Suwinardi Suwinardi, Suwinardi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENJADWALAN DAN PENGEMBANGAN RENCANA PROYEK Suwinardi, Suwinardi
Orbith Vol 11, No 3 (2015): November 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan suatu proyek memerlukan waktu yang tepat, sehingga memerlukan penjadwalan kegiatanproyek dengan menyusun Work Breakdown Struktur (WBS). WBS  merupakan sebuah diagram alurberupa grafis dari rencana kerja proyek. Melalui WBS yang diwujudkan dalam bentuk jaringankerja,dapat diperoleh informasi, kapan aktivitas dapat atau harus mulai, kapan sumber daya harustersedia, aktivitas mana yang dapat ditunda, dan kapan proyek diperkirakan selesai, semua ditentukandari waktu yang sudah diestimasikan. Dalam menggambarkan jaringan kerja dengan pendekatan ActivityOn Node dan  Activity On Arch, namun para praktisi banyak menggunakan pendekatan Activity On Node,karena memerlukan sarana lebih mudah diperoleh di lapangan. Hasil yang diperoleh dari jaringan kerjayang telah disusun, manajemen dapat membuat perkiraan dari segi waktu, sumber daya, dan aktivitaspendukung, sehingga proyek selesai tepat waktu. Hasil lainnya dapat menghitung keseluruhan hargaproyek.
ORGANISASI PROYEK Suwinardi, Suwinardi
Orbith Vol 10, No 1 (2014): Maret 2014
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Organisasi merupakan bagian dari suatu manajemen proyek, yang akan membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya. Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi yang mencakup aspek-aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian, yaitu pembagian kerja, departementalisasi, bagan organisasi formal, rantai perintah dan kesatuan perintah, tingkat-tingkat hirarki manajemen, saluran komunikasi, penggunaan komite, dan rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tidak dapat dihindarkan. Suatu organisasi proyek dapat berupa organisasi proyek murni. Organisasi proyek murni terpisah dengan organisasi induk dan menjadi organisasi tersendiri dengan staf teknis tersendiri, administrasi yang terpisah dan ikatan dengan organisasi induk berupa laporan kemajuan secara periodik mengenai proyek. Namun untuk megatasi kelemahan organisasi proyek murni dapat menggunakan organisasi matriks. Organisasi matrik merupakan gabungan dari organisasi fungsional dan organisasiproyek murni untuk menghidari kekurangan-kekurangan yang ada dan merupakan jalan tengah dari keduanya.
MANAJEMEN RISIKO PROYEK Suwinardi, Suwinardi
Orbith Vol 12, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen Risiko pada proyek meliputi langkah memahami & mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi, mengevaluasi bagaimana risiko ini mempengaruhi keberhasilan proyek, monitoring dan penanganan risiko. Tujuan manajemen risiko adalah mencegah atau meminimisasi pengaruh yang tidak baik akibat kejadian yang tidak terduga melalui menghindari risiko atau mempersiapkan rencana kontingensi yang berkaitan dengan risiko tersebut. Proses yang dilalui dalam manajemen risiko meliputi perencanaan manajemen risiko, Identifikasi Risiko, Analisis risiko Kualitatif dan kuantitatif,Perencanaan respon risiko, Pengendalian dan monitoring risiko.Kata kunci : risiko, manajemen resiko
PROFESIONALISME DALAM BEKERJA Suwinardi, Suwinardi
Orbith Vol 13, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompetensi profesional sangat diperlukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan profesi. Hal itu akanmembantu para profesional dalam melaksanakan perkerjaan, sehingga menghasilkan hasil kerja menjadioptimal. Karena ciri profesionalisme  menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil, memerlukankesungguhan dan ketelitian kerja, memerlukan integritas tinggi, adanya kebulatan fikiran dan perbuatan.Komponen-komponen yang sangat diperlukan dalam menjalankan kompetensi profesional, antara lainkompetensi individu yang meliputi inisiatif, dipercaya, motivasi, dan kreatif; kompetensi sosial yang meliputiberkomunikasi, kerja kelompok dan kerjasama; kompetensi metodik yang meliputi mengumpulkan danmenganalisa informasi, mengevaluasi informasi, orientasi tujuan kerja, dan bekerja secara sistematis;kompetensi spesialis yang meliputi keterampilan dan pengetahuan, menggunakan perkakas dan peralatandengan sempurna, mengorganisasikan dan menangani masalah.Kata kunci : Profesi, profesional, kompetensi