Nadia Meythalia Setiawan
politeknik tedc

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PERBEDAAN TARIF RIIL RUMAH SAKIT DENGAN TARIF INA-CBG’s PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PERCUTANEOUS CORONARY INTERVENTION (PCI) GUNA MENUNJANG EFISIENSI BIAYA RUMAH SAKIT BANDUNG Ayu Hendrati Rahayu; Nadia Meythalia Setiawan
Journal of Economics, Accounting, Tax, and Management (JECATAMA) Vol 1 No 1 (2022): JECATAMA
Publisher : Journal of Economics, Accounting, Tax, and Management (JECATAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.936 KB)

Abstract

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Instalasi Rekam Medis RSAU dr. M. Salamun Bandung, ditemukan perbedaan tarif rill rumah sakit dan tarif INA-CBG’s pada pasien kardiologi tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) yang dilihat dari software INA-CBG’s pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember tahun 2019 memiliki perbedaan tarif yang sangat siginifikan dan dapat menyebabkan kerugian pada pihak rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan oleh rumah sakit terhadap perbedaan tarif rill rumah sakit dan INA-CBG’s agar biaya rumah sakit efisien.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, studi kepustakaan dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian dari 65 pasien rawat inap kardiologi dengan tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) yang diteliti peneliti menemukan tarif rill rumah sakit lebih tinggi dari tarif INA-CBG’s dengan tarif tertinggi rumah sakit sebesar Rp. 147.475.394,- sedangkan tarif tertinggi INA-CBG’s sebesar Rp. 50.437.500,- dan hal ini menunjukan bahwa selisih antara tarif rill rumah sakit dengan tarif INA-CBG’s tidak sedikit dan menyebabkan kerugian yang lumayan besar bagi rumah sakit, faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan tarif rill rumah sakit adalah penjaminan BJS yang kurang sedangkan biaya tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) sangat tinggi, maka rumah sakit harus melakukan upaya pengendalian biaya dengan menerapkan standarisasi pelayanan agar biaya rumah sakit menjadi lebih efisien dan tidak terjadinya tarif rill rumah sakit yang lebih tinggi dibandingkan INA-CBG’s. Saran yang diberikan sebaiknya upaya pengendalian biaya dengan menerapkan standarisasi pelayanan dan dilakukan sosialisasi agar terlaksana lebih maksimal.