Hafid Algristian
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pencegahan Perundungan untuk Mendukung Zero Violance Education di Lingkungan Pondok Pesantren Hafid Algristian; Nur Azizah AS; Fifi Khoiru Fithriyah; Khamida Khamida; Nur Hidayah; Devy Yahya
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.99 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.809

Abstract

Beberapa kasus perundungan di pondok pesantren yang menjadi isu nasional ini menggambarkan bahwa pesantren bukanlah lingkungan pendidikan yang sepenuhnya bebas dari perilaku kekerasan. Pesantren dianggapsebagai pusat pendidikan keislaman yang seharusnya menjadi model zero violance education. Peran serta banyak pihak sangat dibutuhkan terutama untuk memberikan edukasi secara berkelanjutan guna mencegah kejadian serupa di kemudian hari. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di tiga pondok pesantren di Jawa Timur ini (PP. Al Hikam, Bangkalan; PP. KHA. Wahid Hasyim, Bangil; dan PP. Zaniul Hasan, Genggong) bertujuan memberikan edukasi tentang perundungan kepada santri pondok pesantren. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui webinar. Dampak kegiatan ini dinilai menggunakan pre dan post test (google form) pada peserta. Pengumpulan pre dan post test membutuhkan waktu lebih lama karena santri menggunakan ponsel guru secara bergantian. Didapatkan peningkatan skor post test dibandingkan pre test. Disimpulkan bahwa wawasan santri tentang perundungan lebih baik dibandingkan sebelum diadakan webinar. Kegiatan ini dapat menjadi model edukasi di kemudian hari, sehingga diharapkan dapat menjadi upaya pencegahan perilaku perundungan, untuk mendukung terwujudnya zero violance education di lingkungan pondok pesantren.
Pelatihan Kader Dalam Peningkatan Status Kesehatan Difran Nobel Bistara; Arif Helmi Setiawan; Umi Hanik; Hafid Algristian; Susanti Susanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : BERKARYA DAN MENGABDI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.759 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v2i1.956

Abstract

Latarbelakang. Kesehatan merupakan asset masa depan dan merupakan modal terciptanya hidup yang sejahtera. Agar status kesehatan dapat diraih, perlu dilakukan upaya pencegahan penyakit dengan mengurangi atau menghilangkan faktor resiko penyakit, diantaranya pada tingkat pertama adalah melakukan pengontrolan dan pengecekan tekanan darah, gula darah, asam urat dan kolesterol. Metode. Metode yang akan diterapkan adalah model Participatory Tecnology Development dan educative yaitu dengan pemberian edukasi kepada kader terkait penyakit degeneratif yang sering dialami oleh lansia, pelatihan pemeriksaan kimia darah dan juga penggunaan teknologi berupa pelatihan penggunaan Aplikasi Penentuan Pemeriksaan Kimia Darah (APEMEKIDA). Hasil dan Pembahasan. Terdapat peningkatan pengetahuan yang semula pengetahuan cukup 10 orang kader (66,7%) menjadi pengetahuan baik 13 orang kader (86,7%). Dan seluruh kader 15 orang (100%) memiliki kemampuan mandiri dalam mengaplikasikan APEMEKIDA. Kesimpulan. Aplikasi Penentuan Pemeriksaan Kimia Darah (APEMEKIDA) merupakan media yang tepat untuk monitoring kesehatan warga di wilayah Rukun Warga (RW) 08 Kelurahan Wonokromo Kecamatan Wonokromo Surabaya. Selanjutnya, diharapkan aplikasi ini bisa di download di playstore secara mudah sehingga dapat dimanfaatkan secara mandiri oleh seluruh masyarakat untuk monitoring kesehatan secara kontinyu guna mempertahankan kualitas hidup secara optimal.
EDUKASI MANAJEMEN RISIKO DAN TANGGAP DARURAT BENCANA KEBAKARAN BAGI SANTRI PONDOK PESANTREN ADDURIYAH PAMEKASAN Abdul Hakim Zakkiy Fasya; Moch. Sahri; Hafid Algristian; Abdul Jabbar Ridlo; Ayuni Melinda; Leo Dewa Lucky Pratama; Erla Syah Dilla Ailany
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : BERKARYA DAN MENGABDI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v2i1.1019

Abstract

Keadaan darurat dapat terjadi kapanpun dan dimanapun tanpa terkecuali. Dengan adanya pemicu dankondisi yang memungkinkan maka keadaan darurat dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.Pondok Pesantren Adduriyah Nyantren yang telah berusia puluhan tahun dapat mengalamikecelakaan atau keadaan darurat berupa kebakaran. Banyaknya santri yang tinggal dan penguruspesantren yang berjumlah ratusan orang lebih, maka perlu adanya persiapan jika terjadi keadaandarurat kebakaran sewaktu-waktu. Metode yang akan diterapkan dalam kegiatan pengabdian kepadamasyarakat ini adalah simulasi pemadaman api ringan. Program kegiatan pengabdian kepadamasyarakat ini akan diadakan di Pondok Pesantren Adduriyah. Program akan dilaksanakan selama 3bulan, dengan sasaran peserta adalah santri putra dan putri yang bermukim di Pondok PesantrenAdduriyah. Berdasarkan hasil asesmen dan evaluasi, diketahui bahwa listrik menjadi potensi terbesarsumber pemantik api yang dapat menyebabkan kebakaran. Upaya pencegahan terhadap kebakaranmasih belum maksimal terutama pada pemasangan ranbu dan ketersediaan apar. Kesiapsiagaan saatmenghadapi kebakaran sudah cukup baik, hal ini dibuktikan dengan adanya pelatihan, adanya rutedan titik kumpul, tersedianya nomor darurat dan pintu ekternal yang dapat dibuka dari arah dalam. Oleh karena itu, sebaiknya pesantren memasang rambu K3 seperti bahaya listrik, dilarang merokok pada area yang mempunyai risiko tinggi kebakaran seperti pada dapur dan kamar. Menyediakan alatpemadam api ringan pada setiap ruangan dan melatih penggunaanya. Menjauhkan bahan yang mudahterbakar seperti kayu, karpet, dan plastik dari sumber pemantik api (listrik, permukaan panas, rokok).Memasang tanda titik kumpul dan tanda jalur evakuasi. Memberikan Pendidikan dan pelatihan kepadasemua pengurus dan santri agar lebih siap dalam menghadapi kondisi darurat.