Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pragmatisme Kebijakan Luar Negeri Mesir dalam Menyikapi Konflik Rusia-Ukraina Putri Padmi Nurwijayati; Yon Machmudi
Jurnal ICMES Vol 6 No 2 (2022): Jurnal ICMES: The Journal of Middle East Studies
Publisher : Indonesia Center for Middle East Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35748/jurnalicmes.v6i2.139

Abstract

Abstract Russia's invasion of Ukraine resulted in the impact of the global economic crisis in various parts of the world, especially those who depend on imports of natural resources and energy from the two countries in conflict. As a country whose food staple is wheat, Egypt felt the economic impact of this military invasion because most of the country's grain imports came from Russia and Ukraine via the Black Sea trade route. The disrupted supply chain caused the price of bread to rise, a situation that had not occurred since the days of President Anwar Sadat. Egypt must take the right attitude in making foreign policy and choose between the great powers controlled by America and its allies or Russia and its allies. This article aims to analyze the steps taken by Egypt in dealing with this dilemma. Using a qualitative method, the author finds that Egypt's foreign policy is pragmatic, in which El Sisi's government supports countries that help him. The authors also provides several recommendations related to principles and steps that can be taken by Egypt. Keywords: Egypt, foreign policy, geopolitics, pragmatism, Russia, Ukraine Abstrak Invasi Rusia ke Ukraina mengakibatkan dampak krisis ekonomi global di berbagai dunia terutama mereka yang menggantungkan impor sumber daya alam dan energi dari kedua negara yang berkonflik. Sebagai negara yang berbahan pokok pangan gandum, Mesir merasakan dampak ekonomi akibat invasi militer ini sebab sebagian besar impor gandum negara ini berasal dari Rusia dan Ukraina, melalui jalur perdagangan Laut Hitam. Rantai pasokan yang terganggu menyebabkan harga roti naik, sebuah situasi yang tidak pernah terjadi sejak zaman Presiden Anwar Sadat. Mesir harus mengambil sikap yang tepat dalam pengambilan kebijakan luar negeri dan memilih antara kekuatan besar yang dikendalikan oleh Amerika dengan sekutunya atau Rusia dan sekutunya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis langkah yang dilakukan Mesir dalam menghadapi dilema ini. Dengan menggunakan metode kualitatif, penulis menemukan bahwa kebijakan luar negeri Mesir adalah pragmatis, dimana pemerintahan El Sisi mengambil sikap untuk mendukung negara yang membantunya. Penulis juga memberikan beberapa rekomendasi terkait dengan prinsip dan langkah yang bisa diambil oleh Mesir. Kata kunci: geopolitik, kebijakan luar negeri, Mesir, pragmatisme, Rusia, Ukraina