Vita Novianti
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Nilai Tukar Nelayan Kabupaten Situbondo Anita Diah Pahlewi; Ramli Ramli; Vita Novianti
Zona Laut : Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 3, Edisi November 2022
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fishermen are very dependent on the season. Measuring the welfare of fishermen requires indicators that are quick and precise to see a picture of the welfare that has been achieved. One indicator that is believed to be used to see household welfare is the Fishermen's Exchange Rate (NTN) indicator. The purpose of this Fishermen's Exchange Rate research is to find out the characteristics of fishermen and the achievement of Fishermen's Exchange Rates in Situbondo Regency so that it can be used to provide input in the formulation of targets and formulation of policies to improve fishermen's welfare. The method used in this Fishermen Exchange Rate research is a survey. The number of respondents in the Fishermen Exchange Rate (NTN) Study was 189 respondents. The characteristics of the respondents in this study include the age group and educational level. Characteristics of fisherman respondents by age group consisted of 43% of fisherman respondents in the age group of 41-50 years, 22% in the age group of 30-40 years, 20% in the age group under 30 years and at least 15% in the age group of 51-60 years. The results of the analysis of the characteristics of fisherman respondents based on their level of education showed that the majority of respondents graduated from elementary school (SD) and below, namely 69%, 23% graduated from junior high school (SLTP) and only 8% had attended senior high school (SLTA) education. The NTN value of Situbondo Regency for the period January - October 2022 is 1.043 or the NTN value is around number one, which means that fishing families in Situbondo Regency in 2022 are only able to fulfill their daily needs and are categorized as vulnerable to poverty and are not yet able to consume secondary or tertiary needs, to save in the form of investment goods.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PUBLIK DALAM PENANGANAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI DINAS SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO Vita Novianti; Miftahul Huda
ACTON Vol 15 No 2 (2019): NOVEMBER
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.821 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Manajemen Masyarakat dalam Penanganan Gelandangan dan Pengemis di Dinas Sosial Kabupaten Situbondo. Gelandangan dan pengemis merupakan masalah sosial yang krusial dan menjadi masalah sosial baik di kota besar maupun kota kecil, termasuk di Kabupaten Situbondo. Ada beberapa alasan mengapa masalah ini menarik untuk diteliti. Pertama, belum ada yang meneliti gelandangan dan pengemis dengan model fungsi manajemen publik model pafhrier. Kedua, gelandangan dan pengemis merupakan masalah sosial kompleks yang masih belum terselesaikan.
KAJIAN IMPLEMENTASI PERDA INISIATIF DAN EKSEKUTIF KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2018 Vita Novianti
ACTON Vol 14 No 1 (2018): MEI
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.846 KB)

Abstract

The purpose of this study is to find out the Implementation of Regional Initiative and Executive Regulations and describe the factors that become supporters and inhibitors of the Implementation of Initiative and Executive Local Regulations in Situbondo Regency. This research approach uses qualitative research conducted through observation and interviews. Determination of informants in this study using purposive sampling and snowball sampling techniques, so that there are key informants and supporting informants. There is a distinction in the process of drafting until the implementation between the Regulatory Initiative and the Regional Regulations proposed by the Regent. Several factors were the causes of the different process of drafting the Regional Regulation in Situbondo District
EVALUASI PROGRAM WANITA RAWAN SOSIAL EKONOMI (WRSE) DI DESA SULING WETAN KECAMATAN CERMEE KABUPATEN BONDOWOSO Usrotul Hasanah; Vita Novianti; Muhammad Ainul Yaqin
ACTON Vol 18 No 2 (2022): NOVEMBER
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.789 KB) | DOI: 10.36841/acton.v18i2.2637

Abstract

Kelompok yang termasuk dalam kemiskinan adalah wanita. wanita adalah sosok yang paling rentan mengalami permasalahan di wilayah pedesaan. Apalagi sebagai wanita yang ditinggalkan oleh suami dan mempunyai tanggungan anak yang masih berusia belum dewasa, dengan kondisi demikian biasa disebut sebagai wanita rawan sosial ekonomi. Peraturan Menteri Sosial nomor 8 tahun 2012 menyatakan kriteria wanita rawan sosial ekonomi adalah wanita berusia 18 tahun sampai 59 tahun, menjadi pencari nafkah utama keluarga, berpenghasilan kurang atau tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup layak, dan istri yang ditinggalkan suami.Wanita Rawan Sosial Ekonomi WRSE tergolong pada jenis Penyandang masalah Kesejahtaraan Sosial (PMKS). Wanita Rawan Sosial Ekonomi termasuk dalam Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dengan alasan karena mereka merupakan korban / dampak / efek yang ditimbulkan dari berbagai masalah kemiskinan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)Untuk mendeskripsikan evaluasi program wanita rawan sosial ekonomi di desa Suling Wetan Kecamatan Cerme Kabupaten Bondowoso. (2)Untuk mendeskripsikan pelaksanaan program wanita rawan sosial ekonomi di desa Suling Wetan Kecamatan Cerme Kabupaten Bondowoso. Metode penelitian yang digunakanpenelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai wanita rawan sosial ekonomi di Suling Wetan Kecamatan Cermee. Hasil penelitian yang dihasilkan 5 kriteria evaluasi yaitu: effectiveness (efektifitas), adquency (kecukupan), equity (kesamaan atau perataan), responsiveness (responsifitas), appropriateness (ketepatan atau kelayakan).Dari segi effectiveness effektifitas pelaksanaan pelatihan ini sudah mencapai tujuan yang hendak dicapai , segi adquency (kecukupan) pelaksanaan program pelatihan sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penyelenggara. segi equity (kesamaan atau perataan), hasil pelatihan mengalami ketidaksamaan atau perataan akibat yang diterima oleh peserta pelatihan Untuk segi responsiveness (responsifitas), pelatihan kerja memberikan materi yang sesuai dengan pelatihan dan dapat menjangkau daerah terpencil sehingga mampu memuaskan kebutuhan dalam hal memberikan pengetahuan dan pengalaman baru.segi appropriateness (ketepatan atau kelayakan), pelatihan yang diterima oleh peserta telah tepat sasaran dan layak digeluti oleh peserta pelatihan.