Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Hubungan antara Fleksibilitas Pergelangan Tangan dan Power Otot Lengan dengan Ketepatan dan Kecepatan Smash pada Cabang Olahraga Bulutangkis Gunawan, Teddy; Imanudin, Iman
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v4i1.10129

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara fleksibilitas pergelangan tangan dan power otot lengan dengan hasil ketepatan dan kecepatan smash pada cabang olahraga bulutangkis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi korelasional. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 30 orang anggota UKM Bulutangkis UPI Bandung dengan menggunakan teknik random sampling di dapat sampel sebanyak 20 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur goniometer, tes soft ball throw, tes ketepatan dan tes kecepatan smash dengan aplikasi kinovea. Dengan hasil penelitian fleksibilitas pergelangan tangan dengan hasil ketepatan smash adalah r = 0.703, nilai sig. 0.001 0.05, dengan kecepatan smash r = 0.592, nilai sig. 0.006 0.05, sedangkan hasil penelitian power otot lengan dengan hasil ketepatan smash adalah r = 0.481, nilai sig. 0.032 0.05, dengan hasil kecepatan smash r = 0.625, nilai sig. 0.003 0.05. Dan fleksibilitas pergelangan tangan dan power otot lengan secara bersama-sama hasil ketepatan smash adalah r = 0.758, nilai sig. 0.001 0.05, dengan kecepatan smash r = 0.754, nilai sig. 0.001 0.05. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara fleksibilitas pergelangan tangan dan power otot lengan dengan hasil ketepatan dan kecepatan smash. 
Analisa Kebutuhan Latihan Fisik Pemain Sepakbola dalam Kompetisi Aff U-19 (Studi Analisis Terhadap Pemain Gelandang Timnas Indonesia U-19) Hidayat, Anwarul; Imanudin, Iman; Ugelta, Surdiniaty
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v4i1.10140

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kebutuhan latihan fisik pemain sepakbola dalam kompetisi AFF U-19 melalui metode analisis pertandingan. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilaksanakan pada atlet Indonesia yang berposisi sebagai gelandang. Jumlah sample pada penelitian ini sebanyak 1 orang atlet yang telah berhasil menyumbangkan medali emas pada kompetisi aff u-19 tahun 2013 yaitu evan dimas darmono. Teknik penarikan sample menggunakan cara purposive sampling yang mana peneliti mengambil orang-orang yang terpilih menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu berdasarkan kebutuhan penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi sistematis, pengambilan data untuk penelitian ini  dilakukan dengan sebuah analisa, sedangkan untuk analisis data penelitian ini menggunakan sign system sebagai instrumen pengamatan kejadian yang muncul berkali-kali. Observer men-tally kejadian yang muncul di video ke dalam scoring sheet yang dibuat oleh peneliti. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kebutuhan fisik yang berbeda- beda. untuk latihan daya tahan otot 55,00%, kecepatan 14,00%, power 14,00%, kelincahan 14,00%, kekuatan tungkai 1,15%, kekuatan otot perut 1,50%. Dengan demikian kesimpulan dari hasil penelitian ini kebutuhan latihan fisik dapat dihitung dengan menganalisis video pertandingan (game analysis). Disarankan kepada pelatih, pengajar, pembina olahrga dan para pmbaca agar melakukan game analisis untuk mengetahui kebutuhan latihan fisik agar latihan lebih efektif dan efesien. 
Hubungan Power Tungkai dengan Hasil Tendangan Mawashi Geri dan Ushiro Mawashi-Geri pada Cabang Olahraga Karate Kusmirantini, Sari Yurika; Imanudin, Iman
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v4i1.10136

Abstract

Dalam olahraga karate teknik tendangan yang biasa dilakukan oleh atlet adalah teknik tendangan mawashi geri dan ushiro mawashi-geri, namun teknik tersebut masih jarang menghasilkan poin karena kurangnya power seorang atlet saat melakukan tendangan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara power tungkai dengan hasil tendangan mawashi geri dan ushiro mawashi-geri pada cabang olahraga karate. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan studi korelasional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa UKM Karate UPI sebanyak 10 orang yang telah mengikuti berbagai event Nasional.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah digital vertical jump dan nuboya meter dengan validitas sebesar 0,70 dan reabilitas 0,72.. Hasil analisis data dari penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara power tungkai dengan hasil tendangan mawashi geri dan ushiro mawashi-geri pada cabang olahraga karate. Hal ini terlihat dari nilai hasil tendangan yaitu 0,815 dengan signifikansi 0,004 0,05 dan 0,782 dengan signifikansi 0,008 0,05. hal ini menggambarkan bahwa power tungkai merupakan faktor penting untuk menghasilkan tendangan mawashi geri dan ushiro mawashi-geri. Dengan kata lain semakin besar power tungkai maka semakin baik upaya menendang dari sisi kekuatan dan kecepatan.                                              Kata kunci: karate, tendangan mawashi geri dan ushiro mawashi-geri, dan power tungkai.
PENERAPAN POLA HIPOKSIK PADA METODE NEURAL ACTIVATION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAEROB PARA ATLET GULAT Sidik, Dikdik Zafar; Hasanudin, Dudung; Imanudin, Iman
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v1i1.16191

