Dina Nur Adilah, Dina Nur
Program Studi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UNS Surakarta Jalan Ir. Sutami 36A Surakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Eksperimen Blended Learning dan Learning Cycle 7E pada Sub Tema Pengelolaan Sampah Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMPN 6 Surakarta Adilah, Dina Nur; Pujayanto, Pujayanto
PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 6, No 5 (2015): SNFPF 2015 Prospek Pendidikan Sains 5 Tahun ke Depan
Publisher : Physics Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.679 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) ada atau tidaknya perbedaan pengaruh model blended learning dan learning cycle 7E terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub tema Pengelolaan Sampah; 2) ada atau tidaknya perbedaan pengaruh motivasi belajar siswa kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub tema Pengelolaan Sampah; dan 3) ada atau tidaknya interaksi pengaruh antara penerapan model pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub tema Pengelolaan Sampah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Negeri 6 Surakarta. Sampel yang terpilih adalah kelas VII A dan VII B dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x3. Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik angket untuk data motivasi belajar siswa dan teknik tes untuk data kemampuan kognitif siswa. Analisis data menggunakan uji anava dua jalan dengan frekuensi sel tak sama, kemudian dilanjutkan dengan uji komparasi ganda menggunakan metode Scheffe’ dengan taraf signifikasi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara model blended learning dan learning cycle 7E terhadap kemampuan kognitif siswa (Fa=4,799 > F0,05;1;56= 4,016). Siswa yang dibelajarkan melalui model blended learning memiliki kemampuan kognitif lebih baik dibandingkan siswa yang dibelajarkan melalui model learning cycle 7E; 2) ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar siswa kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa (Fb=5,606>F0,05;2;56=3,166). Motivasi belajar siswa kategori tinggi memberikan pengaruh terhadap kemampuan kognitif hampir sama dengan motivasi belajar siswa ketegori sedang. Motivasi belajar siswa ketegori tinggi dan sedang memberikan pengaruh terhadap kemampuan kognitif lebih baik daripada motivasi belajar siswa kategori rendah; dan 3) tidak ada interaksi pengaruh antara penerapan model pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap kemampuan kognitif siswa (Fab=0,456<F0,05;2;54=3,166).Kata Kunci : blended learning, learning cycle 7E, motivasi belajar, kemampuan kognitif
Model Learning Cycle 7E Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Adilah, Dina Nur; Budiharti, Rini
PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 6, No 4 (2015): SNFPF 2015 Prospek Pendidikan Sains 5 Tahun ke Depan
Publisher : Physics Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.24 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan hakikat model learning cycle 7E. Model learning cycle 7E merupakan model pembelajaran yang berbasis konstruktivisme yang terdiri dari tujuh fase berupa Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate, dan Extend yang terorganisasi dan berpusat pada siswa sehingga siswa secara aktif menemukan konsep sendiri. Pada fase Elicit, guru berusaha mendatangkan pengetahuan awal siswa, pada fase Engage, guru mengajak dan menarik perhatian siswa. Siswa diberikan pengalaman langsung untuk berkeksplorasi pada fase Explore dan menjelaskan apa yang ia dapatkan dari hasil ekslporasi pada fase Explain. Selanjutnya pada fase Elaborate siswa menerapkan simbol, definisi, konsep, dan keterampilan pada permasalahan. Pada fase Evaluate, guru menilai siswa, dan kemudian pada fase Extend siswa memperluas pengetahuannya dengan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari ataupun mencari hubungan antara konsep yang mereka pelajari dengan konsep lain yang sudah atau belum mereka pelajari. Model ini dapat menumbuhkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran secara aktif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pendahulu, dengan model learning cycle 7E dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis. Model ini cocok apabila diterapkan dalam pembelajaran IPA karena hakikat IPA yang meliputi empat unsur (sikap, proses, produk, dan aplikasi) dapat muncul dalam fase learning cycle 7E.Kata kunci : learning cycle 7E, IPA Terpadu