Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS DAYA DUKUNG BEBAN BALOK BETON BERTULANG TAMPANG T DENGAN PERKUATAN WIRE ROPE PADA DAERAH MOMEN NEGATIF MENGGUNAKAN PROGRAM RESPONSE-2000 DAN METODE PIAS Haryanto, Yanuar; Satyarno, Iman; Sulistyo, Djoko
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.913 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i3.873

Abstract

Abstrak: Response-2000 adalah suatu program yang dapat digunakan untuk menganalisis elemen beton bertulang akibat beban aksial, momen, geser, maupun kombinasi ketiganya sehingga respon beban-lendutan dapat diprediksi dan kekuatannya dapat diketahui. Makalah ini membahas perbandingan kapasitas daya dukung beban hasil pengujian balok bertulang tampang T yang diperkuat wire rope pada daerah momen negatif dengan analisis menggunakan Response-2000 dan metode pias. Metode pias dilakukan dengan cara membagi penampang menjadi sejumlah pias dengan ketebalan tertentu, kemudian menganalisis gaya-gaya yang bekerja sampai tercapai keseimbangan sehingga dapat ditentukan kapasitasnya. Analisis dilakukan terhadap 3 model balok tampang T, masing-masing 1 balok tanpa perkuatan, 1 balok diperkuat dengan 2 wire rope, dan 1 balok dipekuat dengan 4 wire rope. Jenis wire rope yang digunakan adalah Independent Wire Rope Core (IWRC) dengan diameter 10 mm. Hasil analisis menunjukkan bahwa kurva hubungan beban-lendutan untuk semua balok berdasarkan analisis Response-2000 memiliki pola yang mendekati kurva hubungan beban-lendutan hasil pengujian. Namun demikian terdapat perbedaan pada kemiringan kurva di mana hal tersebut dapat disebabkan oleh adanya anggapan lekatan sempurna (perfect bond) pada program Response-2000. Hal yang sama juga berlaku pada analisis metode pias. Daya dukung beban hasil Response-2000 menunjukkan rasio sebesar 1,05; 0,95; dan 0,89 terhadap hasil pengujian, masing-masing untuk balok tanpa perkuatan, balok diperkuat dengan 2 wire rope, dan balok dipekuat dengan 4 wire rope. Sedangkan kapasitas daya dukung beban hasil analisis metode pias menunjukkan rasio sebesar 1,05; 0,85; dan 0,76 terhadap hasil pengujian.
Pengaruh Penggunaan Calciumstearate Terhadapnilai Absorbsi Dan Arus Macrocel Pada Beton Bertulang Maryoto, Agus; Haryanto, Yanuar; Sudibyo, Gathot Heri
Dinamika Rekayasa Vol 6, No 2 (2010): Dinamika Rekayasa - Agustus 2010
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2010.6.2.34

Abstract

Bridge structure in the USA amounted to 577,000 units and as many as 134,000 units (23% of the total bridge) against damage caused by corrosion. This damage requires repairs at a cost not less than U.S.$ 90.9 billion. This damage is similar to the events in Indonesia. This research was performed by use of the calcium Stearate to neutralize reinforcement corrosion in reinforced concrete. Calcium Stearate will react with the cement hydration reaction during the process underway. The result of this reaction is physically looks like a candle. This compound would cover and fill the capillaries when water evaporates in the fresh concrete. This layer does not absorb and impermeable to water and corrosive compounds. So that these compounds caused corrosion of the reinforcement can not penetrate reinforced concrete. The ultimate goal of using calcium Stearate is to increase the service life of aging structures in corrosive areas such as building docks, bridges andrigid layer on the highway. The results showed that the use of calcium Stearate concrete with fly ash at 0% have a tendency of lowering the rate of corrosion of reinforcement and inhibit corrosion. Calcium Stearate with a dose of 2 kg per m3 of concrete can decrease makrocell value amounting to 67%. While on the concrete with fly ash 40%, the addition of 2 kg of calcium Stearate cause makrocell value decreased by 85%.
Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Sebagai Nilai Estimasi Kekuatan Sisa Pada Beton Serat Kasa Aluminiumakibat Variasi Suhu Wariyatno, Nanang Gunawan; Haryanto, Yanuar
Dinamika Rekayasa Vol 9, No 1 (2013): Dinamika Rekayasa - Februari 2013
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2013.9.1.98

