Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA KELOMPOK WANITA TANI DESA LOA KULU KOTA MELALUI PENGOLAHAN IKAN NILA Masayu Widiastuti; Robin Kurnia; Rizal Ramadhan
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i1.36

Abstract

Loa Kulu Kota merupakan salah satu Desa Mandiri yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Berdasarkan data yang diperoleh ternyata Desa Loa Kulu Kota merupakan lumbung penyedia ikan Nila terbesar di Kabupaten Kutai Kartanegara sehingga Desa ini memiliki potensi yang tinggi dalam bidang perikanan, namun belum dikembangkan secara maksimal sebagai sumber penghasilan masyarakat. Hal ini dikarenakan rendahnya ketrampilan dan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan potensi yang ada di Desa. Selama ini Kelompok Wanita Tani Desa Loa Kulu Kota telah melakukan usaha olahan ikan berupa kerupuk Amplang dari ikan Belida, namun ikan Belida sering mengalami kendala ketersediaannya, sehingga usaha ini menjadi tersendat. Dengan melihat potensi yang dimiliki Desa dan permasalahan tersebut, melalui kegiatan KKN 46 Kondisi Luar Biasa (KLB) Universitas Mulawarman berupaya membantu untuk meningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat dalam inovasi produk olahan ikan dengan kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan wirausaha masyarakat khususnya kepada Kelompok Wanita Tani Desa Loa Kulu Kota, mengenai cara memproduksi pengolahan ikan Nila menjadi kerupuk mentah dan Abon ikan Nila. Metode dilakukan dengan memberikan pengetahuan (penyuluhan), demonstrasi serta peragaan melalui video dan pendampingan serta berdiskusi secara virtual dengan aparat Desa dan Kelompok Wanita Tani. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini Aparat Desa dan KWT merasa sangat terbantu karena sudah dapat pengetahuan untuk mengembangkan wirausaha melalui pengolahan ikan Nila. Dan saat ini Kelompok Wanita Tani sudah memproduksi kerupuk ikan Nila untuk penyediaan ke luar Desa dan ke luar Kalimantan Timur.
Temperature and humidity control system for broiler chicken coops Ramadiani Ramadiani; Eko Wiji Setio Budianto; Dharma Widada; Masayu Widiastuti; Muhammad Labib Jundillah
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science Vol 22, No 3: June 2021
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijeecs.v22.i3.pp1327-1333

Abstract

Stress in chickens due to rising cage temperatures is a problem that is often faced by breeders, especially broiler breeders. Research with the title "temperature and humidity control system for broiler chicken coops", has formulated the research problem as follows; how to make an automatic control system to maintain the temperature and humidity of the ras broiler chicken coop to keep it stable using Arduino Uno ATMega328. In this tool it has been set, if the temperature is ≥ 30º C then the water pump will turn on, and the water pump will turn off when the temperature is ≤ 29º C. Based on the results in this study, the temperature and humidity control system succeeded in helping farmers keep the temperature of the ras broiler chicken coop remained stable, so that farmers' production can be increased. In addition, this system also helps efficiency in terms of time and labor, because this system works automatically.
ANALISIS FAKTOR KEAMANAN LERENG TERHADAP LONGSORAN JALAN TRIKORA DENGAN PENANGANAN DINDING PENAHAN TANAH Anakta Hartanta sebayang; Revia Oktaviani; Agus Winarno; Tommy Trides; Albertus Juvensius Pontus; Masayu Widiastuti
Educational Building: Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil Vol 8, No 2 DES (2022): EDUCATIONAL BUILDING
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ebjptbs.v8i2 DES.41798

