Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Seleksi Aksesi Padi Lokal Bangka Melalui Pengujian Variabilitas dan Heritabilitas Prayoga, Gigih Ibnu; Mustikarini, Eries Dyah; Pradika, Desti
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 1 No 2 (2017): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.062 KB) | DOI: 10.33019/agrosainstek.v1i2.8

Abstract

Selection of parent plant is the first step in hybridization activities. The parent plant usually come from germplasms because it has a high diversity and good potential. Testing the potential of germplasm can be done by variability and heritability test. The purpose of this research was to selection of parent plant for plant breeding activity based on the value of variability and heritability. The research was conducted at the Experimental Garden of Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, Bangka Belitung University. The research used experimental methods by was Randomized Block Design (RBD) with 3 blocks. The treatment are 7 accessions is Grintil, Balok Runti, Mukud Besak, Mayang Curui, Payang Tebing, Balok Lutong and Balok Lukan Jintan. The results showed that there were character differences between 7 local rice accessions of Bangka. The 7 local rice accessions of Bangka have high heritabilities value on The results showed that there were character differences between 7 local rice accessions of Bangka. The 7 local rice accessions of Bangka have high heritabilities values for plant height, flowering time, long panicle, total empty grain, harvest time, long seed, seed width, weight of 1000 seeds, total seeds, and weight seed/plant. Wide variability was found in long seed character. Balok Runti and Payak Tebing were recommended as the parent plants for further breeding activities.
Keragaman Plasma Nutfah Pisang (Musa sp) di Pulau Bangka Berdasarkan Karakter Morfologi Lesta, Lesta; Mustikarini, Eries Dyah; Prayoga, Gigih Ibnu
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 2 No 1 (2018): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1130.918 KB) | DOI: 10.33019/agrosainstek.v2i1.16

Abstract

Banana (Musa sp) is a plant that has good nutrion, mineral, vitamin A, B complex, vitamin C, and vitamin B6. Germplasm diversity of local banana in Bangka has never been identified. Research about germplasm diversity of banana in Bangka Island need to maintain germplasm of Bangka local banana. This research was conducted in Bangka Island. Characterization of banana fruit germplasm includes on qualitative and quantitative traits. Analysis of morphological relationship of banana fruit germplasm used UPGMA. Exploration result obtained 22 germplasms of Bangka local banana. The result of relationship analysis showed four clusters at 0,40 (40%) coefficient. Cluster one consists of Udang germplasm. Cluster two consists of Jernang and Rotan germplasm. Cluster three consists of Wei, Kapal and Abu germplasm. Cluster four consists of Madu Manis, Madu Keling, Gambur, Jambi, 40 Hari, Bawang, Geda, Tematu, Serindit, Masak Ijau, Rejang, Madu Pulau, Kecit Lantai, Susu, Gede and Lilin germplasm. Bangka local banana have wide variability in almost morphological character observed.
Karakterisasi Plasma Nutfah Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Lokal Asal Bangka Berdasarkan Karakter Morfologi Kusmiadi, Riwan; Prayoga, Gigih Ibnu; Apendi, Fitra; Alfiansyah, Alfiansyah
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 2 No 2 (2018): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.779 KB) | DOI: 10.33019/agrosainstek.v2i2.25

Abstract

Produksi kacang tanah dapat ditingkatkan melalui penggunaan benih unggul yang berasal dari plasma nutfah lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi aksesi kacang tanah lokal Bangka serta hubungan kekerabatan antara berbagai aksesi kacang tanah lokal Bangka. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan dan Penelitian, Universitas Bangka Belitung dari bulan Maret sampai Agustus 2017. Penelitian ini menggunakan RAK dengan perlakuan sembilan aksesi lokal dan satu varietas unggul nasional. Sembilan aksesi tersebut adalah aksesi Bedeng Akeh, Lubuk kelik, Matras, Sungailiat, Arung Dalam, Belimbing, Jongkong, Air Ketimbai 1, dan air Ketimbai 2. Varietas unggul nasional adalah varietas Kancil. Analisis hubungan kekerabatan dilakukan dengan UPGMA. Hasil karakterisasi morfologi menunjukan memiliki kesamaan dalam karakter yaitu bentuk tanaman, tipe percabangan, warna batang, warna daun, warna bunga, bentuk paruh, dan variasi warna biji. Adapun perbedaan yaitu bentuk daun, bentuk pinggang, jaringan kulit, dan warna biji. Hasil analisis kekerabatan karakterisasi morfologi menunjukan 4 grup pada kemiripan 87%. Grup pertama yaitu aksesi Belimbing, Jongkong, Air Ketimbai 2, Sungailiat, dan varietas Kancil. Grup kedua yaitu aksesi Matras, Lubuk Kelik, dan Bedeng Akeh. Grup ketiga aksesi Air Ketimbai 1 dan grup keempat aksesi Arung Dalam.
IPTEK BAGI MASYARAKAT (IBM) DESA BUKIT KIJANG MELALUI PELATIHAN PRODUKSI PAKAN IKAN MANDIRI SEBAGAI UPAYA EFISIENSI BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR Prayoga, Gigih Ibnu; Syaputra, Denny; Yunita, Anggraeni
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 3 No 1 (2020): IKRAITH-ABDIMAS VOL 3 NO 1 BULAN MARET 2020
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.404 KB)

