Based on data from the Pekanbaru City Health Department shows that only 2.0% of the estimated number of people at risk of hypertension aged over 15 years received healthcare. Similarly, only 10.1% of the estimated group at risk of diabetes received healthcare. This information shows that the management efforts for the NCD risk group are still not optimal. The intervention strategy is the ‘CERDIK’ behavior. Women are the agent of change as a strategic target with the hope that these women's groups know, be willing, and able to implement CERDIK in their daily lives, for individuals, families, and communities. Community empowerment activities through women's groups, namely members of the ‘Majelis Ta'lim’ council, were carried out starting from the preparation stage (forming a CERDIK women's group for NCDs prevention, creating CERDIK behavior counseling materials, and designing pre-test and post-test instruments), implementation (carrying out PKM activities in the form of direct and indirect counseling through social media WhatsApp groups). After the community service activity was carried out, the participants' knowledge increased. The average score before the intervention was 61.20, while after the intervention, it was 83.20. After statistical t-test analysis was carried out, the P-value was 0.0078. In addition, the participants' capacity was also seen from the participants' ability to convey the material about NCDs and prevention through CERDIK behavior. Abstrak Data dari dinas kesehatan Kota Pekanbaru, dari estimasi jumlah risiko hipertensi pada penduduk diatas 15 tahun hanya 2,0% yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Demikian pula dari estimasi kelompok berisiko diabetes hanya 10,1% yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Informasi tersebut menunjukkan masih belum maksimalnya upaya penatalaksanaan pada kelompok berisiko PTM. Strategi intervensi adalah perilaku CERDIK. Perempuan adalah Agent of change sebagai sasaran satrategis dengan harapan kelompok perempuan tersebut tahu, mau dan mampu dalam mengimplementasikan CERDIK dalam kehidupan sehari-hari baik untuk pribadi, keluarga dan masyarakat. Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok perempuan yaitu anggota majlis taklim dilaksanakan mulai dari tahap persiapan (membentuk kelompok perempuan CERDIK untuk pencegahan PTM, membuat materi penyuluhan tentang perilaku CERDIK dan merancang instrumen pre test dan post test), implementasi (melaksanakan kegiatan PKM berupa penyuluhan langsung dan tidak langsung melalui media sosial grup whatsapp). Setelah dilaksanakan kegiatan pengabdian, pengetahuan peserta meningkat. Rata-rata nilai sebelum intervensi adalah 61,20, sedangkan setelah diberi intervensi nilai rata rata pengetahuan menjadi 83,20. Setelah dilakukan analisis uji statistik t dependent diperoleh nilai Pvalue 0,0078. Selain pengetahuan meningkat kapasitas peserta juga terlihat dari terampilnya peserta menyampaikan kembali materi tentang PTM dan pencegahan melalui perilaku CERDIK.