Perhatian Tuhan terhadap umat-Nya tak terbatas oleh ruang dan waktu serta tidak memandang suku, agama, ras ataupun jenis kelamin. Hal itu tentu sesuai dengan firman-Nya di dalam kitab Matius 5:45, bahwa Bapa itu baik tidak memandang derajat, Ia menyediakan matahari, hujan bagi orang jahat dan orang baik, bagi orang benar ataupun yang tidak benar. Peristiwa Tsunami tahun 1994 di Pantai Pancer Kabupaten Banyuwangi meluluh lantakan kehidupan masyarakat Pancer namun meninggalkan jejak sejarah yang memiliki potensi wisata sejarah. Jejak tersebut diantaranya adalah Tugu Tsunami, situs pemakaman korban tsunami, situs reruntuhan rumah dan tambak, pemukiman baru korban tsunami dan situs batu Moro Seneng. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang didapatkan dianalisis kemudian dideskripsikan dengan sumber-sumber refrensi yang berkaitan dengan judul. Hasilnya menunjukkan bahwa providensi Allah melalui pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan desa memberikan bantuan kepada masyarakat korban Tsunami berupa usaha UMKM dan mendorong supaya msyarakat berperan serta mengembangkan pasar wisata rakyat di sekitar situs tsunami. Sehingga ekonomi yang luluh lantah oleh tsunami Pancer kembali berjalan dengan normal.