Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENILAIAN KINERJA DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Sugijono, Sugijono
Orbith Vol 11, No 3 (2015): November 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penilaian kinerja dalam manajemen sumber daya manusia bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja,mengembangkan dan memotivasi karyawan, memverifikasi bahwa karyawan memenuhi standar kinerja,dan membantu karyawan mengelola kinerjanya, tetapi dapat menjadi sumber kerisauan bagi karyawandan manajer, bila terdapat ketidakpastian dan ambiguitas dalam penilaian. Proses penilaian kinerjaharus mampu: mengidentifikasi standar kinerja, mengukur kriteria penilaian, dan memberikan umpanbalik bagi karyawan mengenai hasil penilaiannya guna meningkatkan kinerja di masa depan danmemperbaiki kinerja yang tidak sesuai dengan standar. Beberapa metoda penilaian kinerja yaitu:checklists, rating scales, critical incidents, narrative, behaviorally anchored rating scale (BARS), fieldvisitation, management by objective (MBO), psychology. Penyebab kesalahan dalam penilaian yaitu:hello effect, central tendency, leniency, strictness, personal prejudice/ stereotyping, recencyeffect.Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 10tahun 1979 yang meliputi : kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama,prakarsa, dan kepemimpinan, yang dituangkan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)dan dinyatakan berlaku sesudah ada pengesahan oleh atasan pejabat penilai.
PENGEMBANGAN KARYAWAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Sugijono, Sugijono
Orbith Vol 11, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan sumber daya manusia atau karyawan merupakan salah satu faktor yang penting dalam manajemen sumber daya manusia, karena meskipun membutuhkan biaya cukup besar tetapi biaya itu merupakan investasi jangka panjang di bidang personalia. Karyawan yang cakap dan terampil akan bekerja lebih efisien, efektif, bermutu, dan produktif, sehingga pemborosan bahan baku dan penyusutanmesin berkurang serta hasil kerja lebih baik dan daya saing organisasi akan makin besar. Hal itu akan memberikan peluang yang lebih baik bagi organisasi untuk memperoleh keuntungan yang makin besar. Pengembangan karyawan diwujudkan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan oleh suatu lembaga pendidikan dan pelatihan atau oleh organisasi sendiri setelah dilakukan analisis dengan survei penjajagan kebutuhan (need assessment) untuk mencari dan mengidentifikasi kemampuan apa yang diperlukan karyawan dalam menunjang kebutuhan organisasi. Kendala-kendala dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bisa berkaitan dengan : peserta, pelatih, fasilitas, kurikulum, dan dana.
PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN DALAM MANAJEMENSUMBER DAYA MANUSIA Sugijono, Sugijono
Orbith Vol 12, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan karir karyawan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) sangat penting, karena dapat memperbaiki dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan pekerjaan karyawan, agar makin memberikan kontribusi yang terbaik demi mewujudkan tujuan organisasi. Pengembangan karir merupakan suatu usaha formal untuk meningkatkan dan menambah kemampuan yang diharapkan berdampak pada pengembangan dan perluasan wawasan,sehingga membuka kesempatan untuk mendapatkan posisi atau jabatan yang memuaskan kehidupan seorang karyawan. Pengembangan karir seorang karyawan tidak hanya bergantung pada usaha karyawan tersebut, melainkan juga pada peranan dan bimbingan pimpinan dan departemen sumber daya manusia, terutama dalam penyediaan informasi tentang karir yang ada, program pelatihan dan juga dalam perencanaan karir karyawan tersebut. Yang perlu diperhatikan dalam pengembangan karir karyawanadalah kinerja, loyalitas, dikenal (exposure), bawahan, kesempatan berkembang, jaringan kerja, pengunduran diri, dan pengalaman internasional. Langkah-langkah dalam pengembangan karir karyawan adalah mawas diri, menetapkan tujuan, menyiapkan diri, dan melaksanakan pengembangandiri.Kata kunci : pengembangan karir,sumberdayamanusia,manajemen.
