p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Buletin Al-Turas
Ita Rodiah, Ita
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kuasa dalam Kajian Écriture Féminine; Sebuah Pendekatan Budaya Rodiah, Ita
Buletin Al-Turas Vol 22, No 1 (2016): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/bat.v22i1.2932

Abstract

Abstrak Artikel ini mengkaji perkembangan kesadaran perempuan dalam melihat dirinya –sebagai perempuan dan atau menjadi perempuan- dalam tradisi literer. Dominasi maskulinitas dalam tradisi literer tersebut menyentuh wilayah paling sensitif yang dimiliki oleh perempuan, wilayah yang sempat mengalami frigiditas dalam fungsi dan perannya.Keberhasilan tersebut pun menarik hasrat komunitas akademik lainnya untuk memainkan peran pada wilayahnya masing-masing. Kendatipun polemik dalam diskursus tersebut dihiasi dengan pelbagai konflik kepentingan dan pertentangan dalam mengemukakan argumentasi akademik, tetapi tidak dapat disangkal hal ini justru melahirkan pengaruh besar dalam upaya untuk saling mengisi ruang yang masih kosong pada masing-masing wilayah yang menjadi bagiannya. Setelah perempuan bertemu, bercengkrama, dan bergulat dalam tradisi literer kemudian lahirlah kesadaran perempuan terhadap esensi dan eksistensinya sebagai seorang yang disebut perempuan. Kata Kunci: Écriture Féminine, Kesadaran, Inner Dialektikal, Nature-Nurture, Interdisipliner,Kultural, Male’s View, Dominasi, Opresi, Reduksi.  ------- Abstract This article discusses about the development of women awarness in viewing themselves – as women and/or become feminine – in literal tradition. Masculinity domination on the literal tradition touches the most private and sensitive aspects possessed by women, which undergone frigidity in its function and role.The success had attracted other academic community desire to play a role on their sectors. Eventhough the polemic on the discourses were ornamented by different kinds of conflict of interesst and disputes in expressing their academic argumentation, however, it can not be denied and it will lead to bear a big influence to completing an empty space to each other of their parts. After meeting, discussing, and fighting for their literal tradition, they (women) began to realize their consciousness on their essence and existence as women known as woman. Keywords: Écriture Féminine, Kesadaran, Inner Dialectical, Nature-Nurture, Interdisipliner, Cultural, Male’s View, Dominasi, Opresi, Reduksi.