Abstract

This study was aimed to determine influence of temperature variation to the compressive strength and split cylinder strength of aluminium wire-mesh fibre concrete. Specimen was concrete cylinder with 15 cm in diameter and 30 cm in high, and the volume fraction of aluminium wire-mesh fibre was specified equal to 0.2%. Temperature variations applied in this research were 25oC (room temperature), 400oC and 800oC. The result showed that increasing of temperature had caused compressive strength reduction.Compressive strength at temperature 400oC and 800oC for both normal concrete and wire-mesh fibre concrete were equal to 22.04%, 39.21%, 21.68% and 45.81%. Split cylinder test at temperature 400oC and 800oC for both normal concrete and wire-mesh fibre concrete showed reduction which were equal to 20.36%, 51.27%, 21.98% and 56.30%. On the other hand modulus of elasticity reduction at temperature 400oC and 800oC for both normal concrete and wire-mesh fibre concrete were 2.20%, 65.22%, 6.79% and 61.33%, where all of tests werecompared to normal concrete and wire-mesh fibre concrete at room temperature (25oC).
Efektivitas Penambahan Pin Terhadap Kuat Cabut Tulangan Bambu Apus pada Beton Normal Struktural Haryanto, Yanuar; Wariyatno, Nanang Gunawan; Gan, Buntara Sthenly
Jurnal Teknik Sipil Vol 23, No 3 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1494.507 KB) | DOI: 10.5614/jts.2016.23.3.3

Abstract

Abstrak. Bambu merupakan material alternatif yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pengganti baja tulangan dikarenakan bambu memiliki kekuatan tarik yang dapat disejajarkan dengan baja. Namun demikian terdapat kendala dari sifat kembang susut bambu, dimana pada pemakaiannya sebagai tulangan, bambu akan mengembang akibat penyerapan air pada beton segar dan kemudian akan menyusut bersamaan dengan penguapan air pada proses pengeringan beton. Penyusutan bambu berakibat pada hilangnya lekatan bambu dan beton yang dapat menyebabkan terjadinya keruntuhan. Makalah ini membahas efektivitas penambahan pin terhadap kuat cabut tulangan bambu apus pada beton normal struktural. Pin yang ditambahkan terbuat dari kawat baja yang ditanamkan sebagai penahan saat terjadinya penyusutan tulangan bambu. Benda uji berbentuk silinder dengan ukuran tinggi 20 cm dan diameter 12 cm, pendekatan analisis dilakukan untuk penyetaraan dimensi bambu dengan diameter tulangan baja 6 mm. Variasi jumlah pin yang digunakan adalah 0, 2, 3 dan 4. Hasil kajian menunjukkan bahwa rasio kuat cabut tulangan bambu apus dengan penambahan 3 pin terhadap kuat cabut tulangan baja adalah1,01. Penambahan pin menunjukkan efektivitas yang tinggi terhadap kuat cabut bambu apus dengan pengaruh sebesar 92,22%.Abstract. Bamboo is an alternative material that has the potential to be developed as a replacement for steel bars because bamboo has a tensile strength comparable to steel. However, there are constraints on the properties of the expansion and shrinkage of bamboo, which in its use as reinforcement, bamboo will expand due to the absorption of water in fresh concrete and then will shrink along with the evaporation of water in the process of drying concrete. Shrinkage in a bamboo cause a loss of bonding in bamboo and concrete that may cause a collapse. This paper discusses the effectiveness of the addition of a pin to the pullout strength of apus bamboo reinforcement on the structural normal concrte. The pin that was added is a steel wire that is implanted as a retaining when the shrinkage of bamboo reinforcement occur. The specimen was a concrete cylinder with a height of 20 cm and a diameter of 12 cm, analytical approach taken to equalize the dimensions of the bamboo with a diameter of 6 mm steel reinforcement. Variation of the number of pins used were 0, 2, 3 and 4. The results show that the ratio of the pullout strength of bamboo reinforcement with the addition of 3 pins, to the pullout strength of steel reinforcement is 1.01. The Addition of pin showed a high effectiveness to the pullout strength of apus bamboo reinforcement with a 92.22% infulence.
KARAKTERISTIK KOMPOSIT SEMEN LIMBAH PARTIKEL BAMBU DAN SERAT AREN UNTUK BAHAN BANGUNAN Hermanto, Nor Intang Setyo; Haryanto, Yanuar; Eratodi, I Gusti Lanang Bagus
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 19, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v19i2.9646