Merangkai Transformator Hubungan Segitiga-Bintang dan Bintang-Segitiga pada Jam Gasal Sugijono, Sugijono
JTET (Jurnal Teknik Elektro Terapan) Vol 6, No 1: (April 2017)
Publisher : Teknik Elektro - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A three phase transformator basicly consists of three single phase transformators with the primary winding connected  in either delta or star, and the secondary winding also connected  in either delta or star. The polarity of the magnetic flux in either primary or secondary winding of the single phase transformator has to be determined before connecting into a three phase transformator. The transformators with delta-star (Delta-Wye) and star-delta (Wye-Delta) connection only applied to odd clocks. The phase shift between vectors of primary and secondary voltages  is 30°per hour. The equation of the clock voltage vector are the same for either the delta-star transformator or the star-delta transformator at the same clock. The drawing of the vector voltage uses minute needle which always points to figure 12 to represent the high voltage primary winding, and the hour needle which points to figures other than 12 to represent the low voltage secondary winding. In drawing the circuit of the three phase transformnator should always follow the drawing of the voltage vector.Key words : delta and star connection, odd clock, transformator
RANCANG BANGUN APLIKASI PLC OMRON CPM2A SEBAGAI PENGENDALI OTOMATIS SIRINE UNTUK JADWAL PERKULIAHAN DI POLINES Sugijono, Sugijono
Orbith Vol 13, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sirine Polines masih menggunakan mikrokontroler yang memiliki kelemahan dalam melakukan perubahan atau modifikasi program maupun dalam hal kecepatan proses untuk mendukung disiplin waktu dalam proses belajar mengajar, dan juga untuk keperluan dalam ujian masuk mahasiswa baru yang masih dilakukan oleh petugas dengan menekan tombol secara manual, sehingga ketepatan waktunya kurang andal. Kekurangan mikrokontroler dalam mengendalikan sirine tersebut dapat diatasi dan digantikan oleh Programmmable Logic Controller (PLC) Omron CPM2A dengan program aplikasi yang lebih sederhana dan lebih cepat serta lebih mudah dalam modifikasi dengan bantuan perangkat lunak CX Programmer. Hasil penelitian ini yaitu sirine Polines dapat berbunyi secara otomatis sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan untuk mendukung disiplin waktu dalam proses belajar mengajar maupun untuk keperluan ujian masuk mahasiswa baru.Kata Kunci : Sirine, PLC
MERANGKAI TRANSFORMATOR HUBUNGAN SEGITIGA-SEGITIGA DAN BINTANG-BINTANG PADA JAM GENAP Sugijono, Sugijono
Orbith Vol 14, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya transformator 3 fasa terdiri dari 3 buah transformator 1 fasa yang dirangkai dengan belitan primer dalam hubungan segitiga atau bintang dan belitan sekunder juga dalam hubungan segitiga atau bintang. Polaritas magnetik belitan primer maupun sekunder dari tiap transformator 1 fasa tersebut harus diketahui sebelum dirangkai menjadi transformator 3 fasa. Transformator dalamhubungan segitiga-segitiga dan bintang-bintang hanya berlaku untuk jam-jam genap. Beda fasa antara vektor tegangan primer dan sekunder membentuk sudut 30° per jam. Persamaan jam vektor tegangan adalah sama baik untuk transformator hubungan segitiga-segitiga maupun bintang-bintang pada jam yang sama. Gambar vektor tegangan dibuat dengan meminjam jarum menit yang menunjuk angka 12untuk mewakili belitan primer tegangan tinggi dan jarum jam yang menunjuk bilangan genap untuk mewakili belitan sekunder tegangan rendah. Gambar rangkaian transformator 3 fasa dibuat mengikuti gambar vektor tegangan.  Kata kunci : transformator, hubungan segitiga dan bintang, jam genap.
PENGUJIAN KARAKTERISTIK SENSOR WARNA BF5RD1-N DAN APLIKASINYA UNTUK OTOMATISASI SORTIR PRODUK Sugijono, Sugijono
Orbith Vol 13, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sensor warna BF5RD1-N yang diteliti merupakan modul dengan dua komponen utama yaitu photo dioda dan console dengan tombol-tombol setting dan display digital. Photo dioda dari BF5RD1-N disusun secara array 8x8 dengan konfigurasi : 16 photo dioda untuk memfilter warna merah, 16 photo dioda untuk memfilter warna hijau, 16 photo dioda untuk memfilter warna biru, dan 16 photo dioda tanpa filter. Kelompok photo diode yang digunakan untuk mendeteksi warna dapat diatur melalui tombol-tombol setting pada console dan ditampilkan pada layar display berupa angka yang menunjukkan nilai dari warna tertentu. Penelitian ini menguji untuk mengetahui karakteristik dari BF5RD1-N, dan kemudian menerapkannya dalam suatu proses pemisahan (sorting) produk secara otomatis menurut warna produk tersebut. Dalam pengujian karakteristik, maka BF5RD1-N didekatkan ke berbagai jenis sampel berwarna tertentu dengan ukuran tertentu pada jarak dan intensitas cahaya lingkungan tertentu, sehingga diperoleh data daerah responnya yang optimal. Dalam aplikasi pada proses otomatis pemisahan produk berwarna, maka BF5RD1-N diarahkan ke produk-produk berwarna yang berjalan. Bila terdapat produk berwarna tertentu yang dideteksi oleh BF5RD1-N, maka produk tersebut dipisahkan.Kata Kunci : Warna, Sensor, Karakteristik, Sortir.
