Berdasarkan survei keamanan pangan yang dilakukan oleh Badan POM RI (2009) pada 1.504 industri rumah tangga pangan di 18 provinsi menyebutkan bahwa terdapat penyalahgunaan bahan tambahan pangan berbahaya seperti boraks (8,80%) Zat ini mengandung 99% sodium tetraborat decyhydrate yang cukup berbahaya jika terkonsumsi manusia karena akan membahayakan kesehatan khususnya pada hematokrit. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi ilmiah tentang pemberian ekstrak Andaliman terhadap nilai hemaktokrit, MCV, MCH dan MCHC pada tikus putih yang di induksi boraks. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental dengan dengan tahapan yatitu pembuatan ekstrak andaliman, perlakuan hewan coba, induksi boraks, pemberian ekstrak, pengambilan darah, dan analisis data. Hasil dari penelitian ini yaitu hasil ujia one way anova hematotokrit taraf signifikan p=0,049, MCV p=0,54, MCH p=0,25, dan MCHC p=0,01 , pada tikus yang terinduksi boraks dengan dosis 40mg/kg BB memberikan pengaruh nyata keadaan nornal terhadap jumlah Hematokrit dan MCHC yang dapat menangkal radikal bebas atau zat toksik yang terkandung dalam boraks, dan mengalami penurunan terhadap jumlah MCV dan MCH sehingga Andaliman tidak memberikan pengaruh nyata.