Abstract

Kajian ini membahas karakteristik fisik dan mekanik komposoit semen limbah partikel bambu dan serat aren dengan variasi komposisi campuran untuk memperoleh formulasi empiris guna memprediksi sifat mekaniknya. Pembuatan dan pengujian benda uji dilakukan sesuai standar ASTM D 143 dengan 5 variasi komposisi jumlah campuran partikel bambu dan serat aren masing-masing 0%:100%; 25%:75%; 50%: 50%; 75%:25%; dan 100%: 0%; dengan kerapatan direncanakan 0,8 g/cm3. Variasi lainnya adalah ukuran limbah partikel bambu yaitu tertahan saringan 5 cm x 5 cm; 1 cm x 1 cm, 0,5 cm x 0,5 cm, dan 0,2 cm x 0,2 cm. Jumlah semen divariasikan dengan perbandingan bahan dan semen 1:2, 1:3, dan 1:4. Hasil kajian memperlihatkan bahwa perilaku sifat fisik terbaik diperoleh pada perbandingan bahan dan semen 1:4 dan ukuran partikel bambu 0,2 cm x 0,2 cm dan 0,5 cm x 0,5 cm. Kajian sifat mekanik menunjukkan tegangan lentur (MOR) balok/papan semen berkisar 4,77-6,59 MPa, dengan hasil terbesar pada komposisi balok semen campuran partikel bambu dan serat 50%:50% dengan ukuran partikel bambu 0,2 cm x 0,2 cm dan panjang serat aren 5 cm. Modulus elastisitas (MOE) balok semen tertinggi diperoleh pada campuraan partikel bambu dan serat aren 100%:0% dan ukuran partikel bambu 0,2 cm x 0,2 cm. Kandungan semen terbaik untuk MOE sebesar 2283,02 MPa didapat pada perbandingan bahan dan semen 1:3.
TEKNOLOGI PAPAN PARTIKEL DAN KOMPOSIT DARI LIMBAH POHON AREN (KAYU DAN SERAT) DAN LIMBAH KARET BAN BEKAS N. Intang S.H; Agus Maryoto; Yanuar Haryanto
JURNAL LITBANG PROVINSI JAWA TENGAH Vol 6 No 1 (2008): Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36762/jurnaljateng.v6i1.179