ANALISIS JABATAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Sugijono, Sugijono
Orbith Vol 12, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis jabatan sebagai bagian dari manajemen sumber daya manusia dalam organisasi merupakanpenentuan isi dari suatu jabatan yang meliputi tugas, tanggung jawab, kewenangan, kondisi kerja,pendidikan, keahlian, kemampuan, pengalaman kerja, dan hubungan dengan jabatan lain dalamorganisasi, serta persyaratan jabatan yang dibutuhkan seorang karyawan agar mampu melaksanakantugas pekerjaan dalam jabatan yang diembannya dengan baik. Analisis jabatan harus dilaksanakan dengan menganalisis aspek kegiatan pelaksanaan pekerjaan mengenai apa yang sebenarnya dikerjakanoleh pemangku jabatan, dan aspek persyaratan dari pemangku jabatan mengenai syarat-syarat yangharus dipenuhi oleh pemangku jabatan agar dapat melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik.Untuk menganalisis dua aspek itu diperlukan informasi-informasi : jabatan, persyaratan jabatan,perilaku, peralatan yang dibutuhkan, standar kinerja, dan konteks pekerjaan. Informasi-informasitersebut dapat dikumpulkan dengan metode-metode : wawancara, diskusi panel para ahli, kuesioner,buku harian kerja, dan pengamatan. Hasil analisis jabatan dapat disajikan dalam bentuk-bentuk :deskripsi jabatan, persyaratan jabatan, klasifikasi jabatan, dan desain pekerjaan.
RADIO SEBAGAI MEDIUM KOMUNIKASI Sugijono, Sugijono
WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 2, No 5 (2003)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor      lain     yang     perlu mendapatkan perhatian dalam menganalisa kata yang diucapkan dalam siaran radio, ialah bahwa kata yang disiarkan cepat sampai kepada pendengar. Kata-kata yangdisiarkan pada detik yangsama dapat didengar ditempat-tempat yang jauh  oleh ribuan  dan  bahkan  jutaan  orang secara simultan.  Inilah yangdisebut  II    immediacy II    atau lebih tegas lagi " absolute immediacy ". Faktor abso- lute immediacy ini harus mendapat perhatian sungguh-sungguh   dari seorang broadcaster. Kelebihaninilah yang dapat kita mamfaatkan dewasa  ini. Namun  jangan  dilupakan radio yang  hanya  mengandalkan satu indera yaitu telinga sering mengundang salah tafsir. Kata-kata yang diucapkan memang memiliki  kekuatan pengaruh psychologisyang lebihcepat, lebih mendalam daripada kata-kata  tertulis.  Kata-kata yang diucapkan lebih mudah  dan lebih cepat merangsang emosi, tetapi juga lebih mudah  disalah tafsirkan ataupun  disalah fahamkan. Hal ini tidak hanya disebabkan karena sifat kata itu sendiri, lebih-lebihkata yang dipancarkan lewat gelombang radio yang memiliki karakteristik sendiri ( FM, AM,SW& LW ).  Telinga yang menjadi satu-satunya alat indera kita gunakan menangkap pesan radio terkadang menangkap dengan setengah-setengah atau tidak bekerja dengan sempurna sehingga menimbulkan salah dengar dan salah tafsir. Dalam kehidupan sehari-hari, dalam percakapan kita sering memilih  kata-kata tertentu,  yang mengandung bunyi atau suara yang mempunyai kekuatan. Lihat permainan pantun.  Mengingat adanya  peranan kekuatan kata maka seorang broad- caster harus bersikap hati-hati dalam memilih dan menggunakan kata-kata.  Proses Komunikasi  Melalui  Siaran RadioSeperti   telah   disinggung  diawal pembahasan  kita  komunikasi   akan berhasil jika pengirim  ( komunikator) dan penerima  ( komunikan)   terdapat saling pengertian.  Tingkat yang lebih jauh  ialah mereka  dapat  menyetujui dan      menerima      pesan       yang disampaikan.    Keadaan   tersebut dapat  terjadi jika mereka yang terlibat dalam  komunikasi  tersebut  memiliki frame   of referensi   yang  sama   dan perhatian  dan kebutuhan  yang sama. Pendeknya  keberhasilan  komunikasi dipengaruhi   oleh  beberapa  factor. Bagi   siaran     radio    keberhasilan berkomunikasi  banyak   ditentukan oleh     cara-cara    penyampaian, persentasi,  cara-cara yang digunakan orang yang bekerja dibelakang mikrofon.
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI Sugijono, Sugijono
WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 4, No 13 (2005)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

fulisan       ini  diharapkan   mampu    mengupas  dan  mempelaiariI Rintangan  Komunikasi  : mempelaiari  konsepsi  " MendengarSecara Aktif  " ; mempelajari  konsepsi  " Pengungkapan  Pendapat secara  Tegas I Asertip ( assertivencess), Pengungkapan Pendapat Secara  Tidak I Non Asertip  ( non assertip) dan konsep agresip  ( agresiveness) ; me/akukan latihan "Ketrampi/an Asertip (assertivenesssklll