Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Sistem Pengolahan Limbah Medis Padat Puskesmas Di Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin Desi Andrayani; Hutwan Syarifuddin; Guspianto Guspianto
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v5i1.21196

Abstract

Operasional Puskesmas akan menimbulkan limbah, yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap masyarakat dan lingkungan hidup. Tujuan penelitian ini menganalisis sistem pengolahan limbah medis padat (pemilahan, pewadahan, pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan) sesuai dengan Permen LHK No. 56/Menlhk/2015 pada puskesmas yang ada di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, pelaksanaan penelitian pada bulan desember 2021 sampai Mei 2022. Sumber informasi dalam penelitian ini yaitu Kepala puskesmas sebagai informasi kunci (key informan) dokter, perawat, bidan, apoteker, analis, sanitarian, dan Cleaning service. Kecamatan Bayung Lencir memiliki dua puskesmas yaitu puskesmas Bayung Lencir dan puskesmas Suka Jaya, puskesmas memiliki proses pengolahan limbah medis padat dengan tahap yang sama yaitu pemilahan, pewadahan, pengangkutan, penyimpanan dan pengolahan. Berdasarkan permen LHK Nomor P.56/menLHK-setjen/2015 dan Permen LHK no.P12 tahun 2020 belum terpenuhi dan belum dilaksanakan dengan baik. Pemilahan belum dilakukan secara optimal masih terjadinya pencampuran antara limbah medis padat dengan limbah non medis dan limbah benda tajam, sanitarian melakukan pemilahan kembali yang akan berisiko keselamatan dan kesehatan kerja. Telah tersedia tempat sampah medis dan non medis tetapi masih ditemukan sampah bercampur. Pengangkutan tidak memiliki jalur khusus dan pengangkutan masih manual langsung diambil dari tempat penampungan limbah medis padat sehingga berisiko menjadi penularan, kapasitas tempat penyimpanan sampah sementara (TPS) tidak mencukupi serta belum memiliki izin. Pengolahan limbah medis padat