Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

INTEGRASI CRITICAL PATH METHOD (CPM) DAN LINE OF BALANCE METHOD (LOB) DALAM PERENCANAAN PROYEK JALAN Hamzah, Suharman
Jurnal Transportasi Vol 4, No 2 (2004)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.356 KB)

Abstract

Abstrak Aplikasi metode Critical Path Method (CPM) secara luas dalam perencanaan proyek konstruksi disebabkan karena kesederhanaan dan kemudahan penggunaan serta lebih fleksibel dalam hubungannya dengan waktu dan logika. Di sisi lain, metode CPM jika digunakan pada proyek repetitif seperti proyek jalan akan menemui kendala terhadap ketidakmampuan untuk memelihara kontinuitas kerja bagi tenaga kerja dalam proyek. Metode Line Of Balance (LOB) yang umumnya digunakan pada proyek repetitif menemui kendala apabila jaringan kerja dan hubungan logika aktivitas yang banyak.Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai perencanaan proyek jalan dengan mengintegrasikan keunggulan-keunggulan dari metode CPM dan LOB dalam hal pemanfaatan waktu tenggang (float time) dan perataan sumber daya. Penggunaan waktu tenggang pada proyek jalan akan berdampak pada penggunaan sumber daya secara merata serta akan menghemat biaya proyek.Penelitian dilakukan dengan studi literatur dan diaplikasikan dengan contoh kasus yang berhubungan dengan perencanaan proyek jalan.Hasil yang diharapkan dengan penelitian ini adalah pemanfaatan waktu tenggang aktivitas nonkritis pada proyek jalan dan perataan sumber daya proyek. Dengan pemanfaatan waktu tenggang dan perataan sumber daya akan menghemat penggunaan sumber daya dan menyelesaikan proyek tepat waktu.Kata-kata kunci: CPM, LOB, waktu tenggang, perataan sumber daya
INTEGRASI CRITICAL PATH METHOD (CPM) DAN LINE OF BALANCE METHOD (LOB) DALAM PERENCANAAN PROYEK JALAN Hamzah, Suharman
Jurnal Transportasi Vol 4, No 2 (2004)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.356 KB) | DOI: 10.26593/jt.v4i2.1774.%p

Abstract

Abstrak Aplikasi metode Critical Path Method (CPM) secara luas dalam perencanaan proyek konstruksi disebabkan karena kesederhanaan dan kemudahan penggunaan serta lebih fleksibel dalam hubungannya dengan waktu dan logika. Di sisi lain, metode CPM jika digunakan pada proyek repetitif seperti proyek jalan akan menemui kendala terhadap ketidakmampuan untuk memelihara kontinuitas kerja bagi tenaga kerja dalam proyek. Metode Line Of Balance (LOB) yang umumnya digunakan pada proyek repetitif menemui kendala apabila jaringan kerja dan hubungan logika aktivitas yang banyak.Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai perencanaan proyek jalan dengan mengintegrasikan keunggulan-keunggulan dari metode CPM dan LOB dalam hal pemanfaatan waktu tenggang (float time) dan perataan sumber daya. Penggunaan waktu tenggang pada proyek jalan akan berdampak pada penggunaan sumber daya secara merata serta akan menghemat biaya proyek.Penelitian dilakukan dengan studi literatur dan diaplikasikan dengan contoh kasus yang berhubungan dengan perencanaan proyek jalan.Hasil yang diharapkan dengan penelitian ini adalah pemanfaatan waktu tenggang aktivitas nonkritis pada proyek jalan dan perataan sumber daya proyek. Dengan pemanfaatan waktu tenggang dan perataan sumber daya akan menghemat penggunaan sumber daya dan menyelesaikan proyek tepat waktu.Kata-kata kunci: CPM, LOB, waktu tenggang, perataan sumber daya
INTEGRASI CRITICAL PATH METHOD (CPM) DAN LINE OF BALANCE METHOD (LOB) DALAM PERENCANAAN PROYEK JALAN Suharman Hamzah
Jurnal Transportasi Vol. 4 No. 2 (2004)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.356 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v4i2.1774.%p

