Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Tugas perkembangan remaja menyelesaikan krisis identitas yang merupakan tantangan psikososial. Perubahan identitas diri yang tidak sesuai dengan masa perkembangannya mengakibatkan meningkatnya emosi dan berujung pada kondisi depresi. Berdasarkan hasil kuesioner depresi yang disebarkan kepada siswa SMAN 104 Jakarta Timur dengan jumlah 50 siswa, hasilnya mengalami depresi sebanyak 30 siswa: depresi ringan 36,7%, sedang 43,3 % dan berat 20%, sehingga dilakukan tindakan untuk mengatasi depresi dengan Tehnik Relaksasi Guided Imagery. Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah menurunkan tingkat depresi dengan tehnik Relaksasi Guided Imagery. Metode Teknik Relaksasi Guided Imagery dilakukan tiga tahapan: pertama demostrasi kepada 30 siswa yang mengalami depresi, kedua siswa melakukan Tehnik Relaksasi Guided Imagery setiap satu hari, selama satu minggu, ketiga disebarkan kembali kuesioner. Hasil tingkat depresi menjadi menurun yaitu depresi ringan 56,7%, sedang 26,7% dan berat 16,7%. Hasil analisis didapatkan p Value 0,000 yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah tindakan Guide Imagery pada siswa yang mengalami depresi di SMAN 104 Jakarta Timur. Dapat disimpulkan bahwa tehnik relaksasi Guided Imagery bisa diterapkan untuk mengatasi masalah deperesi pada remaja. Diharapkan tehnik tersebut bisa diterapkan untuk mengatasi masalah depresi pada remaja dilingkungan sekolah dengan pendampingan dari guru bimbingan Konseling atau guru-guru sekolah lainnya sehingga diperlukan adanya pelatihan lanjut tentang tehnik relaksasi Guided Imagery