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendayagunakan (added value) limbah industri pengolahan tepung aren (kulit kayu dan serat) dan karet ban bekas untuk bahan bangunan berupa papan partikel/komposit yang berkualitas dan unggulan serta mempunyai prospek yang cukup baik. Bahan perekat digunakan urea formaldehida (UF) kempa panas jenis UA-147 untuk papan partikel dan jenis UA-125 untuk finir (papan komposit). Panel papan partikel/komposit dibuat ukuran 40cm x 40cm dengan perlakuan campuran (% perbandingan serat dan partikel) yaitu 0 : 100 ; 25 : 75 ; 50 : 50 ; 75 : 25 ; dan 100 : 0 dan kadar potongan serat karet ban bekas dibuat : 0%; 5%; 10%, dan 15%. Papan partikel yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dikatagorikan ke dalam papan partikel kualitas sedang dengan nilai kerapatan papan 0,581 g/cm3, kadar air 8,567%, dan nilai kuat lentur (Modulus of Rufture/MOR) sebesar 82,120 kg/cm2. Sedangkan papan komposit yang dihasilkan dapat dikatagorikan ke dalam jenis papan kualitas sedang mendekati tinggi, dengan nilai kerapatan sebesar 0,864 g/cm3, nilai kadar air 9,953%, dan nilai kekuatan lentur (MOR) sebesar 478,518 kg/cm2. Persentese peningkatan karapatan (berat jenis) papan komposit yang terjadi adalah sekitar 0,5 kali (48,590%) terhadap papan partikel. Untuk persentase peningkatan kuat lentur (MOR) papan komposit adalah sekitar hampir 7 kali (484,76% - 1.416,72%) terhadap kuat lentur papan partikel. Komposisi campuran bahan papan partikel yang paling optimal dengan bahan perekat UF jenis UA 147 (15%) adalah menggunakan serat aren 50% dan serbuk gergaji (partikel) 50%.
PENYEDIAAN PRASARANA AIR BERSIH DI DESA BINANGUN KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA Gandjar Pamudji; Yanuar Haryanto; Arnie Widyaningrum; Nor Intang Setyo Hermanto; Agus Maryoto
Dinamika Journal : Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dj.2019.1.4.939

Abstract

Khalayak mitra dalam Pengabdian Kepada Masyarakat skim KKN Tematik adalah Desa Binangun, Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Permasalahan yang harus diselesaikan adalah kesulitan/kekuerangan ketersediaan air bersih pada saat musim kemarau. Penyelsaian masalah ini dilakukan menjadi dua tahap yaitu tahap pertama melakukan pencarian sumber mata air dengan metode penyeldikan mata air dengan menggunakan geolistrik dan penelusuran sumber mata air di pegunungan Slamet serta membuat penampungan air bersih disekitar lokasi sumber mata air. Tahap kedua adalah menyalurkan air dari penampungan air bersih disekitar lokasi sumber mata air ke pamsimas dusun IV desa Binangun Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga. Melalui kegiatan KKN Tematik-1 tahun 2018 dan KKN Tematik-2 tahun 2019 serta bantuan dana dari pemerintah setempat maka pendistribusian air dari sumber mata air pegunungan telah dapat dialiri hingga penampungan pamsimas dusun IV desa Binangun.
EFEKTIVITAS BATA BERONGGA SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL PENGGANTI UNTUK DINDING Nanang Gunawan Wariyatno; Yanuar Haryanto; Sumiyanto .
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 21, No. 2, Juli 2017
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.369 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2018.v21.i02.p07

Abstract

Salah satu material penyusun dinding yang bisa menjadi alternatif adalah bata berongga yang terbuat dari campuran pasir dan abu batu. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bata berongga sebagai alternatif pengganti material untuk dinding melalui tinjauan berat sendiri, kapasitas beban, waktu pemasangan, dan biaya. Benda uji terdiri atas dua tipe dinding dengan ukuran 90 x 45 cm2 dan 60 x 60 cm2 yang dibebani tegak lurus bidang. Hasil kajian memperlihatkan bahwa dinding bata berongga memiliki berat sendiri 237,61 kg/m², lebih ringan dari dinding bata merah dengan berat sendiri 270,45 kg/m², tetapi lebih berat dari dinding bata ringan dengan berat sendiri 193,54 kg/m². Kapasitas beban dinding bata berongga adalah 4,17 kN, sedangkan kapasitas beban dinding bata merah dan dinding bata ringan masing-masing adalah 5,55 kN dan 2,87 kN. Dinding bata berongga memiliki waktu pengerjaan 52 menit/m² dengan biaya Rp.187.400/m², jauh lebih cepat dan murah dibandingkan dengan dinding bata merah dengan waktu pengerjaan 182 menit/m² dan biaya Rp.302.400/m², serta dinding bata ringan dengan waktu pengerjaan 140 menit/m² dan biaya Rp.279.000/m². Bata berongga memiliki efektivitas yang tinggi namun masih memiliki kekurangan pada bagian sambungan. Kata kunci: bata berongga, biaya, efektivitas, kapasitas beban, waktu pengerjaan
ANALISIS DAYA DUKUNG BEBAN BALOK BETON BERTULANG TAMPANG T DENGAN PERKUATAN WIRE ROPE PADA DAERAH MOMEN NEGATIF MENGGUNAKAN PROGRAM RESPONSE-2000 DAN METODE PIAS Yanuar Haryanto; Iman Satyarno; Djoko Sulistyo
Jurnal Teknik Sipil Vol. 13 No. 3 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.913 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i3.873

