Mahmud Hilmi, Mahmud
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN PROYEK DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Pembelajaran Materi Termokimia Kelas XI IPA Semester Gasal SMA 1 Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014) Hilmi, Mahmud; Sunarno, Widha; Saputro, Sulistyo
Jurnal Inkuiri Vol 4, No 1 (2015): Jurnal Inkuiri
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi kognitif, afektif dan psikomotor pada pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan proyek, kreativitas, kemampuan berpikir kritis dan interaksinya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kudus tahun pelajaran 2013/2014. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sejumlah 2 kelas. Data dikumpulkan dengan metode tes untuk prestasi belajar kognitif, kemampuan berpikir kritis, angket untuk prestasi afektif dan kreativitas siswa dan observasi untuk prestasi psikomotor. Teknik analisis data menggunakan analisis anava 2x2x2. Hasil pada penelitian ini adalah 1) tidak ada perbedaan prestasi belajar kognitif antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan proyek, namun ada perbedaan antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan proyek terhadap prestasi belajar afektif dan psikomotor. 2) ada perbedaan prestasi belajar kognitif dan psikomotor antara kreativitas tinggi dan rendah, namun tidak ada perbedaan prestasi belajar afektif antara kreativitas tinggi dan rendah. 3) ada perbedaan prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor antara kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah. 4) ada interaksi antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan proyek dengan kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif, namun tidak ada interaksi antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan proyek dengan kreativitas terhadap prestasi belajar afektif dan psikomotor. 5) tidak ada interaksi antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan proyek dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor. 6) tidak ada interaksi antara kreativitas dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi kognitif, afektif dan psikomotor 7) tidak ada interaksi antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan proyek dengan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN Fernanda, Adisti; Haryani, Sri; Prasetya, Agung Tri; Hilmi, Mahmud
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 13, No 1 (2019): January (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Critical thinking skill is considered as important skill to be trained and developed in chemistry learning. Predict, Observe and Explain (POE) is one of many learning models that expected to be able to develop students' critical thinking skills. This study aims to determine the achievement of students in seven indicators of critical thinking after getting learning with the POE model in the buffer solution material. The instruments used for data collection are critical thinking skill tests, questionnaires about students’ respond, and interviews. The research method that used is mix methods which use combination of quantitative and qualitative data. The results of data analysis showed that high group students still had difficulty in making induction. Students in the moderate group are still having difficulties in considering observation reports, making induction, making decision, and identifying assumptions. Low group students still find it difficult to consider the credibility of a source, observing, making induction, making decision, and identifying assumptions. While the most successful indicator is the indicator of asking and answering question, meanwhile the least successful indicator is indicator of making induction.