Helnanirma S. Fau
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FILOSOFI DAN MAKNA OMO SEBUA (RUMAH ADAT BESAR) DI DESA BAWOMATALUO KECAMATAN FANAYAMA KABUPATEN NIAS SELATAN Merdina Ziraluo; Helnanirma S. Fau; Nursari R. Simanullang; Bestari Laia; Disayangi Gaurifa
Curve Elasticity: Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 3 No 2 (2022): CURVE ELASTICITY: Jurnal Pendidikan Ekonomi
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1174.512 KB)

Abstract

Omo Sebua (Rumah Adat Besar) adalah rumah tradisional/rumah adat suku Nias yang dihuni oleh raja beserta dengan keluarga dan keturunannya. Rumah ini memiliki perbedaan dari rumah adat biasa, atau rumah adat yang dihuni oleh masyarakat biasa (bukan keluarga/ keturunan raja). Jika dilihat dari ukuran, Omo Sebua (Rumah Adat Besar) memiliki ukuran yang lebih luas (-+300 m2), tinggi rumah mencapai 22m, diameter tiang penyangga rumah kurang lebih 1m, menjadikannya berbeda dari rumah adat biasa. Selain itu, di dalam Omo Sebua (Rumah Adat Besar) juga terdapat ornament-ornamen ukiran dinding, serta koleksi tanduk rusa dan gigi babi hutan yang tersusun rapi pada salah satu tiang merupakan hasil buruan, dan melambangkan kehebatan raja, yang tidak akan di temukan di rumah adat biasa. Keunikan budaya yang terkandung di dalam rumah adat suku Nias ini memiliki filosofidan makna-makna yang belum terungkap seutuhnya, serta belum terdokumentasikan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengungkap filosofi dan makna-makna yang terkandung dalam Omo Sebua (Rumah Adat Besar) Nias Selatan. Metode yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Berdasarkan pada hasil penelitian, rumah adat dibangun atas keinginan raja sebagai kediaman dan juga sebagai tempat pertemuan setiap tokoh atau bangsawandalam merapatkan suatu hal sebelum dibicarakan di balai desa. Proses pembangunan rumah adat ini dilakukan secara gotong-royong. Bahan yang digunakan semua dari kayu pilihan seperti manawadanÓ§, mosiholidanÓ§, berua, dan kifini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rumah adat di Desa Bawomataluo memiliki makna tersendiri dan terasa unik dari rumah adat lainnya sehingga para wisatawan tertarik. Adapun saran dalam penelitian ini adalah diharapkan peneliti berikutnya meneliti sistem pemerintahan dan pembangunan rumah adat masyarakat Nias dulu.