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari penerapan pola Hipoksik pada Metode Latihan Neural Activation (Koordinasi Intramuskular) terhadap peningkatan kemampuan Anaerob (Kemampuan Kekuatan Maksimal). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, dengan sampel mahasiswa anggota Pusat Pembinaan dan Pelatihan Mahasiswa (PPLM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa Gulat FPOK Universitas Pendidikan Indonesia berjumlah 16 orang. Hasil penelitian diperoleh: (1) Terdapat peningkatan yang signifikan dalam penerapan pola hipoksik pada metode Neural Activation (Koordinasi Intramuskular) terhadap kemampuan kekuatan maksimal. (2) Terdapat peningkatan yang signifikan pada metode Neural Activation (Koordinasi Intramuskular) tanpa penerapan pola hipoksik terhadap kemampuan kekuatan maksimal, kecuali pada kemampuan Pull Ups tidak terdapat peningkatan yang signifikan, dan (3) Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan antara yang dilatih dengan penerapan pola hipoksik dan tanpa hipoksik pada metode Neural Activation (Koordinasi Intramuskular) terhadap kemampuan kekuatan maksimal, kecuali pada kemampuan Pull Ups dan Bench Press yang tidak menunjukkan perbedaan peningkatan yang signifikan.
ANALISA PRESTASI HASIL TOLAKAN PADA CABANG OLAHRAGA ATLETIK NOMOR TOLAK PELURU Imanudin, Iman
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 1, No 2 (2009)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v1i2.16221

Abstract

Prestasi tolak peluru ditentukan oleh tiga faktor yaitu: ketinggian saat melepaskan, kecepatan saat melepaskan, dan sudat yang dibentuk saat melepaskan peluru. Untuk memiliki ketinggian saat melepaskan peluru diperlukan tinggi badan yang lebih, karena dengan memiliki ketinggian saat melepaskan peluru diperlukan tinggi badan yang lebih tinggi maka akan mempunyai ketinggian saat melepaskan peluru lebih tinggi. Untuk menghasilkan kecepatan saat melepaskan dibutuhkan tenaga yang besar yang secara normal apabila seseorang memiliki badan yang lebih besar akan memiliki tenaga yang lebih besar sehingga untuk menghasilkan kecepatan saat melepaskan peluru lebih cepat, dan sudut saat lepas sesuai dengan rumus kecepatan saat mengudara sangat besar.Fakta dilapangan terlihat atlet tolak peluru yang memiliki struktur anatomi yang tinggi badan dan berat badan yang lebih besar akan menghasilkan prestasi yang lebih baik selain itu juga sudut saat lepas.Metode yang cocok untuk mengungkapkan masalah tersebut adalah metode deskriptif kualitatif, karena penelitian ini bertujuan pada penelaahan masalah masa sekarang yang sifatnya untuk mengumpulkan informasi atau data.Hasil dari analisis data dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan jarak hasil tolakan, para pembina, pelatih dan atlet tolak peluru, hendaknya menitik beratkan pada tinggi badan, berat badan dan power lengan dan penguasaan teknik yang baik karena ketiga hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil tolakan.
Penerapan Latihan Tabata terhadap Peningkatan Kemampuan Aerobik Rosdiana, Fitri; Imanudin, Iman
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v12i2.24817

Abstract

Tujuan dari penetian ini adalah untuk mengetahui apakah pelatihan tabata memberikan pengaruh signifikan terhadap kemampuan aerobik. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Populasinya yaitu unit kegiatan mahasiswa futsal putri UPI berjumlah 32 orang dan sampelnya yang di ambil sejumlah 18 orang sebagai kebutuhan tim. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen menggunakan tes bleep test untuk mengukur dayatahan tubuh. Analisis data menggunakan dua uji kesamaan rata-rata. Hasilnya menunjukan nilai rata-rata tes awal 37,7 dan nilai rata-rata tes akhir 40,5. Dari hasil analisis data diperoleh t hitung 3,37 dari t tabel 2,11. Kesimpulan, terdapat pengaruh yang significant pelatihan tabata terhadap peningkatan kemampuan aerobik.
HASIL RENANG JAWA BARAT DAN ANALISIS PADA PON XVIII RIAU 2012 sidik, dikdik zafar; imanudin, iman; mujiyanto, supyar; afari, luki
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 4, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v4i2.16189

