This Author published in this journals
All Journal JIFA
Rina Nurmaulawati
Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia, Madiun

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Antimikroba Pada Produk Bioteknologi Farmasi Berupa Sediaan Obat Kumur Kombucha Bunga Telang (Clitoria ternatea L) Firman Rezaldi; Rina Nurmaulawati; Arikha Ayu Susilowati; Kuncara Nata Waskita; Sylvia Puspita; Vivi Rosalina
Jurnal Ilmiah Farmasi Attamru (JIFA) Vol 3 No 2 (2022): JURNAL ILMIAH FARMASI ATTAMRU (AGUSTUS)
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sakit pada gigi merupakan tanda-tanda yang disebabkan adanya aktivitas mikroba patogen yang dapat menyebabkan penyakit maupun infeksi. Streptococcus mutan dan Candida albicans merupakan mikroba-mikroba patogen yang dapat menyebabkan penyakit maupun infeksi pada gigi. Upaya atau solusi dalam mencegah terjadinya kedua pertumbuhan mikroba adalah dengan cara menggunakan obat kumur kumur herbal dengan bahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang. Hasil penelitian sebelumnya telah terungkap bahwa sediaan larutan fermentasi kombucha bunga telang telah berpotensi dalam mencegah pertumbuhan Streptococcus mutan dan Candida albicans. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat formulasi dan sediaan obat kumur herbal yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang dengan konsentrasi gula 20%, 30%, dan 40%. Pada hasil penelitian sebelumnya konsentrasi gula yang berbeda-beda secara farmakologi berpotensi dalam menghambat pertumbuhan mikroba baik pada spesies bakteri maupun jamur. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan menyediakan obat kumur yang tersedia dipasaran berupa betadine sebagai kontrol positif dan membuat sebanyak 4 sediaan obat kumur yang meliputi basis obat kumur yaitu tanpa zat aktif sebagai kontrol negatif, basis obat kumur yang ditambahkan larutan fermentasi kombucha bunga telang pada konsentrasi 20%, 30%, dan 40%. Difusi cakram merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menghambat kedua pertumbuhan mikroba uji dari masing-masing sediaan obat kumur. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ANOVA satu jalur pada taraf kepercayaan 95% dilanjut melalui analisis pos hoc. Hasil penelitian ini telah terbukti dan dapat disimpulkan bahwa berdasarkan uji ANOVA satu jalur dengan nilai p masing-masing kurang dari 0,05 dapat dilanjutkan melalui analisis pos hoc dimana konsentrasi 40% pada sediaan obat kumur merupakan konsentrasi yang terbaik dalam menghambat kedua pertumbuhan mikroba uji dan berbeda nyata dengan konsentrasi 20% dan 30%.