Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PROGRAM INTERVENSI PENGEMBANGAN KECAKAPAN BERBICARA ANAK DOWN SYNDROME Kurniawati, Leli
PEDAGOGIA Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedagogia.v13i3.6006

Abstract

Kemampuan berbicara dan berbahasa merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki anak sebagai modal untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi. Intervensi diberikan bagi mereka yang mengalami hambatan dalam perkembangan termasuk perkembangan bicara bahasa pada anak down syndrome. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan program intervensi yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak down syndrome. Penelitian ini untuk mengetahui perkembangan bicara pada anak down syndrome serta upaya yang telah dilakukan untuk membantu mengembangkan kemampuan berbicara mereka. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan desain sequential exploratory, yakni sebuah desain penelitian yang menggabungkan penelitian kualitatif dan kuantitatif secara bertahap. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan berbicara anak masih terbatas pada pengucapan satu kata tanpa adanya penangangan khusus. Program intervensi yang dirancang terdiri dari aspek pemahaman kosakata, sintaksis dan sematis yang disusun berdasarkan perkembangan anak. Hasil dari pelaksanaan program ini menunjukan peningkatan bicara anak pada beberapa kata. Program ini dapat dilaksanakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Perhatian yang lebih pada anak dapat membantu anak down syndrome meningkatkan kemampuan berbicaranya. interact and communicate. Intervention is given to those who experience barriers to development including speech development of language in children with Down syndrome. This study aims to formulate intervention programs in accordance with the development and needs of children with Down syndrome. This study to determine the speech development in children with down syndrome and the efforts that have been undertaken to help develop their speaking skills. This study used mixed methods with sequential exploratory design, which is a design study that combines qualitative and quantitative research gradually. Results from this study showed that the ability to speak the child is still limited to the pronunciation of the word without any special handling. The program consists of interventions designed aspects of understanding of the vocabulary, syntax and schematically drawn based on the child’s development. The results of the implementation of this program showed improvement in the children speak a few words. This program can be implemented in teaching and learning in the classroom. More attention in children can help children with Down syndrome improve speaking ability
IMPLEMENTING INSTRUCTIONAL SYSTEM DESIGN BETWEEN TAIWAN AND INDONESIA VIA ONLINE TEACHING Rachmawati, Yeni; Lu, Cheng-Hsiung; Chen, Hui-Hua; Setiasih, Ocih; Kurniawati, Leli
International Journal of Education Vol 8, No 1 (2014): December 2014
Publisher : UPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ije.v8i1.1769

Abstract

The purpose of this study is to share information about the necessity of multicultural education in Indonesia through online teaching held at National Dong Hwa University, Taiwan, and Indonesia University of Education, Indonesia. As multicultural education will help studentscreate equal educational opportunities from diverse racial, ethnic, social-class, and cultural groups, one of its important goals is to help all students acquire the knowledge, attitudes, and skills needed to function effectively in a pluralistic democratic society and to interact, negotiate, and communicate with people from diverse groups in order to create a civic and moral community that works for the common good. This study has implemented “Dick, Carey  Carey model” through online teaching approach. This research involved one male and fourteen female of fourth semester undergraduate students majoring in Early Childhood Teacher Education at Indonesia University of Education. The results may not be generalized to other teaching institutions due to the limited number of the participants. This research was conducted in the Department of Curriculum Design and Human Potentials, National Dong Hwa University, Taiwan and in the Department of Early Childhood Teacher Education, Faculty of Education, Indonesia University of Education. The distance between Taiwan and Indonesia, limitation of the media, tools and internet connection did not affect the learning process as long as the teacher prepared the needed materials. Online teaching could achieve good improvement, similar to traditional teaching using “face-to-face” situation. By using Dick, Carey Carey’s instructional system design, students were able to enhance their understanding about this theme of learning. This condition showed the increase of students’ performance mean scores from 5.142 to 8.928 with four students able to get posttest scores 100% correct, seven students 90% correct, two students 80% correct, and only one student 60% correct. According to the percentage of the average score of posttest, the teaching activity by using this approach has succeeded to improve the students’ understanding about multicultural education. In addition, the percentage of each item has increased as well. The comparison between pre- and post-test has shown that the lowest score on pretest was 2.0 and the highest one was 7.0. The result has dramatically increased on the posttest scores with the lowest score 6.0 and the highest score 10. The rising scores ranged between 2-6 scores with an average of 3.785 point. Consequently, the online teaching by adopting Dick, Carey Carey’s ISD model has improved student’s learning performance.
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN TARI KIJANG Nur'afifah, Dina; Kurniawati, Leli; Gustiana, Asep Deni
Edukids: Jurnal Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : Prodi PGPAUD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.316 KB) | DOI: 10.17509/edukid.v16i1.20730

