hz;1.89. Ketika dilewati kereta, rentang frekuensi natural dan amplitudo menjadi 1.03 hz;1.70 sampai 5.77Hz;4.14. Perubahan ini diasumsikan karena adanya perbedaan kecepatan kereta api, beban kereta api dan perletakan sensor. Berdasarkan hasil penelitian, jembatan dapat menahan bahaya resonansi yang ditimbulkan oleh getaran tanah. Untuk pengukuran lebih lanjut, dibutuhkan pengukuran getaran jalan di dekat jembatan untuk mendapatkan analisis yang lebih lengkap.
The Analysis of Liquefaction Potential Based on A Comparation of Various Cyclic Resistance Ratio Tri Wahyu Kuningsih; Rini Kusumawardani
International Conference on Coastal and Delta Areas Vol 3 (2017): The 3rd International Conference on Coastal and Delta Areas
Publisher : International Conference on Coastal and Delta Areas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prambanan Temple located in the Special Region of Yogyakarta is one of the most beautiful temples in the world. One of the potential geo hazards in the region of Prambanan is the earthquake. Geotechnically, the condition of the soil layer in Prambanan Temple consists of fine and uniform sand. Therefore, there is a possibility of liquefaction, if it receives the earthquake load. This study was aimed to investigate the condition of the subgrade of the Prambanan Temple foundation against the potential of liquefaction. Analysis of liquefaction potential in Regions Prambanan was conducted using semi-empirical method which were the cyclic stress ratio and cyclic resistance ratio with data from the field test results, Standard Penetration Test. The calculation of the value of peak ground acceleration was conducted using various empirical formula. The parameters of the liquefaction threat were based on Liquefaction Potential Index, Liquefaction Risk Index and Liquefaction Severity Index. The analysis showed that the peak ground acceleration value based on the 2006 Yogyakarta earthquake with a magnitude of 6.3 was 0,216g. Based on the condition of existing Prambanan temple with ground water level at -12 meters depth was safe against liquefaction threat. In case of an earthquake with greater strength than the 2006 Yogyakarta earthquake, with a PGA of 0.3 to 0.4g and shallow water level (-1 meters), then liquefaction might potentially occur. Keywords: Liquefaction, Cyclic Stress Ratio, Cyclic Resistance Ratio, Peak Ground Acceleration, Prambanan Temple
PERBANDINGAN ANALISA DAYA DUKUNG TIANG PANCANG MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN L. DECOURT DAN TES PDA Andyt Tegar Zakahfi; Rini Kusumawardani
Teknika Vol 13, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.61 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v13i1.724

Abstract

Dermaga IV pelabuhan Tanjung Intan Cilacap dibangun menggunakan struktur deck on pile dengan pondasi berupa tiang pancang pipa baja. Fungsi dari pondasi ini adalah untuk menyalurkan beban yang diterima oleh struktur, lalu diteruskan ke dalam tanah. Pondasi yang menopang struktur, harus memliliki daya dukung tiang yang lebih  besar dari beban rencana yang diterima oleh pondasi tersebut. Pada artikel ini akan dibahas mengenai perbandingan daya dukung tiang pancang dengan analisa data lapangan dan pengujian daya dukung pondasi tiang. Metodologi pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan data dari pihak proyek dan studi pustaka. Perhitungan daya dukung tiang pancang dilakukan menggunakan metode perhitungan L. Decourt (1982) dengan menggunakan data SPT yang didapatkan dari hasil pengujian tanah di area dermaga IV pelabuhan Tanjung Intan Cilacap. Perhitungan daya dukung pondasi tiang pancang dilakukan dengan memperhitungkan data-data seperti data SPT, Faktor keamanan, dan titik tanah yang ditinjau. Perhitungan daya dukung pondasi tiang dengan metode perhitungan L. Decourt (1982) sebaiknya tidak dianggap sebagai daya dukung pondasi ultimit yang sebenarnya. Untuk memastikan keakuratan hasil analisa struktur dengan metode L. Decourt (1982) diperlukan perbandingan dengan data daya dukung pondasi tiang dengan menggunakan pengujian PDA (Pile Driving Analysis).
Analisis Kerawanan Longsor Berdasarkan Tingkat Kelerengan di Kecamatan Gunungpati Menggunakan Analisis Spasial SIG Alfita Ilfiyaningrum; Azzah Balqis Sabbah; Rini Kusumawardani
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 14, No. 02, Juli 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/aptek.v14i2.1338

