This Author published in this journals
All Journal JURNAL KONFIKS
Anggi Pratama
IKIP BUDI UTOMO

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

NADIEM MAKARIM'S IDEOLOGICAL SYMBOLIC BATTLE DOMINATION: NORMAN FAIRCLOUGH'S CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS Anggi Pratama; Susandi Susandi; Yunita Anas Sriwulandari
JURNAL KONFIKS Vol 9, No 2 (2022): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v9i2.9128

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fitur lingual kosakata aspek deskripsi dan mode wacana kebahasaan dalam bentuk kekerasan simbolik penggunaan bahasa berdasarkan analisis wacana kritis Norman Fairclough yang terdapat dalam ideologi Nadiem Makarim pada Instagram Live Prilly Latuconsina Bareng Mendikbud Ristek - Nadiem Makarim 31 Maret 2022. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan deskriptif-kualitatif. Data yang digunakan berupa kutipan transkripsi teks hasil rekaman video dialogis dengan menggunakan teknik pengumpulan data teknik catat, teknik simak bebas libat cakap, dan teknik rekam. Penelitian ini menggunakan tiga tahap teknik analisis data antara lain (1) mereduksi data; (2) menyajikan data; (3) penarikan simpulan dan verifikasi data. Penelitian ini menghasilkan: (1) Proses leksikal terjadi pada kata “Mas Menteri”, “Dana Indonesiana” dan “Kurikulum Merdeka”; (2) Pertarungan simbolik ketiga kata tersebut muncul dalam bentuk kekuatan dalam pemberian nama yang diakui secara resmi (pelabelan), monopoli visi, pemaksaan pandangan dan tindakan, dan pengontrol persepsi; (3) Mode wacana kebahasaan ketiga kata tersebut termasuk dalam persuasif agresif-dogmatis dan derajat kekuatan persuasi, kata “mas menteri” muncul sebanyak 36 kali, kata “dana” muncul sebanyak 22 kali yang merepresentasikan tentang dana anggaran abadi bernama “Dana Indonesiana”, kata “kurikulum” muncul sebanyak 10 kali, kata “merdeka” muncul sebanyak 11 kali, kata-kata tersebut telah memunculkan empat pertarungan simbolik secara leksikal yang mengandung makna eksperiensial dan mengandung makna istilah yang berpotensi memiliki makna tunggal bercorak agresif-dogmatis serta memiliki kekuatan derajat persuasi dalam penggunaan kata.