Abstract

Abstrak Aplikasi metode Critical Path Method (CPM) secara luas dalam perencanaan proyek konstruksi disebabkan karena kesederhanaan dan kemudahan penggunaan serta lebih fleksibel dalam hubungannya dengan waktu dan logika. Di sisi lain, metode CPM jika digunakan pada proyek repetitif seperti proyek jalan akan menemui kendala terhadap ketidakmampuan untuk memelihara kontinuitas kerja bagi tenaga kerja dalam proyek. Metode Line Of Balance (LOB) yang umumnya digunakan pada proyek repetitif menemui kendala apabila jaringan kerja dan hubungan logika aktivitas yang banyak.Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai perencanaan proyek jalan dengan mengintegrasikan keunggulan-keunggulan dari metode CPM dan LOB dalam hal pemanfaatan waktu tenggang (float time) dan perataan sumber daya. Penggunaan waktu tenggang pada proyek jalan akan berdampak pada penggunaan sumber daya secara merata serta akan menghemat biaya proyek.Penelitian dilakukan dengan studi literatur dan diaplikasikan dengan contoh kasus yang berhubungan dengan perencanaan proyek jalan.Hasil yang diharapkan dengan penelitian ini adalah pemanfaatan waktu tenggang aktivitas nonkritis pada proyek jalan dan perataan sumber daya proyek. Dengan pemanfaatan waktu tenggang dan perataan sumber daya akan menghemat penggunaan sumber daya dan menyelesaikan proyek tepat waktu.Kata-kata kunci: CPM, LOB, waktu tenggang, perataan sumber daya
Landslide Disaster Risk Assessment Model in Soppeng Regency, South Sulawesi Adi Maulana; Suharman Hamzah; Iswandi Utama; Jamal Rauf Husain
EPI International Journal of Engineering Vol 2 No 2 (2019): Volume 2 Number 2, August 2019 with Special Issue on Natural Disaster and Mitigat
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Engineering Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/epi-ije.082019.01

Abstract

Landslide disaster risk assessment model has been proposed for Soppeng Regency which is located in the central part of South Sulawesi Province. Some areas in this regency are classified as landslide prone area based on its geological condition. This study is aimed to assess the landslide vulnerability level and produce a landslide vulnerability map by using mapping method as a basis to model the risk reduction assessment. The component of disaster risk assessment consists of threats, vulnerabilities, and capacities. These components are used to obtain the level of disaster risk in an area by calculating the potential for exposed lives, loss of property and environmental damage. The result shows that Soppeng Regency region has some areas that are prone to landslides with low-high levels. The Vulnerability Assessment is classified as medium level whereas the result of landslide disaster capacity assessment is also shown as medium level. Based on these analyses, it was concluded that Soppeng Regency had a high landslide threat index, with a medium exposed population index and a medium capacity index. The study of landslide disaster risk assessment in Soppeng Regency has shown that Soppeng Regency has been classified as landslide prone area with the medium risk level, especially in mountainous and river bank area. It is recommended that disaster risk assessment model should be used as one of the references for providing disaster risk mitigation plan in disaster risk reduction program.
Pemenuhan Prasarana Jalan dan Drainase Permukiman Kelurahan Tanah Kongkong Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan Sunandar Syamsuddin; Suharman Hamzah; M. Asad Abdurrahman
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 23 No 1 (2019)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.522 KB) | DOI: 10.25042/jpe.052019.05

