Adi Kunarso, Adi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

VALUASI EKONOMI TAMAN WISATA ALAM PUNTI KAYU PALEMBANG Premono, Bambang Tejo; Kunarso, Adi
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 7, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu Palembang, Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: (1) karakteristik pengunjung Taman Wisata Alam Punti Kayu; (2) faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kunjungan rekreasi; (3) persamaan permintaan manfaat rekreasi dari Taman Wisata Alam Punti Kayu; (4) valuasi ekonomi Taman Wisata Alam. Dari hasil penelitian diketahui, karakteristik pengunjung yang terdiri dari umur, jenis kelamin, penghasilan, jenis pekerjaan, biaya yang dikeluarkan selama kegiatan rekreasi, motivasi, dan jenis kendaraan yang digunakan sangat bervariasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan model analisis regresi berganda. Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ke Taman WisataAlam Punti Kayu meliputi biaya perjalanan, jumlah penduduk per kecamatan, dan jumlah waktu kerja per hari. Model persamaan permintaan berdasarkan metode biaya perjalanan, yaitu Y = -4,018 + 0,0002428 X1 dengan r2  = 0,767; Y adalah permintaan rekreasi dan Xadalah biaya perjalanan. Valuasi ekonomi dari Taman Wisata Alam Punti Kayu diperoleh dari nilai rata-rata kesediaan berkorban, nilai yang dikorbankan, dan surplus konsumen per 1.000 penduduk yang masing-masing adalah  Rp 365.932,215; Rp 165.485,997, dan Rp 200.446,218
STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI HUTAN BEKAS TEBANGAN DI RIMBO SEKAMPUNG, SUMATERA SELATAN Kunarso, Adi; Azwar, Fatahul
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan Rimbo Sekampung (HRS) merupakan salah satu ekosistem hutan alam lahan kering yang tersisa di Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi tentang struktur dan komposisi tumbuhan penyusun hutan bekas tebangan di HRS. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode jalur berpetak. Sebanyak 40 plot dibuat dalam empat jalur dengan panjang jalur 1.000 m dan jarak antar jalur 20 m. Di dalam jalur-jalur coba dibuat petak contoh berukuran 20 m x 20 m untuk pengamatan tumbuhan tingkat pohon, 10 m x 10 m untuk tingkat tiang, 5 m x 5 m untuk pancang dan 2 m x 2 m untuk anakan pohon dan herba.  Total sebanyak  145  jenis tumbuhan (44  famili)  berhasil diidentifikasi.  Tumbuhan tingkat  pohon didominasi jenis gerunggang (Cratoxyolon arborescens Bl.) (INP=44,16%), tumbuhan tingkat tiang didominasi oleh jenis sungkai (Peronema canescens Jack.) (INP=52,32%) sedangkan tingkat pancang serta anakan pohon dan herba didominasi oleh jenis marak (Macaranga tanarus (L.) Muell.Arg.) (INP=41,03% dan INP=25,49%). Jenis-jenis yang dijumpai dan mempunyai potensi ekonomi cukup tinggi sebagai kayu pertukangan antara lain gerunggang (Cratoxyolon arborescens Bl.), sungkai (Peronema canescens Jack.), laban (Vitex pubescens Vahl.), medang kuning (Litsea firma Hook P.) dan bayur (Pterospermum javanicum Jungh.)
PENGARUH PERILAKU PENGUNJUNG TERHADAP JUMLAH KUNJUNGAN DI TAMAN WISATA ALAM PUNTI KAYU PALEMBANG Premono, B. Tejo; Kunarso, Adi
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 5, No 5 (2008): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Rekreasi adalah suatu aktivitas untuk memberikan kesenangan dan sebagai sarana untuk   mengembalikan kesegaran pada  sikap  mental.Taman Wisata  Alam (TWA)  Punti  Kayu  merupakan satu-satunya tempat rekreasi bernuansa alam yang ada di kota Palembang dan primadona bagi masyarakat. Namun pada kenyataannya jumlah kunjungan TWA mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengunjung dalam kunjungan ke TWA Punti Kayu. Untuk itu perlu diperoleh informasi mengenai perilaku pengunjung TWA Punti Kayu untuk meningkatkan jumlah pengunjung di masa mendatang. Pengumpulan dan pengolahan data menggunakan pengukuran Skala Likert kemudian dilakukan analisis dengan model regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor promosi, harga, produk, dan psikologis mempengaruhi perilaku pengunjung dan faktor psikologis merupakan faktor yang paling dominan. Faktor pendidikan dan pendapatan tidak mempengaruhi perilaku pengunjung.
ARAHAN KONSERVASI TANAH BERDASARKAN TINGKAT BAHAYA EROSI DI SUB DAS PERAPAU, SUMATERA SELATAN Kunarso, Adi; Angga, Tubagus
Jurnal Penelitian Kehutanan Sumatrana Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Kehutanan Sumatrana
Publisher : Jurnal Penelitian Kehutanan Sumatrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpks.2018.2.1.39-46

Abstract

Sub DAS Perapau merupakan salah satu Sub DAS yang berada di hulu sungai Musi. Sumber mata air Sub-DAS Perapau berasal dari dua kawasan lindung yang berada di hulu sub DAS. Tata guna lahan yang sebagian besar merupakan kebun masyarakat dengan kelerengan yang curam memungkinkan terjadinya erosi. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan tingkat bahaya erosi agar dapat dipilih tindakan konservasi tanah yang tepat dan bersifat spesifik lokasi.Tingkat bahaya erosi dihitung berdasarkan rumus USLE (Universal Soil Loss Equation) menggunakan analisis SIG (Sistem Informasi Geografis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bahaya erosi di wilayah penelitian berkisar dari ringan hingga sedang dengan luas 2.719,82 ha (69,61%) dan berat hingga sangat berat dengan luas 1.187,22 ha (30,39%). Lahan dengan tingkat bahaya erosi berat hingga sangat berat umumnya terdapat di bagian hulu Sub DAS. Erosi ini terutama disebabkan oleh konversi hutan menjadi kebun kopi dan tidak adanya tindakan konservasi tanah pada lahan-lahan tersebut. Pencegahan erosi dapat dilakukan dengan tindakan konservasi tanah baik secara vegetatif maupun mekanik, terutama pada lahan-lahan dengan kelerengan curam.