Abstract

Desa Bukit Kijang merupakan salah satu desa dengan potensi yang luar biasa terutama padasektor perkebunan dan pertambangan. Setelah pasca tambang, warga Desa Bukit Kijang mulaiberalih ke sektor agribisnis, pembudidayaan, dan perikanan. Beberapa lahan bekas tambang timahyang cukup banyak di area Desa Bukit Kijang saat ini oleh masyarakat digunakan untuk budidayaikan air tawar. Pakan ikan merupakan salah satu faktor paling penting yang mendukungpertumbuhan ikan. Permaslahannya adalah harga pakan ikan yang semakin tinggi, membuatpembudidaya ikan perlu mencari cara mengurangi pengeluaran pakan ikan.Oleh karena itu, untukmenekan biaya operasional, pembudidaya ikan membutuhkan kemampuan memproduksi pakanikan secara mandiri. Upaya yang dilakukan yaitu melakukan pelatihan pembuatan pakan ikanmandiri dengan bahan baku lokalmelalui kegiatan iptek bagi masyarakat (IbM). Kegiatan IbMdiDesa Bukit Kijang, yaitu pelatihan produksi pakan ikan mandiri sebagai telah selesai dilaksanakandalam tiga tahapan. Kegiatan dilaksanakan mulai dari bulan April sampai dengan Agustus 2019.Tahapan pertama yaitu persiapan kegiatan, yaitu melakukan koordinasi dengan pihak desa,penyusunan jadwal kegiatan dan pembagian tugas antara tim IbM dengan pihak desa. Tahapankedua yaitu sosialisasi kepada warga Desa Bukit Kijang mengenai pentingnya dan manfaatpembuatan pakan ikan secara mandiri. Pakan ikan yang dibuat juga berasal dari bahan baku lokalsehingga lebih efisien, mudah didapatkan, murah, menguntungkan.Tahapan ketiga yaitu pelatihanpembuatan pakan ikan mandiri dengan menggunakan bahan baku lokal. Luaran yang telah dicapaiproduk pakan ikan mandiri, peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat Desa BukitKijang.
PROGRAM INOVASI DESA MELALUI PELATIHAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA BUKIT KIJANG Yusuf, Yusuf; Christianingrum, Christianingrum; Yunita, Anggraeni; Ibnu Prayoga, Gigih
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 3 No 2 (2020): IKRAITH-ABDIMAS VOL 3 NO 2 BULAN JULI 2020
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1234.548 KB)

Abstract

Produksi jamur tiram di Bangka Belitung saat ini masih belum dapat memenuhikebutuhan pasar. Desa Bukit Kijang memiliki potensi yang baik sebagai tempat untukbudidaya jamur tiram. Namun, sebagian masyarakat desa Bukit Kijang belummengetahui mengenai jamur tiram, baik bentuk, kegunaan, maupun cara budidayanya.Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) untukmengatasinya. Kegiatan PKM telah dilaksanakan di Desa Bukit Kijang dalam beberapatahapan kegiatan. Tahapan pertama adalah persiapan, tahap kedua sosialisasi, tahap ketigapelatihan, dan tahap terakhir adalah monitoring dan evaluasi. Materi sosialisasi yangdisampaikan adalah pengenalan jamur tiram, manfaat, syarat tumbuh, dan cara budidayajamur tiram. Pelatihan dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu: 1. Pencampuran mediatumbuh; 2. Pemeraman media; 3. Pengisian baglog; 4. Sterilisasi baglog; 5. Pendinginanbaglog; 6. Inokulasi bibit jamur F2; 7. Inkubasi dan pemindahan baglog ke kumbung; 8.Pemeliharaan; dan 9. Pemanenan. Produksi jamur tiram desa bukit kijang pada panenpertama di bulan Agustus yaitu sebanyak 3 kg. Kendala yang ditemui masyarakat yaitubanyak baglog yang terserang oleh trichoderma sp. dan musim kemarau yang cukuppanjang sehingga menyebabkan baglog cepat kering.
Penerapan Sistem Kawasan Rumah Pangan Lestari ( KRPL) di Desa Baru, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur Christianingrum, C; Prayoga, Gigih Ibnu
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 3 No 1 (2020): IKRAITH-ABDIMAS VOL 3 NO 1 BULAN MARET 2020
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1226.463 KB)