Abstract

Pertumbuhan penduduk di Kelurahan Tanah Kongkong semakin meningkat sehingga kebutuhan akan penyediaan prasarana jalan dan drainase permukiman meningkat pula. Isu tentang prasarana jalan adalah masih ada wilayah yang belum ada jalan, jalan pemukiman sempit dan jalan setapak yang kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mengevaluasi pemenuhan prasarana jalan dan drainase permukiman di kelurahan Tanah Kongkong Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini menggunakan desain penelitian evaluatif dengan pendekatan kuantitatif-dekriptif. Pengambilan data primer melalui survey, observasi dan kuesioner pada pengguna jalan dan drainase. Data survey diolah dengan menampilkan existing prasarana jalan dan drainase. Data kuesioner diolah dengan metode Importance Performance Indikator (IPA) untuk menampilkan informasi berkaitan dengan faktor–faktor pelayanan yang menurut responden sangat mempengaruhi kepuasan mereka serta faktor-faktor pelayanan yang saat ini belum memuaskan responden sehingga harus ditingkatkan. Sedangkan metode Costumer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna jalan dan drainase secara menyeluruh. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat menggunakan metode Costumer Satisfaction Index (CSI) diperoleh nilai CSI sebesar 69% artinya masyarakat Puas dengan kinerja prasarana jalan. Terhadap evaluasi prasarana drainase persentase jumlah masyarakat yang terlayani drainase adalah sebesar 79,69% telah melebihi standar minimal, Analisa tingkat kepuasan dengan menggunakan metode Costumer Satisfaction Index (CSI) diperoleh nilai sebesar 61,60% yang berarti masyarakat Cukup Puas dengan kinerja prasarana drainase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pelayanan prasarana jalan dan drainase yang ada masih perlu ditingkatkan lagi.
PERSEPSI PUBLIK TERHADAP PENGGUNAAN ZAKAT BAGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI Mursalim Muddin; Sakti Adji Adisasimita; Rusdi Usman Latief; Suharman Hamzah; Wimpy Santosa
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v5i1.3200.%p

Abstract

Abstract Funding needs for infrastructure financing launched by the Government require alternative funding sources. One of the funding sources is community zakat or alms funds. This research is intended to obtain public perception about the use of zakat funds to finance land transportation infrastructure, namely toll roads. This study uses a questionnaire that was filled by respondents who have been selected. The results showed that in general respondents agreed with the use of zakat funds for infrastructure financing, with the proportion of male respondents agreeing more than the proportion of female respondents. A rather different result is obtained if the respondent is asked for his opinion about financing infrastructure investment by the National Zakat Agency in collaboration with a business entity (private) as a contractor or operator. The majority of respondents disagree if zakat funds are used with this scheme, with more female respondents disagreeing. As for short-term infrastructure financing, the majority of respondents, or as many as 59.52% of respondents, agreed that zakat funds are used to finance short-term infrastructure. The proportion of respondents, both men and women, who agree on this scheme is greater than the proportion that does not agree, and is not influenced by their level of education. Keywords: zakat, financing infrastructure, transportation infrastructure, toll roads  Abstrak Kebutuhan dana untuk pembiayaan infrastruktur yang dicanangkan oleh pemerintah membutuhkan sumber-sumber pembiayaan alternatif. Salah satu sumber pendanaan tersebut adalah dana zakat masyarakat. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh persepsi publik tentang penggunaan dana zakat untuk pembiayaan infrastruktur transportasi darat, yaitu jalan tol. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden yang telah dipilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya responden setuju dengan penggunaan dana zakat untuk pembiayaan infrastruktur, dengan proporsi responden pria yang setuju lebih banyak daripada proporsi responden wanita. Hasil yang agak berbeda diperoleh bila responden diminta pendapatnya tentang pembiayaan investasi infrastruktur oleh Badan Amil Zakat Nasional bekerjasama dengan badan usaha (swasta) sebagai kontraktor atau operator. Mayoritas responden menyatakan tidak setuju bila dana zakat digunakan dengan skema ini, dengan responden wanita lebih banyak yang tidak setuju. Sedangkan untuk pembiayaan infrastruktur jangka pendek, mayoritas responden, atau sebanyak 59,52% responden, menyatakan setuju bila dana zakat digunakan untuk pembiayaan infrastruktur jangka pendek. Proporsi responden, baik pria maupun wanita, yang setuju pada skema ini lebih besar daripada proporsi yang tidak setuju, dan tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan mereka. Kata-kata kunci: zakat, pembiayaan infrastruktur, infrastruktur transportasi, jalan tol
Pengembangan Infrastruktur Bandar Udara menuju Bandar Udara Masa Depan dengan Konsep Airport City: (Studi Kasus: Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin) Sakti Adji Adisasmita; Suharman Hamzah; M. Isran Ramli; Muh. Asdar; Sakka Pati
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (963.67 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3119