Abstract

Penelitian dilatar belakangi belum berkembangnya kecerdasan kinetetik yang dimiliki anak di kelompok B TK Kemala Bhayangkari 18. Adapun solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut yaitu menggunakan pembelajaran Tari Kijang sebagai stimulus gerak anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kecerdasan kinestetik anak setelah diterapkan pembelajaran Tari Kijang. Subjek pada penelitian ini berjumlah 15 anak yang terdiri dari 10 orang anak perempuan dan 5 orang anak laki-laki.  Metode penelitian yang digunakan penelti yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model desain  Kemmis dan Mc Taggart yang memiliki empat tahapan penelitian yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi kecerdasan kinestetik anak (Checklist) dan catatan lapangan. Hasil penelitian terkait kecerdasan kinestetik anak pada siklus I menunjukan persentase sebesar 38% dalam kategori berkembang sangat baik, sedangkan kecerdasan kinestetik anak pada siklus II menunjukan persentase sebesar 80% dalam kategori berkembang sesuai harapan. Hasil penelitian meunjukan bahwa pembelajaran Tari Kijang mampu meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usia dini. Maka dari itu, dapat dijadikan sebuah rekomendasi bagi pendidik anak usia dini untuk menerapkan pembelajaran Tari Kijang sebagai salah satu alternatif kegiatan dalam meningkatkan kecerdasan kinestetik anak. 
KEMAMPUAN GURU PAUD DALAM MENATA LINGKUNGKUNGAN BELAJAR DITINJAU DARI KUALIFIKASI AKADEMIK Nurjanah, Dwi Sri; Setiasih, Ocih; Kurniawati, Leli
Edukids: Jurnal Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : Prodi PGPAUD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.372 KB) | DOI: 10.17509/edukid.v16i1.20723

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan guru PAUD dalam menata lingkungan belajar antara guru yang berlatar belakang pendidikan relevan dengan PAUD dan yang berlatar belakang tidak relevan dengan bidang PAUD. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode ex-post facto. Tes dilakukan kepada guru PAUD di Kecamatan Lengkong Kota Bandung yang berjumlah 50 orang yang tersebar di 7 PAUD/TK. Instrumen pengumpulan data mengacu pada rusman (2012) serta dikembangkan dan disesuaikan oleh peneliti. Analisis statistik untuk mengetahi perbedaan pengetahuan guru PAUD dalam menata lingkungan belajar menggunakan uji statistik Independent Sample T-test. Hasil penelitian ini yaitu 1) Profil pengetahuan guru PAUD dalam menata lingkungan belajar yang berlatar belakang pendidikan relevan dengan PAUD berada pada kategori sangat tinggi yaitu 93,33% . 2) Profil pengetahuan guru PAUD dalam menata lingkungan belajar yang berlatar belakang pendidikan tidak relevan dengan PAUD berada pada kategori sangat tinggi yaitu 75%. 3) Terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,000 0,05) antara guru yang berlatar belakang pendidikan yang relevan dan tidak relevan dengan bidang PAUD.  Hal ini menunjukan bahwa kualifikasi akademik menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan guru dalam menata lingkungan belajar. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti merekomendasikan agar guru PAUD dapat memenuhi latar belakang pendidikan sesuai dengan standar yang berlaku guna meningkatkan pengetahuan dalam menata lingkungan belajar.
KECEPATAN MENAMBAH KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI KEGIATAN NGAWIH PUPUH SUNDA Oktapiani, Cica Sri; Rudiyanto, Rudiyanto; Kurniawati, Leli
Edukids: Jurnal Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Prodi PGPAUD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.832 KB) | DOI: 10.17509/edukid.v15i1.20153