Abstract

Wilayah Kalimantan Timur yang memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi ditiap akhir tahun menyebabkan kemungkinan longsoran terjadi begitu besar. Berdasarkan dari data longsoran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2020 Hingga tahun 2022 Tercatat ± 3000 bencana longsor yang terjadi di Indonesia Kejadian ini menyebabkan  banyak tempat tinggal dan fasilitas umum yang rusak dan memakan korban jiwa yang cukup banyak. Pada kasus longsor di ruas jalan trikora, Kecamatan Samarinda Seberang, Kalimantan Timur terjadi Sebanyak ± 3 kali. Longsor ini terjadi karena dipengaruhi oleh curah hujan ± 200 mm dan termasuk curah hujan sedang. Longsor menyebabkan seluruh jalan terputus. Dengan cara ini, pemerintah akan melakukan tindakan korektif, salah satunya adalah pembangunan dinding penahan tanah/pipa dengan tujuan untuk mencegah terjadinya longsor susulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor keamanan lereng, dan untuk menguji kekuatan tanah itu sendiri dan dinding penahan tanah. Metode yang digunakan dalam menentukan keamanan lereng itu sendiri menggunakan metode Mohr-Coloumb dengan bantuan software Plaxis atau Slide. Pengujian kali ini dilakukan pada skala laboratorium dengan menggunakan alat Direct Shear Test. Hasil analisis yang didapatkan nilai faktor keamanan lereng yaitu 1.393 dan jika diberi beban 100 Kpa nilai faktor keamanan lereng yaitu 0.819. Untuk kestabilan dinding penahan tanah didapatkan yaitu stabilitas terhadap guling 1.79, stabilitas terhadap geser 0.91, dan stabilitas terhdap daya dukung tanah yaitu 3.44. Faktor Keamanan lereng dengan pile bor 3 meter yaitu 2.459 dan faktor keamanan lereng dengan pile bor 6 meter yaitu 2.630. Hasil perhitungan yang didapatkan nilai faktor keamanan dinding aman terhadap lereng. Kata Kunci: Dinding Penahan Tanah, Faktor Keamanan,Tanah Longsor ABSTRACT The area of East Kalimantan which has a tropical climate with high rainfall at the end of each year causes the possibility of landslides to occur so large. Based on landslide data from the National Disaster Management Agency (BNPB) in 2020 Until 2022, ± 3000 landslides have been recorded in Indonesia. In the case of landslides on the Trikora road, Samarinda Seberang District, East Kalimantan, it occurred ± 3 times. This landslide occurred because it was influenced by ± 200 mm rainfall and included moderate rainfall. The landslide caused all roads to be cut off. In this way, the government will take corrective actions, one of which is the construction of retaining walls/pipes with the aim of preventing further landslides. This study aims to determine the safety factor of the slope, and to test the strength of the soil itself and the retaining wall. The method used in determining the safety of the slope itself uses the Mohr-Coloumb method with the help of Plaxis or Slide software. The test this time was carried out on a laboratory scale using the Direct Shear Test tool. The results of the analysis that the slope safety factor value is 1.393 and if given a load of 100 KPa the slope safety factor value is 0.819. For the stability of the retaining wall, it is obtained that the stability against overturning is 1.79, the stability to shear is 0.91, and the stability to the bearing capacity of the soil is 3.44. The safety factor of the slope with a 3 meter pile drill is 2.459 and the safety factor of the slope with a 6 meter pile drill is 2.630. The calculation results obtained the value of the safety factor of the wall is safe against the slope.Keywords: Safety Factor, RetainingWall, Landslide
ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR MINIPILE PASCA KERUNTUHAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PLAXIS V8.6 Nabilla Zahera; Masayu Widiastuti; Triana Sharly P Arifin
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3, No 1 (2019): JTS Teknologi Sipil
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v3i1.2762

Abstract

Bandara merupakan prasarana penting dalam kegiatan transportasi di Indonesia, yang merupakan negara kepulauan. Transportasi udara menjadi faktor pendukung bagi perkembangan dalam segi ekonomi, sosial, budaya maupun pariswisata. Hal ini menyebabkan perlunya pembangunan seiring pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda. Bandar Udara APT Pranoto terletak di Kecamatan Sei Siring ( ± 15 km dari pusat kota Samarinda). Berdasarkan informasi lapangan dan kondisi setempat, lahan tersebut dimanfaatkan dan dilakukan galian yang dalam hingga mencapai 25 m yang menyebabkan kondisi tanah dasar kurang stabil. Selama pekerjaan, kegagalan lereng terjadi di awal tahun 2015 yang menyebabkan setengah dari material di area runway longsor.Untuk memperbaiki kegagalan yang terjadi, perlunya peninjauan ulang yang berlangsung dilapangan. Analisis faktor aman sebelum terjadi kelongsoran didapatkan hasil yang aman sedangkan secara aktual di lapangan mengalami kelongsoran. Sehingga perlu dilakukan kilas balik dengan melakukan analisa balik. Metode perbaikan tanah telah banyak dikembangkan sesuai dengan kondisinya. Salah satu perbaikannya dengan metode perkuatan tanah sebagai alternatif pemecahan masalah terhadap faktor aman yang rendah. Faktor aman yang rendah merupakan akibat yang ditimbulkan oleh tanah yang memiliki tahanan geser yang rendah. Metode perkuatan tanah bertujuan untuk menambah kekuatan tanah agar mampu mendukung beban yang bekerja diatasnya. Salah satu metode perkuatan tanah efektif untuk mengatasi kelongsoran adalah dengan menggunakan perkuatan tiang-tiang vertikal yang berperilaku seperti sistem cerucuk (minipile). Minipile memiliki kemampuan menghambat pergeseran tanah pada bidang longsornya. Metode yang digunakan untuk menganalisa adalah dengan menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan komputer menggunakan Plaxis. Pada Plaxis, kedalaman minipile diberi variasi kedalaman dari 6 m hingga 12 m.Berdasarkan hasil analisa SF pada program Plaxis, SF sama dengan 2 dimulai pada kedalaman 8 m dan kedalaman 9m pada tahun kesepuluh. Sedangkan pada tahun ketiga, kedalaman 10 m mendapatkan SF sebsar 2,01. Namun untuk tahun pertama setelah konstruksi, pada kedalaman minipile 11 m telah mencapai angka 2,03. Sehingga, hasil rekomendasi geometri jika SF yang diijinkan perusahaan sama dengan 2 yang efektif adalah pada kedalaman 11 m.Kata kunci: Analisis Balik, Faktor keamanan, Minipile, Plaxis
ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG FONDASI TIANG BERDASARKAN DATA UJI LABORATORIUM, UJI SPT DAN UJI KALENDERING PADA PROYEK JALAN PENDEKAT JEMBATAN MAHAKAM IV SISI SAMARINDA KOTA Budi Haryanto; Masayu Widiastuti; Syarifah Fathil Bariah
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3, No 1 (2019): JTS Teknologi Sipil
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v3i1.2759