Abstract

Transportasi udara sebagai salah satu sub sektor transportasi yang termuda telah menunjukkan perkembangan yang demikian pesat. Kemajuan di bidang penerbangan telah merubah wajah dan peta perkembangan perekonomian, mobilitas penduduk, dan pembangunan secara luas. Untuk itu pembangunan bandar udara harus direncanakan kapasitasnya agar mampu melayani kegiatan penerbangan dalam jangka panjang, hal ini berarti melakukan perencanaan ke depan.Perencanaan pembangunan bandar udara idealnya berkapasitas besar, yang diharapkan mampu melayani kegiatan lalu lintas pergerakan pesawat udara dan penumpang yang cenderung meningkat cepat dalam jangka panjang, namun kendala yang dihadapi adalah dana pembangunan yang dibutuhkan terbatas jumlahnya dan ruang wilayah untuk pembangunan yang tersedia adalah terbatas. Meskipun terdapat keterbatasan, namun pelayanan kepada penumpang harus ditingkatkan kualitasnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang, pesawat dan kargo maka perlu diantisipasi pengembangan bandar udara dan fasilitas komersialnya dengan Konsep Pengembangan Airport City.Tujuan dari studi ini adalah : (1) mengidentifikasi faktor-faktor penting yang jadi isu utama dalam pengembangan Airport City secara umum dan Sultan Hasanuddin Airport City secara khusus, (2) Privatisasi dalam sub sektor transportasi udara/bandar udara telah dilakukan oleh banyak negara, tetapi mengapa di Indonesia belum satu pun bandar udara yang berhasil dalam penerapannya; bagaimana peluang, tantangan dan hambatannya, dan (3) untuk mendorong masuknya investor berinvestasi, faktor-faktor apa yang menjadi prasyarat dan langkah-langkah yang harus ditempuh.Formula yang digunakan dalam mengantisipasi lonjakan pertumbuhan jumlah penumpang, pesawat dan kargo adalah dengan menggunakan model regresi. Model batasan kawasan kebisingan (BKK) dan kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) digunakan dalam pengembangan bandar udara yang terintegrasi dengan tata ruang wilayahnya (pengembangan bandar udara menuju Airport City).Sebagai kata kunci dapat disebutkan bahwa: (1) dunia penerbangan dan bandar udara ke depan menjadi pusat pengembangan ekonomi dan bisnis yang kompetititf, (2) fasilitas komersial dengan cepat menghubungkan dengan pasar (markets), (4) perdagangan (air commerce) terhubung dengan airport city, dan (5) airport sebagai penggerak utama bisnis dan pengembangan kota di abad 21 ini (21st century).
The Environmental and Sustainable Factors on the Special Economic Zones Development Suharman Hamzah; Daisy Pangemanan; Evi Aprianti
Civil Engineering Journal Vol 9, No 2 (2023): February
Publisher : Salehan Institute of Higher Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28991/CEJ-2023-09-02-06

Abstract

The process towards sustainability is indeed very complicated, given the increasing need of the population for infrastructure to support human activities. The objective of the study is to analyze the influence of environmental factors and their awful effects on infrastructure projects with sustainable construction models in special economic zones. The methodology used are mixed methods, combination of quantitative and qualitative approaches with the total respondent are 80 persons. The respondents involved are divided by company/institution, company’s qualifications, and stakeholders. The first validity shows that all factors have a value above 0.5, by using Fornell Lacker Criterion, it is found that the CDV value met the requirements from all variables involved. The validation was calculated by a cross-loading method called discriminant validity. After validity, it is continued to obtain model fit value and the final model fit is 0.568 means good model. The NFI value released was 56.8%. It means that the declared model was good enough to be implemented within sustainability in SEZs. This result supported the previous research, which stated that a sustainable construction model using a multi-criteria approach is a good model choice for the development of a sustainable construction model. Doi: 10.28991/CEJ-2023-09-02-06 Full Text: PDF