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang muncul pada anak-anak Kelompok B Kelas Ubur-Ubur TK Labortorium Percontohan UPI, yaitu masih rendahnya kosakata Bahasa Sunda anak yang terlihat dari hasil observasi bahwa 90% anak berada pada kategori kurang dan 10% berada pada kategori cukup. Karena pentingnya kosakata Bahasa Sunda anak dalam kehidupan sehari-hari maka diperlukan upaya untuk menambah kosakata bahasa sunda anak, salah satunya melalui kegiatan ngawih pupuh sunda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kegiatan ngawih pupuh sunda dapat menambah kosakata Bahasa Sunda anak pada Kelompok B Kelas Ubur-Ubur Tk Labortorium Percontohan UPI. Metode penelitian yag digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif anatara peneliti dan guru kelas. Penelitian ini mengadaptasi desain Kemmis dan McTaggart. Lokasi penelitian di laksanakan di Tk Laboratorium Percontoha UPI dengan partisipan sebayak 10 anak. Hasil penelitian yang di dapatkan pada kondisi awal menambah kosakata bahasa sunda menunjukan sebagian besar anak berada pada kategori kurang (K). pada akhir siklus I terlihat penambahan kosakata sebagan besar anak mulai berada pada kategori cukup (C). kemudian peningkatan yang signifikan muncul pada akhir siklus II yaitu sebagia besar anak berada pada kategori baik (B). kegiatan ngawih pupuh sunda ternyata dapat menambah kosakata bahasa sunda anak khususnya Kelompok B Kelas Ubur-Ubur Tk Labortorium Percontohan UPI.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SENI DI MASYARAKAT MELALUI KULIAH KERJA NYATA TEMATIK POSDAYA Masunah, Juju; ., Desfina; Kurniawati, Leli
ABMAS Vol 17, No 1 (2017): Jurnal Abmas
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/abmas.v17i1.36865

Abstract

THE ANALYSIS OF TEACHER CREATIVITY IN WRITING A KID SONG Pertiwi, Shilvia Nita; Kurniawati, Leli; Rachmawati, Yeni
Edukids: Jurnal Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 18, No 2 (2021)
Publisher : Prodi PGPAUD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edukids.v18i2.35355

Abstract

This study is motivated by the lack of teacher’s creativity in writing a kid song. A new song evidentially taught to children generally changes merely on the lyric of an existing melody or song. While this activity is carried out repeatedly, it will be boring for children. Therefore, the creativity of teacher is needed in writing a kid song. Accordingly, the atmosphere of music learning could be more enjoyable and attract children’s attention. This study aims to determine the creativity of teacher in writing a kid song based on three categories of creative products; novelty products, resolution products, elaboration and synthesis products. This study used a qualitative approach. The data collection technique carried out by using documentation studies was in the form of kid songs recording from four participant teachers in the RA Songwriting Competition in Bandung Regency. The result of this study shows three points. First, in terms of the novelty aspect, the songs written by the participants were based on their own ideas, instead of the imitations of other people’s works. It could hardly be seen from the specific characteristic of melody, rhythm, and lyric that was different from the existing works. Second, in terms of the resolution aspect, the songs written by the participants could be a solution of the existing problems in accordance with the needs of children. Third, in terms of elaboration and synthesis aspects, the song texts were very communicative, easy to comprehend, and apprehended by the children. As a recommendation, the written songs could be used as a model for delivering learning material in Early Childhood Education
Pelatihan Sains Kreatif pada Guru Pendidikan Anak Usia Dini Ernawulan Syaodih; Leli Kurniawati; Hany Handayani; Dadan Setiawan
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i2.771