Abstract

Daya dukung fondasi sangat penting untuk diketahui agar dapat direncanakan struktur bangunan yang baik dan tidak mengalami penurunan ataupun kerusakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil kapasitas daya dukung tiang pancang yang berdiameter 500 mm (SPP500) dan 1000 mm (SPP1000) dengan menggunakan data uji laboratorium, uji Standart Penetration Test (SPT), dan data kalendering, serta membandingkan hasil analisa ketiganya dengan hasil tes Pile Driving Analyzer (PDA) sehingga dapat diperoleh metode yang memenuhi syarat aman.Pada analisis daya dukung menggunakan data hasil uji laboratorium digunakan metode Broms dan zmetode U.S Army Corps, untuk daya dukung berdasarkan hasil uji Standard Penetration Test (SPT) digunakan metode Meyerhof dan metode Briaud et al dan untuk daya dukung berdasarkan hasil uji kalendering digunakan metode Hiley dan metode Danish.Berdasarkan hasil analisis diketahui daya dukung ijin (Qa) pada SPP500 dan SPP1000 secara berurutan berdasarkan data uji laboratorium menggunakan metode Broms yaitu 985,18 ton dan 2.804 ton, lalu pada metode U.S Army Corps yaitu 962,23 ton dan 2.747 ton. Berdasarkan data uji SPT menggunakan metode Meyerhof yaitu 225,31 ton dan 582,05 ton, lalu pada metode Briaud et al yaitu 174,03 ton dan 582,05 ton. Berdasarkan uji kalendering menggunakan metode Hiley yaitu 255,79 ton dan 573,01 ton, lalu pada metode Danish yaitu 149,25 ton dan 272,52 ton.Hasil daya dukung pada uji laboratorium memiliki perbedaan yang lebih besar dibandingkan dengan hasil PDA test. Hasil daya dukung dengan parameter data uji SPT dan uji kalendering memiliki hasil yang lebih kecil dan mendekati dengan hasil pengujian PDA, yang berarti daya dukung fondasi berdasarkan data SPT dan kalendering lebih dapat mewakili kondisi di lapangan.Kata kunci: Analisis daya dukung, fondasi, tiang pancang, uji laboratorium, uji SPT, uji kalendering, PDA, CAPWAP
ANALISIS PENURUNAN KONSOLIDASI METODE PRELOADING DAN PREFABRICATED VERTICAL DRAIN (PVD) Heny Susiazti; Masayu Widiastuti; Rusfina Widayati
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 1 (2020): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v4i1.4924

Abstract

Tanah memiliki peranan yang sangat penting karena berfungsi sebagai penopang  dari suatu konstruksi seperti jalan raya, gedung, jembatan dan lainnya. Pada sebuah konstruksi terkadang pembangunan berada pada lokasi tanah yang tidak baik, oleh karena itu perlunya perencanaan dan perhitungan untuk menangani hal tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung besar dan waktu penurunan tanah dengan metode preloading dan prefabricated vertical drain dan menentukan jarak pemasangan yang paling efisien.Pada penelitian ini dilakukan analisis penurunan pada proyek Pembangunan Jalan Tol Balikpapan – Samarinda. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode preloading dan prefabricated vertical drain (PVD) dengan derajat konsolidasi yang ditargetkan adalah mencapai derajat konsolidasi 90 %. Analisa jarak spasi antar PVD  juga akan dihitung untuk mendapatkan jarak yang paling efektif yang disesuaikan dengan waktu konstruksi yang dibutuhkan.Dari analisis untuk mencapai derajat konsolidasi 90%, diperoleh dengan metode preloading dibutuhkan waktu 7,11 tahun dengan besar penurunan yang terjadi adalah 0,03 m. Sedangkan dengan Prefabricated Vertcal Drain (PVD) spasi 1,2 m dibutuhkan waktu selama 25 hari dan besar penurunan 0,0273 m; spasi 1, 4 m dibutuhkan waktu selama 35 hari  dan besar penurunan 0,0273; spasi 1, 5 m dibutuhkan waktu selama 45 hari dan besar penurunan 0,0279; spasi 1, 6 m dibutuhkan waktu selama 45 hari dan besar penurunan 0,028. Maka dari hasil analisis tersebut jarak pemasangan PVD yang paling efisien adalah dengan jarak 1,2 m.
Optimasi Rute Angkutan Sampah Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda Dengan Metodepenyelesaian Vehicle Routing Problem (VRP) Deti Saskia Dela Ferdian; Triana Sharly P. Arifin; Masayu Widiastuti
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/teknikd.v10i3.6844