Abstract

Lahan merupakan hal yang sangat penting di Indonesia khususnya dalam kegiatan pertaniandan bercocok tanam. Peningkatan kegiatan industri dan pertumbuhan penduduk desawa inimenjadikan lahan yang produktif untuk kegiatan pertanian berubah fungsi menjadi pemukimanyang padat akan penduduk. Kondisi tersebut menyebabkan lahan untuk kegiatan pertanian menjadisemaikin sempit dan berkurang, sehingga tak sedikit pula banyak petani yang beralih profesikebidang yang lain guna mencukupi kebutuhan ekonom. Kawasan rumah pangan lestari (KRPL),merupakan salah satu sistem penanaman tanaman, khususnya tanaman pangan yang meliputisayuran, buah-buahan, dan tanaman obat-obatan keluarga (toga) yang dapat dikembangkan denganmemanfaatkan pekarangan rumah. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kawasan rumahpangan lestari(KRPL) ini meliputi Sosialisasi kegiatan dan perencanaan, diskusi ataupun ceramahdan dengan melakukan demonstrasi kegiatan secara langsung kepada masyarakat. Penerapapansistem budaya hidroponik sederhan, penanaman tanaman obat dan buah -buahan di pekaranganrumah dapat menjadi solusi untuk menjadikan lahan pekarangan menjadi lebih produktif meskipunmasih dalam skala yang kecil.
Seleksi Galur Generasi F4 Padi Beras Merah Tahan Rebah Mustikarini, Eries Dyah; Prayoga, Gigih Ibnu; Aprilian, Bama
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 1 (2020): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/agrosainstek.v4i1.105

Abstract

Kerebahan menyebabkan penurunan produksi tanaman padi. Tanaman padi tahan rebah dapat dihasilkan dari kegiatan pemuliaan tanaman. Tujuan penelitian adalah seleksi galur F4 tahan rebah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018 hingga Mei 2019 di lahan ultisol, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penanaman galur dilakukan secara single plant. Metode seleksi yang digunakan adalah seleksi pedigree. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik galur F4 padi terseleksi memiliki tinggi tanaman kurang dari 90 cm. Terdapat 70 galur F4 terseleksi memiliki ketahanan rebah berdasarkan karakter tinggi tanaman dan didukung oleh karakter diameter batang, panjang malai, kekuatan batang, dan berat biji bernas per rumpun.
Potensi hasil dan uji keseragaman famili F7 padi gogo tahan rebah hasil persilangan padi lokal Bangka x varietas unggul Eries Dyah Mustikarini; Gigih Ibnu Prayoga; Ratna Santi; Widodo Wisnu Murti
Kultivasi Vol 21, No 1 (2022): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v21i1.35885

