Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PENGAWASAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN Dekrial Dekrial; Irwan Muryanto; Nopriadi Nopriadi; Kiswanto Kiswanto; Doni Jepisah
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 (2022): Supplementary 2
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i0.816

Abstract

Latar Belakang Masalah: Keamanan pangan dari industri pangan yang diedarkan ke pasar-pasar yang ada Kabupaten dan Provinsi dan perlu diawasi secara berkala. Berdasarkan study pendahuluan, ditemukan banyak hasil produksi pangan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan pangan (bahan tambahan pangan, mutu dan keamanan pangan)Tujuan : untuk mengetahui peran dinas kesehatan dalam pengawasan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) di Kabupaten Indragiri Hilir.Metode: penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan pada bulan April s.d Agustus 2022. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam  terhadap 6 orang informan, serta dilakukan observasi dan penelusuran dokumen dengan menggunakan triangulasi data dan teknik analisis deskriptif kualitatif.Hasil: didapatkan  bahwa dinas kesehatan hanya melakukan kujungan sebagian ke IRTP yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir. Pengawasan terhadap standarisasi keamanan pangan dalam rumah produksi tidak sesuai dengan ketentuan ada. Dinas kesehatan hanya melakukan sebagian pengujian laboratorium  di Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP). Penegakan hukum (rekomendasi untuk pencabutan izin IRTP) sudah di lakukan oleh dinas kesehatan.Simpulan: bahwa peran dinas kesehatan masih kurang dalam pengawasan. Sebaiknya petugas dinas kesehatan meningkatkan pengawasan secara berkala ke IRTP, menganggarkan perencanaan untuk pengujian laboratorium ke Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP), mengedukasi dan menyebarluaskan informasi  melalui kader tentang standarisasi dalam produksi di Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP).
ANALISIS PENGOPTIMALAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Tino Suhendro; Ennimay Ennimay; Nopriadi Nopriadi; Lita Lita; Yessica Devis
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 14 (2023): Supplementary 1
Publisher : Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v14i0.838

Abstract

Latar Belakang Masalah: Pemeliharaan peralatan kesehatan adalah suatu upaya yang dilakukan agar peralatan kesehatan selalu dalam kondisi laik pakai, dapat difungsikan dengan baik dan menjamin usia pakai lebih lama. kurangnya SDM pada bagian pemeliharaan alat kesehatan seperti penguasaan alat kurang kompeten, untuk sarana dan prasarana pada fasilitas pemeliharaan alkes yang mana saat ini pada saat masa pandemi gudang penyimpanan dijadikan ruang isolasi Covid-19 sehingga sangat berpengaruh terhadap penyimpanan alat kesehatan.Tujuan : Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui mengetahui upaya pengoptimalan pemeliharaan alat-alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis. Penelitian dilakukan di RSUD Bengkalis pada bulan Maret hingga Juli 2022.Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan metode kualitatif menggunakan triangulasi metode, dengan total informan 10 orang.Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa Sumber Daya Manusia dalam pemeliharaan alat-alat kesehatan di RSUD Bengkalis saat ini hanya ada 4 orang, sementara menurut Pebersama tenaga elektromedis minimal 24 orang, Sarana dan Prasarana untuk pemeliharaan alat kesehatan belum terpelihara dengan maksimal hal ini diperoleh masih ditemukannya alkes yang masih kurang terawat seperti alat CSSD, Ventilator, Incubator, sterilisator, SPO pemeliharaan alat kesehatan sudah ada tetapi pada pelaksanaannya belum sesuai standar prosedur operasional.Saran: Saran dari penelitian ini adalah agar penambahan tenaga yang berlatarbelakng elektromedis dan untuk kedepannya tersedia bengkel khusus untuk perbaikan sarana dan prasarana alat kesehatan
Improving Community Capacity In Non-Communicable Disease (Ncd) Prevention Efforts Through The “Cerdik” Women's Movement In Pekanbaru City: Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pada Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) Melalui Gerakan Perempuan “Cerdik” Di Kota Pekanbaru Emy Leonita; Nurlisis Nurlisis; Nopriadi Nopriadi
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health Service) Vol. 3 No. 3 (2023): JPKK Edisi Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol3.Iss3.1764

Abstract

Based on data from the Pekanbaru City Health Department shows that only 2.0% of the estimated number of people at risk of hypertension aged over 15 years received healthcare. Similarly, only 10.1% of the estimated group at risk of diabetes received healthcare. This information shows that the management efforts for the NCD risk group are still not optimal. The intervention strategy is the ‘CERDIK’ behavior. Women are the agent of change as a strategic target with the hope that these women's groups know, be willing, and able to implement CERDIK in their daily lives, for individuals, families, and communities. Community empowerment activities through women's groups, namely members of the ‘Majelis Ta'lim’ council, were carried out starting from the preparation stage (forming a CERDIK women's group for NCDs prevention, creating CERDIK behavior counseling materials, and designing pre-test and post-test instruments), implementation (carrying out PKM activities in the form of direct and indirect counseling through social media WhatsApp groups). After the community service activity was carried out, the participants' knowledge increased. The average score before the intervention was 61.20, while after the intervention, it was 83.20. After statistical t-test analysis was carried out, the P-value was 0.0078. In addition, the participants' capacity was also seen from the participants' ability to convey the material about NCDs and prevention through CERDIK behavior. Abstrak Data dari dinas kesehatan Kota Pekanbaru, dari estimasi jumlah risiko hipertensi pada penduduk diatas 15 tahun hanya 2,0% yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Demikian pula dari estimasi kelompok berisiko diabetes hanya 10,1% yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Informasi tersebut menunjukkan masih belum maksimalnya upaya penatalaksanaan pada kelompok berisiko PTM. Strategi intervensi adalah perilaku CERDIK. Perempuan adalah Agent of change sebagai sasaran satrategis dengan harapan kelompok perempuan tersebut tahu, mau dan mampu dalam mengimplementasikan CERDIK dalam kehidupan sehari-hari baik untuk pribadi, keluarga dan masyarakat. Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok perempuan yaitu anggota majlis taklim dilaksanakan mulai dari tahap persiapan (membentuk kelompok perempuan CERDIK untuk pencegahan PTM, membuat materi penyuluhan tentang perilaku CERDIK dan merancang instrumen pre test dan post test), implementasi (melaksanakan kegiatan PKM berupa penyuluhan langsung dan tidak langsung melalui media  sosial grup whatsapp). Setelah dilaksanakan kegiatan pengabdian, pengetahuan peserta meningkat. Rata-rata nilai sebelum intervensi adalah 61,20, sedangkan setelah diberi intervensi nilai rata rata pengetahuan menjadi 83,20. Setelah dilakukan analisis uji statistik t dependent diperoleh nilai Pvalue 0,0078. Selain pengetahuan meningkat kapasitas peserta juga terlihat dari terampilnya peserta menyampaikan kembali materi tentang PTM dan pencegahan melalui perilaku CERDIK.