Abstract

Abstrak: Response-2000 adalah suatu program yang dapat digunakan untuk menganalisis elemen beton bertulang akibat beban aksial, momen, geser, maupun kombinasi ketiganya sehingga respon beban-lendutan dapat diprediksi dan kekuatannya dapat diketahui. Makalah ini membahas perbandingan kapasitas daya dukung beban hasil pengujian balok bertulang tampang T yang diperkuat wire rope pada daerah momen negatif dengan analisis menggunakan Response-2000 dan metode pias. Metode pias dilakukan dengan cara membagi penampang menjadi sejumlah pias dengan ketebalan tertentu, kemudian menganalisis gaya-gaya yang bekerja sampai tercapai keseimbangan sehingga dapat ditentukan kapasitasnya. Analisis dilakukan terhadap 3 model balok tampang T, masing-masing 1 balok tanpa perkuatan, 1 balok diperkuat dengan 2 wire rope, dan 1 balok dipekuat dengan 4 wire rope. Jenis wire rope yang digunakan adalah Independent Wire Rope Core (IWRC) dengan diameter 10 mm. Hasil analisis menunjukkan bahwa kurva hubungan beban-lendutan untuk semua balok berdasarkan analisis Response-2000 memiliki pola yang mendekati kurva hubungan beban-lendutan hasil pengujian. Namun demikian terdapat perbedaan pada kemiringan kurva di mana hal tersebut dapat disebabkan oleh adanya anggapan lekatan sempurna (perfect bond) pada program Response-2000. Hal yang sama juga berlaku pada analisis metode pias. Daya dukung beban hasil Response-2000 menunjukkan rasio sebesar 1,05; 0,95; dan 0,89 terhadap hasil pengujian, masing-masing untuk balok tanpa perkuatan, balok diperkuat dengan 2 wire rope, dan balok dipekuat dengan 4 wire rope. Sedangkan kapasitas daya dukung beban hasil analisis metode pias menunjukkan rasio sebesar 1,05; 0,85; dan 0,76 terhadap hasil pengujian.
Seismic Vulnerability Assessment Using Rapid Visual Screening: Case Study of Educational Facility Buildings of Jenderal Soedirman University, Indonesia Yanuar Haryanto; Hsuan-Teh Hu; Ay Lie Han; Banu Ardi Hidayat; Arnie Widyaningrum; Prisca Evelyn Yulianita
Civil Engineering Dimension Vol. 22 No. 1 (2020): MARCH 2020
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.062 KB) | DOI: 10.9744/ced.22.1.13-21

Abstract

Earthquakes are natural phenomena occurring in various parts of the globe. Severe earthquakes caused substantial loss of life and property when nearly populated districts. Although some progress has been made in the area of seismic prediction, earthquakes in time, magnitude or location can not be estimated correctly. The primary method of reducing casualties is therefore to build seismic resistant structures. Current earthquakes show that the old houses, which are not intended to withstand earthquakes, have been harmed rather than the structures intended according to seismic regulations. Many current structures in Indonesia were intended only without seismic provisions to withstand the gravity loads. There is a need to study these buildings' vulnerability in order to prevent a severe danger. A Rapid Visual Screening (RVS) technique is conducted in this study to determine a Final Level 1 Score, SL1, for Jenderal Soedirman University, Indonesia’s educational facility buildings. In nine constructions situated in Purwokerto and Purbalingga, the method was implemented. Moreover, the final SL1 score is an estimate of the collapse probability if an earthquake occurs with ground motions called the maximum considered earthquake targeted risk, MCER. These score estimates are based on restricted observed and analytical information, thus the probability of collapse is therefore an approximation.