Abstract

AbstrakPerakitan tanaman padi gogo yang akan dilepaskan sebagai varietas harus memiliki keseragaman dan kestabilan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keseragaman famili F7 pada tanaman padi gogo tahan rebah dan mendapatkan galur harapan dengan daya hasil tertinggi pada tanaman padi gogo F7. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020 sampai Mei 2021, di Kebun Penelitian dan Percobaan (KP2), Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan percobaan berupa rancangan acak kelompok yang diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan terdiri dari 5 galur F7 padi gogo dan 5 varietas pembanding. Analisis data karakter kualitatif dituliskan secara deskriptif. Karakter kuantitatif dianalisis menggunakan uji F (analisis varians) yang dilanjutkan dengan pengujian variabilitas dan uji Least Significant Increase (LSI). Hasil penelitian menunjukan famili galur F7 tanaman padi gogo telah menunjukkan tingkat keseragaman tinggi dengan persentase keseragaman antara 62,5% sampai 100 %. Galur harapan F7 yang memiliki daya hasil tertinggi adalah galur 23A-56-22-20-05 sebanyak 12,87 kg/ petak dan 23F-04-10-18-18 sebanyak 12,80 kg/petak. Semua galur yang diuji memiliki indeks kerebahan nol.Kata kunci : Keseragaman ∙ Padi gogo ∙ Potensi hasil ∙ Tahan rebah ∙ Variabilitas Abstract Developing upland rice plants to obtain lodging resistant varieties has been carried out. This study aims to determine the uniformity of the F7 upland rice family that are resistant to lodging and to obtain promising lines with the highest yield. This research was carried out from December 2020 to May 2021, at the Research and Experimental Station, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, Universitas Bangka Belitung. This study used a randomized block design. Treatment consisting of 5 lines of F7 upland rice, and 5 comparison varieties. Qualitative data were analyzed descriptively and presented in tabular form. Quantitative data were analyzed using the F test (Analysis of Variance), followed by variability testing and the Least Significant Increase (LSI) test. The result showed that F7 upland rice family had a high level of percentage of uniformity between 62.5% to 100%. The promising lines that had the highest yield were 23A-56-22-20-05 with 12.87 kg/plot and 23F-04-10-18-18 with 12.80 kg/plot.Keywords:  Uniformity ∙ Upland rice ∙ Potential yield ∙ Lodging resistance ∙ Variability
Keragaman Fenotipik dan Kekerabatan Plasma Nutfah Talas (Colocasia esculenta) Pulau Bangka berdasarkan Karakter Morfologi Yani Kusumawati; Eries Dyah Mustikarini; Gigih Ibnu Prayoga Prayoga
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 47 No. 3 (2019): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.108 KB) | DOI: 10.24831/jai.v47i3.26029

Abstract

Germplasm diversity of local taro in Bangka as genetic resources for plant breeding purposes is still unknown. This research aimed to provide information on Bangka Taro’s variability and relationship for plant breeding programs. This research was conducted in December 2017 until February 2018. Characterization of the germplasm was performed on qualitative and quantitative parameters. Analysis of morphological relationships used the UPGMA method. Exploration obtained 27 germplasm of Bangka local taro. The results of the morphological relationship analysis showed nine clusters at a 0.57 coefficient (57%). Cluster one consisted of Tungkuk, Sayur, Hitam/Nyatoh, Rakit Hijau, Lilin, and Cantik Manis accessions. Cluster two consisted of Rakit Hitam accession. Cluster three consisted of Ganjung, Trans 2, Sungai Tebuk and Trans 1 accessions. Cluster four consisted of Sayang Anak, Pak Ugo and Trans 3 accessions. Cluster five consisted of Angit and Kelat Mentak Kelapa accessions. Cluster six consisted of Pelawan Toboali, Wangi/Colet and Simbang accessions. Cluster seven consisted of Alar accession. Cluster eight consisted of Pelawan Rukem, Kelat Mentak Rukem, Selaseh, Pinangbo and Telok Simbang accessions.Cluster nine consisted of Butir/Pikul and Butir Mentaram accessions. Bangka local taro had wide phenotypic variability in the observed morphological characters. Keywords: accesion, fenotipic, cluster, relationship, variability
Parameter Genetik Hasil Persilangan Jagung Bersari Bebas untuk Mendapatkan Galur Berbiji Ungu Hanif Kusuma Abadi; Eries Dyah Mustikarini; Gigih Ibnu Prayoga
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 26 No. 3 (2021): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.26.3.450

Abstract

Corn (Zea mays) is a cereal crop and has become a staple food. Purple corn has more excess compared to corn in general. In addition, purple corn has high nutrient content and anthocyanin levels. This study aims to determine genetic parameters such as variability, heritability, and genetic advance of the F2 generation resulting from an open-pollinated hybridization. The research was conducted from January 2020 to June 2020 on the Research and Experimental Field of the Department of Agrotechnology, Universitas Bangka Belitung. The work used a single plant design. The lines used were derived from the results of the previous selection stage. The results showed that the phenotype variability was relatively wide on the weight character of ear cobs with cornhusk, and the cob weight without cornhusk. High heritability values are found in the characters of harvest age, age of male flowering, and age of female flowering. The value of expected genetic advance for high expectations is found in the characters of plant height, the row number of seeds, the weight of 100-seeds, and the weight of cob with cornhusk. The selection results suggest nine corn lines that can be used for the next generation selection. Keywords: corn, expected genetic advance, heritability, purple, variability