Erwin Hafid
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Malaqbiq: Indegenious Living Tradition in Mandar Ethnic West Sulawesi-Indonesia toward Disruption Era Erwin Hafid; Baso Pallawagau; Ummi Farhah
Jurnal Adabiyah: Humanities and Islamic Studies Vol 22 No 2 (2022): Islamic Humanities
Publisher : Faculty of Adab and Humanities - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jad.v22i2a1

Abstract

This article explains Mandar ethnic group’s local wisdom in West Sulawesi, Indonesia. The research used qualitative methods through interviews and literature studies. Research results indicate that religion is vital for Mandarese people because they use it as the main reference in life. One of the local wisdoms believed by Mandarese people is Malaqbiq. It is a result of thought from religion and culture acculturation. It is a concept of attitudes containing values of respect, honor, and mutual respect. These values can be used as a reference for global community to manage and overcome social problems such as intolerance and social inequality. This local wisdom can also be used by the millennial in countering the world problems. In countering the disruption era, the millennial can prepare themselves by knowing and understanding their own capacity and ability, as well as staying grounded in the social reality around them, so that they are not easily swayed by the changes occurred in society. الملخص توضح هذه المقالة الثقافة المحلية لقبيلة ماندار ((Mandar في سولاويسي الغربية، بإندونيسيا، ويستخدم هذا البحث أساليب نوعية من خلال المقابلات وإجراء الدراسات المكتبية، وتشير نتيجة البحث إلى أن الدين مهم جدا لقبيلة ماندار لأنهم يستخدمونه كمرجع رئيسي في حياتهم. ومن أشكال الثقافات المحلية التي يؤمن بها شعب ماندار هو قيمة ملقبيق (Malaqbiq) أو التهذيب. وهذه القيمة هي نتيجة الوحدة الدينية والثقافية، وهي تحتوي على مفاهيم وسلوكيات تشتمل على قيم التقدير والاحترام المتبادل. ويمكن استخدام هذه القيمة كمرجع للمجتمع العالمي لإدارة قضية التعصب وعدم المساواة الاجتماعية والتغلب عليها. وهذه الثقافات المحلية يمكن استخدامها من قبل جيل الألفية في حل مشاكل العالم لمواجهة عصر الاضطرابات، ويمكن لجيل الألفية إعداد أنفسهم من خلال معرفة وفهم تمكنهم وقدراتهم الخاصة، مع الوقوف على الواقع الاجتماعي من حولهم، بحيث لا يتأثرون بسهولة بالتغيرات التي تحدث في المجتمع. الكلمات المفتاحية؛ الفوضى، الثقافة المحلية، ملقبيق، السحر، كالينداقداق (المثل) Abstrak Artikel ini menjelaskan tentang kearifan lokal suku Mandar di Sulawesi Barat, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui wawancara dan dengan melakukan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama sangat penting bagi suku Mandar karena mereka menggunakannya sebagai acuan utama dalam kehidupan mereka. Salah satu bentuk kearifan lokal yang diyakini oleh masyarakat Mandar adalah adanya nilai Malaqbiq. Nilai ini merupakan hasil akulturasi agama dan budaya. Di dalamnya terkandung konsep dan perilaku yang mengandung nilai-nilai menghargai dan saling menghormati. Nilai ini dapat dijadikan acuan bagi masyarakat global untuk mengelola dan mengatasi isu intoleransi dan ketimpangan sosial. Kearifan lokal inilah yang dapat dimanfaatkan oleh kaum milenial dalam menghadapi permasalahan dunia untuk menghadapi era disrupsi, kaum milenial dapat mempersiapkan diri dengan mengetahui dan memahami kapasitas dan kemampuannya sendiri, dengan tetap berpijak pada realitas sosial di sekitar mereka, sehingga mereka tidak mudah terombang-ambing oleh perubahan yang terjadi di masyarakat. Kata Kunci: Kekacauan; Kearifan Lokal; Malaqbiq; Sihir; Kalindaqdaq/Peribahasa.
Keutamaan Belajar dan Mengajar Perspektif Hadist Nabi Muhammad SAW Kamal Kamal; Arifuddin Ahmad; Erwin Hafid
Indonesian Journal of Intellectual Publication Vol. 3 No. 1 (2022): Nopember 2022, IJI Publication
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51577/ijipublication.v3i1.385

Abstract

Belajar merupakan sebuah proses penting dalam hidup manusia guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dengan ilmu, manusia dapat melakukan berbagai hal dalam hidupnya seperti mencari nafkah dan beribadah. Belajar pada dasarnya menjadi kewajiban yang melekat pada manusia sebagai hamba Allah SWT karena dengan belajar manusia dapat memperoleh keselamatan didunia dan akhirat. Amal tanpa adanya ilmu bagai orang yang dapat berlari namun dia tersesat karena tidak mengetahui arah. Dalam makalah yang sederhana ini akan dibahas mengenai kewajiban menuntut ilmu atau kewajiban belajar yang bersandar pada kajian hadis tematik. Makalah ini membahas beberapa hadis yang membahsa tentang keutamaan belajar karena pada dasarnya banyak diantara hadis-hadis yang ada isi dan pesannya sama. Sebelum membahas mengenai kewajiban menuntut ilmu dalam hadis perlu dipahami terlebih dahulu pengertian kewajiban belajar dalam perspektif umum kemudian mengenai kewajiban belajar sebagaimana tertuang dalam hadis-hadis Rasulullah SAW serta sebagai dasar pembelajaran, kita juga akan membahas mengenai definisi ilmu, klasifikasinya serta keutamaan ilmu sehingga dapat dipahami seccara baik tentang bagaimana kewajiban menuntut ilmu, apa itu ilmu, pembagian ilmu dan keutamaan menuntut ilmu. Lebih lanjut dalam makalah ini adalah untuk membentuk motivasi untuk giat belajar dan mendalami ilmu khususnya agama.