Abstract

Berbagai aktivitas memperlukan teknologi transportasi yang mampu menyeimbangkan kebutuhan transportasi, salah satunya transportasi terhadap jasa angkutan sampah. Kecamatan Sungai Kunjang dengan luas wilayah 69,03 km2 dalam sehari produksi sampah mencapai 110,171 ton. Proses pengambilan sampah saat ini dilakukan dengan pengambilan secara manual bak rute dan kontainer statis dan tempat pemrosesan akhir (TPA) yang hanya satu di kota Samarinda yaitu tempat pemrosesan akhir (TPA) Bukit Pinang, jumlah armada dan biaya operasional armada angkutan sampah yang terbatas mengakibatkan proses pengangkutan hanya dapat dilaksanakan satu kali putaran perkendaraan yaitu dari pangkalan menuju setiap pembuangan sementara yang ada selanjutnya, dibawa ke tempat pemrosesan akhir (TPA) dan berakhir kembali di pangkalan. Tujuan dari penelitian ini sama dengan tujuan dari vehicle routing problem (VRP) itu sendiri dimana untuk menentukan rute pengantaran yang paling optimal untuk setiap kendaraan, sehingga jarak tempuh total dari seluruh kendaraan dapat diminimalkan. Dinas Lingkungan Hidup kota Samarinda menepatkan dua (2) armada arm roll dengan dua (2) rute angkut atau rute perjalanan menempuh perjalanan sebesar 123,92 km dan waktu operasional selama 3,73 jam dengan kebutuhan bahan bakar sebanyak 24,784 Liter, untuk enam (6) armada dump truck total jarak tempuh dari 6 rute perjalanan adalah 248,12 km yang memerlukan waktu selama 11,69 jam dan 39,98 Liter bahan bakar namun, dengan vehicle routing problem (VRP) nilai penghematan 123,74 km/rit dari rute eksisting, dapat menghemat waktu tempuh selama 4,26 jam/rit dan menghemat kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 24,75 Liter/rit.
ANALISIS PENGGUNAAN MATERIAL TANAH DAN MATERIAL PASIR LAUT PADA BEBAN PRELOADING TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN DAN BIAYA Muhmmad Alfhat; Masayu Widiastuti; Mardewi Jamal
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 7, No 2 (2023): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v7i2.13185

Abstract

Dalam dunia proyek, waktu dan biaya merupakan tolak ukur keberhasilan suatu proyek. Semakin singkatpenyelesaian suatu proyek dan semakin murah biaya yang dikeluarkan, tanpa memperburuk mutu dankualitas hasil dari pekerjaan proyek, maka semakin berhasil proyek tersebut terjalankan. Namun padakenyataan di lapangan saat ini, banyak proyek – proyek konstruksi yang menjadi tidak menguntungkankarena berbagai macam faktor. Pada studi kasus pekerjaan proyek yang diambil kali ini terdapat beberapahal yang dirasa menarik mulai dari Manajemen Proyek hingga penggunakan material pada prosespreloading itu sendiri yang pada perencanaannya menggunakan material dari laut (pasir laut). Penelitianini bertujuaan untuk mengetahui perbedaan waktu dan biaya pada penggunaan material tanah dan pasir laut.Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan terhadap material tanah dan pasir laut padapelaksanaan proyek. Durasi waktu pelaksanaan timbunan material tanah dengan volume pekerjaan76.432,72 m3 adalah 100 hari sedangkan durasi waktu pelaksanaan timbunan material pasir laut denganvolume pekerjaan 69.229,64 m3 adalah 91 hari. Sehingga perbedaan selisih waktu pada material tanah danpasir laut adalah selama 9 hari atau 9,00%. Biaya pelaksanaan timbunan dengan material tanah adalahRp.11.413.706.749,00 sedangkan biaya pelaksanaan timbunan dengan material pasir laut adalahRp.11.391.072.018,00. Sehingga perbedaan selisih biaya pada material tanah dan pasir laut adalahRp.22.634.731. atau 0,19%.