Abstract

Literasi sainsmerupakan salah satu kecakapan memahami fenomena alam dan sosial yang terjadi di sekitar. Kemampuan literasi sains penting dimiliki oleh guru. Dengan kemampuan literasi sains yang baik maka, guru mampu menentukan pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Berdasarkan studi lapangan, guru PAUD mengalami kesulitan dalam memahami literasi sains. Mereka merasa bingung bagaimana mengaplikasikannya dalam pembelajaran anak usia dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan literasi sains guru melalui pelatihan sains kreatif. Peserta pelatihan ini adalah guru-guru PAUD yang berada di Kabupaten Bandung. Adapun jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah 35 orang guru PAUD. Penelitian ini adalah penelitian pra-experimental design dengan jenis one-group pretest-posttest design. Instrumen penelitian ini menggunakan instrumen tes. Data penelitian ini dikumpulkan melalui tes yang diberikan sebelum dan sesudah diberikan treatment. Hasil dari kegiatan ini adalah literasi sains guru mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan sains kreatif berdampak positif bagi peningkatan literasi sains guru.
Strategi Kepala TK dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Masa Pandemi Covid 19 Cucu Jajat Sudrajat; Mubiar Agustin; Leli Kurniawati; Dede Karsa
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i1.582

Abstract

Guncangan dahsyat Covid 19, telah menginfeksi setidaknya 6 juta orang di dunia dan hampir 400.000 orang diantaranya meninggal dunia. Akibatnya kehidupan manusia di berbagai sektor terguncang hebat, termasuk sektor pendidikan. Pembelajaran daring disemua jenjang pendidikan tak terkecuali PAUD, adalah solusi terbaik saat ini. Kepala sekolah perlu melakukan langkah strategis agar proses pendidikan PAUD tetap berjalan dan kualitas tetap terjaga. Tujuan penelitian ini adalah mendeksripsikan bagaimana strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan taman kanak-kanak pada masa pandemi Covid 19 di Kota Cimahi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif survei. Subjek penelitian adalah 112 Kepala TK di Kota Cimahi. Hasil penelitian menunjukan, strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan TK pada masa pandemi Covid 19 sangat baik (85,90%). Process Approach (88,24%) merupakan skor teringgi, menunjukan pendekatan proses menjadi prioritas utama dilakukan. Sedangkan tanggung jawab (81,21%) merupakan skor terendah, menunjukan belum optimalnnya pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah masa pandemi covid 19.
Pelatihan Keterampilan Guru dalam Membuat Perencanaan Pembelajaran Sains Anak Usia Dini Ernawulan Syaodih; Leli Kurniawati; Hany Handayani; Dadan Setiawan; Indra Suhendra
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202052.310

Abstract

TEACHER’S SKILL TRAINING IN DESIGNING SCIENCE LEARNING IN EARLY CHILDHOOD. One of the competencies that must be possessed by an Early Childhood Education (PAUD) teacher is the competency to design and implement the learning process. Based on field studies, PAUD teachers have difficulty in designing and implementing science learning in early childhood. Science is considered a complicated subject and is difficult to learn especially for young children. The material that is difficult to understand and teach is what makes PAUD teachers lazy and ignores science learning, even though science learning can be taught through a variety of fun and exciting activities in accordance with PAUD learning objectives namely Play while learning. Through a variety of play activities children can learn science with fun and fun in accordance with the level of early childhood development. Teaching ability is one of the competencies that PAUD teachers must possess in developing professionalism. Continuing professional development must be based on the needs of the teacher concerned. The need in question is the need to achieve and improve competence above the teacher professional competency standard. This will also at the same time have implications for the acquisition of credit numbers for promotion or functional positions of teachers. The purpose of this activity is to improve the ability of early childhood education teachers in designing and implementing science learning. Participants in this activity numbered 100 PAUD teachers in Bandung Regency. The results of this activity show that PAUD teachers are able to design and implement science experiment activities for young children after training.