Abstract

Tanah Longsor merupakan salah satu bencana yang terjadi di Indonesia. Ada beberapa factor penyebab terjadinya tanah longsor antara lain curah hujan tinggi, jenis tanah, bencana alam pemicu dan kondisi kemiringan tanah. Untuk melakukan analisis dalam ruang lingkup sempit penyebab yang paling berpengaruh adalah kemiringan tanah. Hal ini disebabkan untuk ruang lingkup local curah hujan dan jenis tanah relatif sama, sehingga dapat disamakan pengaruhnya. Kecamatan Gunungpati merupakan salah satu kecamatan di Kota Semarang. Secara topografi Kecamatan Gunungpati 18.92 % di Ketinggian 19–150 meter, 30.11% di Ketinggian 150–240 meter, 27.78% di ketinggian 240–320 meter, 18% di ketinggian 320 – 440 meter, dan 5.2% di ketinggian 440-610 meter. Analisis spasial dilakukan terhadap data citra DEMNAS BIG untuk mendapatkan peta ketinggian dan peta tingkat kelerengan. Analisis spasial yang dilakukan dengan menghitung tingkat kelerengan pada setiap ruas area. Perhitungan kelerengan dilakukan dengan menghitung persentase perbandingan beda tinggi dan beda jarak datar. Hasil perhitungan kelerengan digunakan untuk pengelompokan tingkat kelerengan yaitu datar, landai, agak curam, curam, dan sangat curam. Analisis dilakukan tiap desa untuk mengetahui persentase masing-masing ketinggian dan tingkat kelerengan. Berdasarkan analisis spasial intersect didapatkan hasil daerah di Kecamatan Gunungpati yang rawan terjadinya longsor terletak pada kondisi kelerengan agak curam, curam, dan sangat curam. Total kawasan rawan tanah longsor berdasarkan skema tersebut adalah 2067.83 Ha atau 38.40 % dari total luas daerah Kecamatan Gunungpati yaitu 5834.47 Ha
Investigation of Subgrade Particles Acceleration Due To Dynamic Loading Rini Kusumawardani
Aceh International Journal of Science and Technology Vol 6, No 3 (2017): December 2017
Publisher : Graduate Program of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.131 KB) | DOI: 10.13170/aijst.6.3.8427

Abstract

Detail investigation on flexible pavement due to of vehicles traversed was presented in this paper. The behaviour of subgrade particles acceleration on flexible pavement are investigated and is explained in order to obtain the comprehensive understanding about pavement. Investigation were conducted in the highway which have a yearly higway construction problems. The data collected represented three axis main principal direction (x, y and z axis) movements. The main objectives of this work is to evaluating the effects of vehicle traverse on the pavement to several parameter, such as acceleration, thickness of pavement and natural frequency of subgrade. The results are useful as a new approach of pavement design as well as flexible or concrete pavement  by considering some parameters analyzed. 
Simulasi Kenaikan Tekanan Air Pori Akibat Beban Timbunan Saat Fase Konstruksi Pembangunan Tanggul Togani Cahyadi Upomo; Dian Eka Aryanti; Rini Kusumawardani
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 28, Nomor 2, DESEMBER 2022
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkts.v28i2.42215

Abstract

Banjir merupakan masalah tahunan di Indonesia yang menimbulkan dampak ekonomi, sosial maupun lingkungan. Salah satu upaya struktural pengendalian banjir adalah dengan membangun tanggul. Ketika membangun tanggul, permasalahan geoteknik yang muncul adalah meningkatnya tekanan air pori pada tanah fondasi tanggul yang berupa lempung jenuh. Untuk menghindari kelongsoran tanggul saat konstruksi, stabilitas tanggul harus dapat diprediksi saat tahap perencanaan. Metode B-bar yang dikombinasikan dengan analisis stabilitas lereng metode Bishop dapat digunakan untuk memprediksi besarnya perubahan tekanan air pori dan angka keamanan yang realistis. Hasil analisis menunjukkan bahwa analisis stabilitas lereng tanpa memperhatikan kenaikan tekanan air pori menyebabkan faktor keamanan yang relatif lebih besar, sehingga memberikan hasil perhitungan yang tidak realistis. Selain itu, dengan memperhatikan kenaikan tekanan air pori, stabilitas tanggul diatas lempung jenuh lunak menjadi kritis pada saat fase konstruksi.