Abstract

Cabang olahraga Renang merupakan salah satu cabang Olimpiade (Sport Olympics) karena pada setiap Multievent Internasional merupakan cabang olahraga yang wajib diperlombakan. Begitu pula ketika berlangsungnya Pekan Olahraga Nasioanl (PON). Cabang ini memperlombakan minimal 32 nomor (untuk putera dan puteri). Dalam setiap perlombaan sangat dimungkinkan untuk terjadinya pemecahan rekor baru karena cabang olahraga ini sangat terukur. Sehingga setiap atlet mempunyai peluang untuk berprestasi pada setiap penampilannya dalam memperbaiki catatan waktu pada setiap nomor yang dikuasainya. Namun demikian banyak faktor yang akan mempengaruhi prestasi maksimal setiap atlet baik secara internal maupun eksternal. Hal inilah yang menggambarkan kesuksean Tim Renang Jawa Barat pada PON XVIII. Kajian analisis dan pemetaan prestasi renang pada setiap provinsi serta profil para atlet elit renang Indonesia yang disajikan ini merupakan bagian dari referensi yang sangat berharga untuk upaya perbaikan di masa yang akan datang.
ANALISA PRESTASI HASIL TOLAKAN PADA CABANG OLAHRAGA ATLETIK NOMOR TOLAK PELURU Imanudin, Iman
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v3i1.16211

Abstract

Prestasi tolak peluru ditentukan oleh tiga faktor yaitu: ketinggian saat melepaskan, kecepatan saat melepaskan, dan sudat yang dibentuk saat melepaskan peluru. Untuk memiliki ketinggian saat melepaskan peluru diperlukan tinggi badan yang lebih, karena dengan memiliki ketinggian saat melepaskan peluru diperlukan tinggi badan yang lebih tinggi maka akan mempunyai ketinggian saat melepaskan peluru lebih tinggi. Untuk menghasilkan kecepatan saat melepaskan dibutuhkan tenaga yang besar yang secara normal apabila seseorang memiliki badan yang lebih besar akan memiliki tenaga yang lebih besar sehingga untuk menghasilkan kecepatan saat melepaskan peluru lebih cepat, dan sudut saat lepas sesuai dengan rumus kecepatan saat mengudara sangat besar.Fakta dilapangan terlihat atlet tolak peluru yang memiliki struktur anatomi yang tinggi badan dan berat badan yang lebih besar akan menghasilkan prestasi yang lebih baik selain itu juga sudut saat lepas.Metode yang cocok untuk mengungkapkan masalah tersebut adalah metode deskriptif kualitatif, karena penelitian ini bertujuan pada penelaahan masalah masa sekarang yang sifatnya untuk mengumpulkan informasi atau data.Hasil dari analisis data dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan jarak hasil tolakan, para pembina, pelatih dan atlet tolak peluru, hendaknya menitik beratkan pada tinggi badan, berat badan dan power lengan dan penguasaan teknik yang baik karena ketiga hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil tolakan.
DAMPAK KELELAHAN TERHADAP AKURASI TENDANGAN LONGPASS PEMAIN SEPAKBOLA Muhammad Riffai; Iman Imanudin; Ahmad Hamidi
Jurnal Ilmiah Sport Coaching and Education Vol 2 No 2 (2018): JSCE - Jurnal Ilmiah Sport Coaching and Education
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSCE.02201

Abstract

ABSTRAK Kelelahan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kualitas permainan dalam sepakbola. Pada penelitian sebelumnya ditemukan bahwa kelelahan tidak berpengaruh terhadap akurasi tendangan sepakbola. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak dari kelelahan terhadap akurasi tendangan pada pemain sepakbola. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 26 orang laki-laki yang aktif mengikuti aktifitas olahraga sepakbola di lingkungan kampus. Dalam penelitian ini diukur akurasi longpass sebelum dan setelah kelelahan. Dalam setiap kesempatan dalam pengukuran longpass, dilakukan pencatatan Heart rate. Hasilnya, rata-rata akurasi longpass dalam kondisi normal (HR: 130.0) adalah 163.85 dan setelah kelelahan (HR: 173,5) adalah 131.54. Walapun mengalami penurunan nilai rata-rata setelah kelelahan namun berdasarkan uji paired sampel t test didapati nilai P Value (0.108) > 0.05. Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dampak kelelahan terhadap akurasi tendangan longpass pemain sepakbola.
Peningkatan power endurance dan daya tahan otot melalui continuous running Hafidz Nashrul Ghani; Agus Rusdiana; Iman Imanudin
Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2022): Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/altius.v11i1.16940

Abstract

Sepak bola merupakan olahraga yang sangat popular di dunia yang dimainkan oleh 2 regu yang masing-masing berjumlah 11 orang dengan tujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dan menjadi pemenang. Seorang pemain sepakbola dapat bermain dengan efektif dan maksimal perlu didukung dengan kondisi fisik dan daya tahan otot serta program latihan yang terpadu dan terpantau dan pemahaman taktik yang baik.  Oleh karena itu tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat manakah yang dapat meningkatkan power endurance dan daya tahan otot melalui latihan continous running. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimen two group pretest posstest design. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah non probability sapling. Sample dalam penelitian ini berjumlah 16 orang atlet SSB Darma Sakti. Pengambilan data dengan metode analisis data dilakukan menggunakan paired simple t test untuk mengukur hasil pretest dan postest yang sudah didapat pada saat penelitian serta uji hipotesis menunjukkan bahwa hasil pretest dan posttest dapat disimpulkan latihan continous running dengan power endurance dan continous running dengan daya tahan otot mendapatkan hasil peningkatan yang signifikan.